Menggunakan GIT agar tidak hanya sekedar menjadi repository

Yumna Pratista Tastaftian
PPL 2019 C3
Published in
2 min readMay 23, 2019

Untuk pemula yang mulai aktif di Git, ketahuilah bahwa Git itu tidak hanya sekedar repository biasa. Banyak hal yang dapat dimaksimalkan di Git, salah satunya adalah version control.

Git version control adalah salah satu fitur yang ada pada Git untuk membantu pengguna git dalam menyimpan perubahan-perubahan file yang sudah dilakukan oleh pengguna ataupun sebuah development team.

Ibaratnya sebagai programmer, pasti kita sering sekali melakukan refactor atau bahkan melakukan perubahan 100% terhadap kode yang sudah kita buat. Namun, ada kalanya kita sebagai programmer membutuhkan kembali kode asli sebelum dilakukan perubahan terhadapnya. Untuk setiap file yang berubah, Git dapat mengingat file apa saja yang berubah, kapan, serta urutan perubahannya sejak awal kode tersebut dibuat.

Saya ingin memperlihatkan git version control yang saya dan tim terapkan dalam mengerjakan PPL pada tahun 2019.

Git version control yang paling mudah dapat kita lihat dengan perintah git log :

Git log pada file yang kami gunakan pada PPL

Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa ada record-record yang berisi commit pada waktu-waktu yang lalu. Artinya, hasil perubahan file yang kami commit telah disimpan oleh git dan bisa kami akses kembali apabila dibutuhkan dengan perintah :

git checkout HEAD [commit path]

Vilustrasi alur penyimpanan commit pada git dan cara mengaksesnya

Version control ada 3 jenis :

a. Local version control, yaitu version control yang ada pada local machine dari pengguna tersebut.

b. Centralized version control, yaitu version control yang disatukan pada suatu server tertentu sehingga memudahkan sebuah development team untuk bisa berkolaborasi. Kekurangannya adalah, terlalu terpusat sehingga setiap anggota tim bergantung pada server, apabila server sedang down atau tidak bisa diakses maka tim tersebut tidak bisa berkolaborasi.

c. Distributed version control, yaitu version control yang bersama dipakai oleh sebuah tim pada sebuah server, namun version control tersebut di distribusikan juga kepada setiap local machine dari tim tersebut sehingga apabila server sedang tidak bisa diakses, version control masih bisa dilakukan dan disimpan.

Pada Git yang kami gunakan pada saat PPL, kami menggunakan Distributed version control sehingga version pada local dan server git terintegrasi agar kami bisa menggunakan version control dengan cara offline juga.

Sumber :

--

--