5 tips untuk menulis cover letter yang menarik perhatian

Seorang HRD mungkin melihat puluhan cover letter setiap harinya. Jadi apa sih yang bisa membuat cover letter kamu menarik?

Potensia
Potensia
4 min readMay 26, 2020

--

Photo by Emma Matthews Digital Content Production on Unsplash

Diluar sana sudah banyak yang memberikan contoh template cover letter, jadi artikel ini tidak bertujuan untuk memberikan petunjuk tata cara penulisan cover letter. Eh jangan kecil hati dulu, artikel ini sebagai gantinya akan fokus tentang bagaimana kamu bisa menulis isi cover letter yang berkualitas dan yang akan menarik perhatian HRD. Tertarik? Baca terus deh.

1. Lakukan riset tentang perusahaan yang kamu tuju

Langkah pertama untuk menulis cover letter yang baik adalah melakukan riset yang mendalam. Jangan pernah menggunakan cover letter yang sama untuk aplikasi ke seratus perusahaan. Jangan. Titik.

Setiap cover letter yang kamu kirim untuk aplikasi pekerjaan harus mencerminkan bahwa kamu sudah melakukan pe-er kamu. cover letter harus merefleksikan bahwa kamu tahu tentang lingkup pekerjaan, jenis orang apa yang dicari, dan juga kultur perusahaan. Kalau kamu menggunakan cover letter yang sama untuk semua aplikasi kamu, HRD akan dapat melihat itu. Ini dikarenakan setiap perusahaan memiliki ciri khas dan kultur budaya yang berbeda. Dan kamu harus mencerminkan itu dalam cover letter kamu.

Lakukanlah riset sebelum melamar kerja. Cari tahu lingkup pekerjaan, ketrampilan apa yang dicari, dan sifat apa yang dihargai perusahaan tersebut. Menulis cover letter tidaklah mudah. Cover letter yang baik akan membutuhkan waktu dan jangan gunakan jalan pintas.

2. Cari tahu kecocokan kamu

Saat menulis cover letter, kamu harus tau kecocokan kamu dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pastikan pengalaman-pengalaman yang kamu tulis di cover letter itu sesuai dengan yang diperlukan perusahaan. Jangan cuma menuliskan daftar pengalaman yang kamu punya. Apalagi kalau pengalaman itu tidak ada hubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pastikan ada kecocokan dengan lingkup pekerjaan tersebut. Misalnya kalau kamu melamar pekerjaan di bidang event organiser, pastikan kamu menyesuaikan pengalaman kamu, sebagai contoh:

  • Saya pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan di kampus dan menjabat sebagai bendahara klub.

atau

  • Sebagai seorang bendahara klub, saya membantu pelaksanaan acara tahunan di kampus yang dihadiri lebih dari 500 mahasiswa.

Yang mana menurut kamu lebih menarik dan cocok dengan lingkup pekerjaan sebagai event organiser?

Photo by Hunters Race on Unsplash

3. Jangan terlalu banyak menggunakan kata ‘saya’

Cover letter itu tentang kamu. Itu betul. Tapi jangan melulu menjelaskan tentang hidupmu, tentang kemampuanmu, atau tentang pengalamanmu. HRD yang akan membaca cover letter kamu juga manusia. Mereka pasti punya batas kesabaran. Utamakan menulis tentang apa yang bisa kamu kontribusikan ke perusahaan yang kamu tuju. Jadi cover letter itu bukan hanya tentang kamu, tapi juga tentang mereka. Jelaskan bagaimana kamu bisa membantu pekerjaan mereka. Jelaskan bagaimana pengalaman dan kemampuan kamu akan menjadi aset yang berharga untuk perusahaan.

Salah satu tips untuk memastikan cover letter kamu tidak berlebihan menggunakan kata ‘saya’ adalah mencampurkan kata ‘anda’ di beberapa kalimat. Contohnya:

  • Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di Universitas Indonesia Raya dan saya ingin melamar kerja di perusahaan ABC untuk posisi staf marketing. Saya punya pengalaman di bidang marketing dan saya pernah magang di perusahaan marketing di Jakarta. Saya yakin bisa menjadi aset di perusahaan ABC.

bandingkan dengan:

  • Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di Universitas Indonesia Raya dan saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk membantu tim marketing anda di perusahaan ABC. Saya punya pengalaman penggalangan dana di waktu kuliah dan juga pengalaman mengadakan acara besar untuk mahasiswa kampus. Saya percaya bahwa pengalaman ini dapat membantu meningkatkan efektifitas kampanye yang sedang dilakukan perusahaan anda.

Menurut kamu yang mana yang lebih enak dibaca?

4. Pastikan cover letter kamu menjawab pertanyaan yang dimiliki HRD

Seorang HRD sudah terlatih untuk membaca cover letter dengan cepat. Mereka juga sudah terbiasa membedakan cover letter yang baik dan tidak. Cover letter yang baik paling tidak harus menjawab pertanyaan dasar seperti:

  • Apakah pelamar kerja mengetahui pekerjaan apa yang dilamar?
  • Apakah mereka tahu apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini?
  • Apakah mereka menginginkan pekerjaan ini?
  • Atau apakah mereka menginginkan pekerjaan lain?
  • Apakah mereka menunjukkan keinginan untuk berkontribusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan?

Pastikan cover letter kamu menjawab semua pertanyaan diatas ya.

5. Baca lagi

Langkah terakhir setelah kamu menuliskan cover letter kamu yang sempurna adalah untuk membacanya lagi. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan atau tata bahasa. Pastikan kamu menggunakan kalimat yang jelas, singkat, dan efektif. Yang terakhir, pastikan kalau cover letter kamu sudah tersusun rapi dan siap dikirim.

Sudah siapkah kamu untuk menulis cover letter yang menarik perhatian?

--

--