Mau Mulai Investasi Saham tapi Ragu Mulai dari mana? Coba Reksadana

Alasan Reksadana merupakan wadah investasi yang cocok untuk pemula

Fahmi Salman
Point of You
2 min readDec 3, 2021

--

Pernahkah kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di saham namun bingung mau mulai dari mana? Jika jawabannya ya, maka kita mempunyai satu kesamaan. Saham bisa dibilang merupakan salah satu tempat investasi yang paling banyak diminati. Banyak orang menganggap dengan berinvestasi di saham, kita bisa kaya secara instan walaupun ada juga beberapa orang yang malah menjadi rugi karena berinvestasi di saham.

Banyak dari kita yang bingung ketika akan mulai berinvestasi. Pertanyaan seperti saham apa yang mau dibeli? Prospek kedepannya bagaimana? dsb, merupakan pertanyaan yang umum kita jumpai. Begitu pun dengan saya, ketika saya mulai mempelajari mengenai saham, ternyata ada cukup banyak komponen yang mempengaruhi kinerja suatu saham. Karena saya bukan orang yang ahli dalam menganalisis pasar, serta butuh waktu bagi saya untuk belajar hal baru.

Pada akhirnya saya mencari alternatif lain dan menemukan yang namanya reksadana. Secara sederhana, reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah orang yang bertugas untuk menempatkan dana tersebut di berbagai instrumen investasi seperti membeli saham, obligasi, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan efek lainnya serta memantau portofolio yang diinvestasikannya dan secara rutin melaporkan pada investor reksadana [1].

Karena dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi, maka kita tidak perlu menganalisis dalam-dalam untuk setiap resiko dari investasi yang kita tanam. Sehingga bisa dibilang cocok untuk investor pemula.

Jenis-jenis Reksadana

Secara garis besar, investasi reksadana terbagi menjadi 4 jenis, diantaranya:

  1. Reksadana pasar uang, merupakan jenis reksadana yang hampir tidak memiliki resiko, namun relatif memberikan keuntungan yang sedikit.
  2. Reksadana saham, sesuai dengan karakteristik saham yang mempunyai fluktuasi yang tinggi, membuat reksadana saham memiliki resiko cukup besar namun bisa memberikan keuntungan yang besar juga (walaupun tidak seperti investasi saham biasa).
  3. Reksadana pendapatan tetap, reksadana ini bisa dibilang merupakan pertengahan antara reksadana pasar uang dan reksadana saham, dimana reksadana ini mempunyai tingkat resiko dan keuntungan yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang namun lebih rendah dari reksadana saham.
  4. Reksadana campuran, Jenis reksadana ini merupakan campuran antara reksadana pasar uang, reksadana saham, dan reksadana pendapatan tetap.

Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Reksadana, saya merekomendasikan untuk menggunakan Bibit. Kenapa? Karena menurut saya, Bibit sangat cocok digunakan untuk investor pemula. Bibit bisa menyesuaikan tingkat resiko yang sesuai dengan profil kita lalu merekomendasikan reksadana yang sesuai dengan profil tersebut. Sehingga kita tidak perlu pusing untuk memilih.

Selain itu, kamu juga bisa mendapat cashback sebesar Rp 25000 jika kamu bergabung dengan menggunakan kode refereal simeut.

--

--