Mengukur Level Komitmen terhadap Organisasi

Bagaimana caranya?

Potensia
Potensia
Nov 7, 2020

--

Photo by AJ Jean on Unsplash

Seberapa kuat seseorang mengidentifikasi dan melibatkan diri dengan sebuah company? Profesor psikologi Natalie J. Allen dan John P. Meyer mengembangkan cara untuk mengukur komitmen seseorang terhadap organisasi.

Mereka merumuskan bahwa komitmen terhadap organisasi memiliki tiga dimensi: affective, continuance, dan normative.

Affective Commitment

Komitmen tipe ini adalah komitmen yang muncul dari rasa ingin. Dengan kata lain, seseorang berkomitmen tanpa adanya paksaan dari luar — tapi ya dikarenakan dia ingin melakukannya.

“Kerjaanku bermanfaat dan aku enjoy dateng tiap hari.”

Continuance Commitment

Kalau dimensi yang ini adalah komitmen yang muncul dari rasa perlu. Bisa dibilang ini didorong dari luar, dari kebutuhan yang perlu dipenuhi.

“Gajiku cukup buat nyicil rumah di daerah bagus.”

Normative Commitment

Tipe komitmen bersifat normative muncul dari rasa harus. Komitmen ini bukan didasarin dari keinginan atau kebutuhan, tapi lebih kepada rasa akan kewajiban yang perlu dipenuhi.

“Si Bosku udah invest uang buat mentorin aku.”

Setiap orang memiliki kadar yang berbeda-beda di setiap dimensi dan kombinasi ketiga kadar itu menghasilkan sebuah profil yang berwujud pada perilaku orang tersebut dalam organisasinya. Profesor psikologi S. Arzu Wasti menemukan bahwa orang yang profilnya dominan di ingin dan harus memiliki kinerja yang paling produktif, sedangkan orang yang profilnya dominan di perlu memiliki kinerja yang paling kurang produktif.

Nah kamu termasuk tipe orang yang berkomitmen didasari oleh apa nih?

Di Potensia, kami percaya bahwa meraih karir impian adalah hak semua orang. Potensia menawarkan akses online untuk konseling karir dengan pakar psikolog handal yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sign up disini untuk mencoba sesi konseling bersama pakar karir kami.

--

--