GIT

hwulanayu
PPL 2019 C3
Published in
2 min readMay 29, 2019

Git merupakan version control yang digunakan oleh mata kuliah PPL. Git memungkinkan setiap developer yang terlibat dalam sebuah proyek untuk memiliki salinan dari code yang terdapat di repositori utama (master) dan membuat percabangan agar pengembangan dapat dilakukan secara paralel dan perubahan code dapat terkontrol dengan rapi.

Mata kuliah PPL menerapkan git flow yang dirancang dengan menggabungkan standar industri dengan kemudahan pelaksanaan perkuliahan. Cabang-cabang yang terdapat pada git flow PPL adalah:

  1. Master : cabang utama terkait production yang siap dipakai oleh user.
  2. Staging : cabang utama terkait pengembangan yang mengandung semua hasil pekerjaan anggota tim yang digunakan untuk sprint review.
  3. User Story : cabang untuk mengimplementasi sebuah user story.
  4. Hotfix : cabang dari master yang digunakan untuk memperbaiki bug yang ditemukan di cabang master.
  5. Coldfix : cabang yang digunakan untuk melakukan rollback ketika product owner menolak salah satu atau semua user story saat sprint review.

Pada penggunaannya, kelompok kami menggunakan beberapa perintah git, seperti:

  1. git pull : mengambil perubahan yang terjadi pada remote repository ke local repository.
  2. git push : melakukan perubahan yang terjadi pada local repository ke remote repository.
  3. git clone : membuat salinan dari remote repository di local repository.
  4. git merge : menggabungkan perubahan yang ada di dua cabang.
  5. git rebase : memodifikasi riwayat commit yang sudah ada.
  6. git revert : mengembalikan kondisi code ke commit sebelumnya.
  7. git stash : menghilangkan perubahan code untuk sementara dan memunculkannya kembali ketika sudah melakukan perubahan lain.
  8. git remote : menghubungkan local repository dengan remote repository.
  9. git checkout : berpindah ke cabang lain atau membuat cabang baru.
  10. git branch : mengetahui cabang mana saja yang ada.

Atas saran dari Scrum Master, kami memisahkan cabang front-end dan back-end dalam satu user story. Tujuannya agar memudahkan deployment.

Code review kami lakukan di dalam merge request ke cabang staging dari cabang user story yang telah dibuat.

Perintah git yang paling berkesan bagi saya adalah git stash. saya pernah kehilangan kode yang saya buat karena saya tidak terlalu paham bagaimana kerja git stash ini. Dengan menggunakan git stash, perubahan kode yang telah dilakukan akan tersimpan di dalam sebuah “stack” dan bisa diambil lagi nanti. Saya terus menerus melakukan perintah git stash pop tetapi kode yang saya simpan tidak muncul juga. Akhirnya saya terpaksa mengulang kode yang saya buat sebelumnya.

--

--