Teknik Manual ‘Freezing Motion’ Pada Fotografi

Agil Setiawan
Potret.in
Published in
4 min readSep 23, 2019
Photo by Gary Bendig on Unsplash

Dalam fotografi banyak teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan momen yang diinginkan dengan sempurna. Salah satunya adalah teknik ‘Freezing Motion’.

Freezing Motion adalah teknik memotret dengan cara membekukan (menghentikan) objek yang sedang bergerak mulai dari pelan hingga sangat cepat. Memotret objek tidak bergerak berbeda dengan memotret objek yang bergerak namun terhenti. Contoh objek yang tidak bergerak adalah benda mati, bunga yang tidak tertiup angin, hewan yang tertidur pulas.

Teknik Freezing Motion umumnya digunakan pada saat pengambilan gambar ketika orang sedang berolahraga. Beberapa contoh lain teknik ini adalah pada saat kondisi fotografer sedang memotret orang meloncat, hewan yang sedang berlari, orang yang sedang melempar sesuatu, jatuhan air, burung yang sedang terbang hingga kendaraan yang sedang melaju dan lain lain.

Seperti pada teknik fotografi lainnya, teknik ini memerlukan pengaturan khusus untuk dapat digunakan menangkap momen terbaik. Pengaturan khusus ini cukup mudah dilakukan dan tidak memakan waktu yang lama. Hampir semua kamera pada smartphone saat ini memiliki Mode Pakar (Pro/Manual/Advance). Dengan adanya mode tersebut, sangat membantu pemilik smartphone tidak peduli seorang Fotografer Profesional maupun pengguna biasa untuk memotret momen-momen yang diinginkannya.

Gambar di bawah ini adalah contoh hasil penerapan teknik Motion Freezing lengkap dengan pengaturannya.

Photo by Markos Mant on Unsplash
Komponen terpenting dalam fotografi
  1. Mempercepat Shutter Speed
    Coba untuk menggunakan pengaturan Shutter Speed diatas 1/400s untuk mendapatkan gambar yang lebih tajam. Jika tidak menggunakan Tripod atau sejenisnya, maka semakin tinggi shutter speed akan semakin aman untuk mendapatkan gambar yang baik. Jika suasana terlalu cerah, maka shutter speed tercepat antara 1/1000s - 1/1250s adalah pilihan terbaik agar gamba rtidak terlalu gelap. Gambar diatas menggunakan Shutter Speed 1/680s
  2. Sesuaikan ISO
    Jangan takut untuk meninggikan pengaturan ISO jika suasana terlalu gelap. Biasanya pengaturan ISO yang tinggi digunakan saat mengambil gambar indoor. Namun semakin tinggi ISO, gambar yang dihasilkan akan semakin banyak mengandung noise. Jika suasana outdoor, tetap jaga pengaturan ISO dibawah 800. ISO yang digunakan oleh contoh gambar di atas adalah 200
  3. Sesuaikan Apperture
    Untuk mendapatkan keseluran subjek yang bergerak lebih jelas lagi dapat dilakukan dengan mengatur jarak fokus kamera. Jika berada di outdoor dengan cahaya yang cukup, maka mengatur Apperture dengan kisaran mulai f3.5. Saat indoor dengan cahaya yang terang alangkah lebih baiknya mengatur Apperture lebih dekat berkisar f2.8. Gambar diatas menggunakan Apperture ƒ/1.0. Selain itu, pengaturan Focal Length yang digunakan adalah 35.0mm
  4. Menciptakan atau Berburu Momen
    Cara sederhana untuk menciptakan momen adalah dengan meminta subjek untuk berjalan, berlari, meloncat atau melakukan pergerakan lainnya yang cukup menantang untuk dilakukan pengambilan gambar menggunakan teknik ini. Contoh pada gambar diatas adalah subjek secara murni melakukan loncatan diudara. Pada saat itu juga fotografer mengambil gambar dengan cepat menggunakan teknik Freezing.
  5. Terus Mencoba
    Dalam fotografi tidak ada teknik yang salah untuk mengambil sebuah gambar atau momen. Terus mencoba dengan teknik yang berbeda adalah sebuah tantangan yang patut dilakukan oleh fotografer. Oleh karena itu, mengambil banyak gambar sekaligus bukanlah suatu larangan. Terkadang pengambilan gambar secara tidak sengaja dapat menghasilkan momen yang cukup berkualitas.

Berikut ini adalah beberapa contoh hasil pengambilan gambar menggunakan teknik Freezing Motion:

  • Foto di bawah ini menggunakan pengaturan Shutter Speed 1/400s, ISO 200 dan Apperture ƒ/1.7 dan Focal Length 20.0mm
Photo by Jamie Street on Unsplash
  • Foto di bawah ini menggunakan pengaturan Shutter Speed 1/20s, ISO 200, Apperture ƒ/8.0 dan Focal Length 32.0mm
Photo by Kai Pilger on Unsplash

Untuk dapat mengambil gambar secara masal agar momen tidak terlewat atau hilang, maka pengambilan gambar dengan mode Burst adalah pilihan yang tepat. Burst adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menahan tombol potret (shutter) pada kamera.

Refrensi:

~ Selamat Mencoba ~

--

--

Agil Setiawan
Potret.in

Hi, there. Welcome to my stories. Feel free to drop any feedback. Cheese! 🥳