Kerja sesuai Passion vs Dapat Kerja Terlebih Dahulu?

Mana yang Harus Diprioritaskan terlebih dahulu?

Fahmi Salman
Point of You
3 min readFeb 18, 2022

--

Photo by Etienne Boulanger on Unsplash

Ketika kita akan atau sudah lulus kuliah pasti hal yang dipikirkan adalah langkah yang akan kita tempuh selanjutnya, apakah itu lanjut kuliah, membuka bisnis ataupun mencari pekerjaan. Untuk kamu yang mencari pekerjaan setelah tamat kuliah pasti akan dihadapkan dengan pertanyaan ini: “Kerja sesuai passion atau yang penting dapat kerja dahulu?

Hal itu pun terjadi kepada saya, dimana saat itu saya cukup bingung menentukan prioritas mana yang harus saya dahulukan. Jika kita mengejar passion, belum tentu kita bisa mendapat pekerjaan dan seringkali passion kita berubah di tengah jalan, sebaliknya jika kita asal menerima pekerjaan, belum tentu pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan kita dan bahkan membuat kita cepat frustasi belum lagi yang berhubungan dengan jenjang karir.

Setelah merenung untuk waktu yang cukup lama dan juga membaca beberapa artikel serta video di Youtube mengenai passion, akhirnya saya menemukan jawaban dari masalah saya, dan inilah intisari dari hasil riset yang saya temukan :).

“Tidak semua hal yang kamu suka adalah passion”

Hal pertama yang menjadi dasar adalah tidak semua hal yang kita sukai merupakan passion kita. Seringkali ketika kita menyukai mengenai suatu hal, kita akan langsung menganggap bahwa hal tersebut adalah passion kita. Sehingga seringkali di tengah jalan kita sering mengeluh mengenai passion kita yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

“Jadi, bagaimana kita bisa menyebut suatu pekerjaan itu adalah passion kita?”

Ketika kamu mau meluangkan waktu 4–6 jam per hari untuk mengerjakan dan mempelajari sesuatu yang kamu sukai, maka kamu bisa mengatakan itu adalah passion kamu. Misalnya, kamu merasa passion kamu adalah menjadi seorang programmer, maka jika kamu mau meluangkan waktu selama minimal 4 jam untuk belajar koding maka kamu bisa mengatakan menjadi programmer adalah passion kamu.

Kita ambil contoh, LeBron James berlatih 5–7 hari setiap minggu. Dia melakukan kelas kebugaran seperti versa climber, spin, dan pilates. Dia sering bangun jam 5 pagi untuk berolahraga, bahkan di hari-hari yang seharusnya dia istirahat. (Sumber: jackedgorilla.com)

Contoh lainnya Lionel Messi, untuk meningkatkan kecepatannya, Messi membagi latihannya menjadi beberapa bagian. Dari segi gerakan dasar, ia melatih pilar bridge-front, lunges, hamstring stretch, dan pilar skips. Dia juga menggunakan lompatan rintangan serta squat split untuk memperkuat otot inti dan kakinya. Untuk mengakhiri porsi latihannya, dia melakukan latihan akselerasi yang berbeda untuk meningkatkan kecepatannya. Selain itu, dia juga melakukan diet ketat untuk membantu menjaga kemampuannya. (Sumber: goal.com).

“Saya tidak punya passion”

Jika kamu merasa bahwa kamu tidak bisa menemukan dimana passion kamu, maka saran saya adalah terus mengikuti arus kehidupan (go with the flow) hingga suatu saat kamu pasti akan menemukan passion-mu.

Kembali ke topik utama kita, pilihan manakah yang harus kita ambil, yang penting dapat kerja atau kerja sesuai passion?

Jika kamu merasa yakin sudah mendapatkan passion kamu, maka teruskanlah passion itu, karena saya yakin ketika seseorang sudah mempunyai passion terhadap sesuatu, sebesar apapun rintangan pasti akan dihadapi dan ketika jatuhpun, dia akan terus bangkit lagi.

Sebaliknya, jika kamu belum menemukan passion kamu, kamu bisa menggeser prioritas kamu untuk mendapatkan kerja terlebih dahulu apapun itu posisinya, karena bisa jadi sebenarnya passion kamu ada di tempat kamu bekerja saat itu.

--

--