Langit yang Melukis Orang-orang Putih, Biru, dan Gelap

Arthur Von
positivibes
Published in
2 min readOct 27, 2023

Di suatu kota yang dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi, hiduplah seorang individu yang memiliki obsesi yang luar biasa terhadap langit. Setiap hari, dia menghabiskan waktunya di dekat tebing yang tinggi, memandang ke langit yang membentang luas di atasnya.

Dia telah mengamati langit dengan intensitas yang luar biasa, dan imajinasinya mulai membentuk persepsi yang unik. Dia mulai melihat orang-orang yang berjalan di langit, berpakaian putih, biru, dan kadang-kadang dalam warna gelap.

Orang-orang berwarna putih muncul sebagai sosok yang penuh kebaikan dan kemurnian, selalu membawa senyuman dan kedamaian dalam pandangannya. Mereka adalah simbol harapan dan cinta.

Orang-orang berwarna biru menjadi representasi ketenangan dan kedalaman. Mereka selalu tampak penuh dengan pemahaman dan pengetahuan, seolah-olah menggambarkan pengetahuan yang dalam tentang dunia.

Namun, orang-orang berwarna gelap, yang muncul pada saat-saat tertentu, mencerminkan sisi yang lebih misterius dan gelap dalam pikiran sang individu. Mereka mewakili konflik internal dan ketidakpastian.

Obsesi ini membuatnya hidup dalam dunianya sendiri, di antara orang-orang yang hanya dia bisa lihat. Dia merenungkan makna dari penampilan mereka, mencoba mencari tahu apakah langit memang memiliki pesan untuknya.

Cerita ini adalah penggambaran tentang bagaimana obsesi dapat membentuk persepsi dan bagaimana seseorang bisa melihat dunia melalui lensa yang sangat pribadi, menciptakan makna di tempat yang mungkin tidak ada maknanya.

--

--

Arthur Von
positivibes

A man who would like to share his self-discovery, harmony and desire. I'm also an insect enthusiast.