Dinamika Team dalam Kelompok PPL 6.0

Azmie Alaudin
PPL C6 Big Data
Published in
2 min readFeb 27, 2019

Halo semua!!!! Apa kabar? Semoga harimu menyenangkan. Disini saya, Muhammad Azmie Alaudin, sebagai hustler dari team PPL C-6 akan menceritakan beberapa pengalaman yang baru saya rasakan setelah menjalani mata kuliah PPL ini. Pertama tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman teman seperjuangan yaitu kelompok PPL C-6 karena walaupun masih di awal namun kami merasakan hal hal yang dapat membangun kami menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Lalu tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Kak Syahrul yang mau membimbing kami sebagai Scrum Master yang menurut saya pribadi sabar dalam menghadapi orang orang seperti kami.

Jika ditanya mengenai dinamika team, maka kelompok kami merasa bahwa team kami merupakan team yang cukup solid walaupun diterpa dengan cobaan cobaan yang silih berganti. Walaupun terkesan lebay wkwkwk tetapi menurut saya hal ini adalah yang sebenarnya kami rasakan. Kalau ingin tahu cobaannya seperti apa coba pc saya aja ya untuk kontak line bisa lewat id line mazmiea dan untuk whatsapp bisa lewat nomor 081292290714. hehe

Kelompok kami bisa dibilang juga merupakan kelompok yang emang udah nyatu dari sananya soalnya tau lah kalo cowok cowok yg “hebat” jika dipertemukan dalam satu kelompok maka akan semakin terlihat “kehebatannya”. Kami juga memiliki beberapa slogan yang menurut kami tidak pantas untuk disebut di luar daerah Fasilkom UI. Saya juga tidak tahu kenapa slogan seperti barangx dan lain lain bisa menjadi seeksis ini. Bahkan sudah dimodifikasi menjadi barangsungai dan lain lain.

Untuk masalah pengerjaan tugas PPL-nya, kelompok kami isinya banyak orang yang sibuk tapi ambis. seperti Muhammad Ashlah Shinfain yang ngambil proyekannya gk kira kira dan jadi anak fuki juga. Laksamana Adhito juga saya gatau sibuk ngapain selain PPL tapi pokoknya dia ambis bgt buat masalah front-end bersama pujangga cinta kelompok kami Wildan Aziz. Untuk bagian back-endnya ada kolaborasi mantap nan serasi dari Indra Septama dan Izzatul Muttaqin yang sering mengadakan secret meet-up di kos-nya izzatul biar dibeliin McDonalds sama izzatul. Walaupun pengalaman pertama kali saya menjadi hustler ini terlihat ribet, namun karena bantuan mereka saya mampu mengerjakan tugas saya sebagai hustler dengan baik dan benar (InsyaAllah). Semoga semangat mereka bukan cuma diawal aja tapi konsisten sampai ke akhir.

“Perfection is not attainable, but if we chase perfection we can catch excellence.”
-Vince Lombardi

Sekian dulu dari saya. Stay tuned yaaa!!!

--

--