One Last Ride with PPL C6 (probably)

Azmie Alaudin
PPL C6 Big Data
Published in
2 min readMay 1, 2019

Halo semua!!!! Apa kabar? Semoga harimu menyenangkan. Disini saya, Muhammad Azmie Alaudin, kembali lagi dengan post yang semoga bermanfaat untuk kita semua. Dalam artikel ini, saya akan bercerita singkat tentang apa itu Docker dan implementasinya, Software Architecture dan bagaimana cara berhubungan dengan orang-orang yang nantinya akan menggunakan software yang telah kami buat bersama-sama.

Docker

“Docker itu gunanya apa sih? kenapa harus dipake? Bukannya kalo gak pake docker bisa ya?“

Mungkin pertanyaan itu sering terlintas dipikiran banyak orang yang kurang mengerti tentang docker dan tiba tiba “dipaksa” untuk menggunakannya. Sebenarnya fungsi dari docker itu sendiri adalah agar web yang telah dibuat di satu komputer dapat di-run di komputer lain. Dalam penggunaan docker digunakan juga sebuah file yang dinamakan dockerfile. Dockerfile adalah file teks yang berisi semua perintah yang dapat dipanggil pengguna pada baris perintah untuk membuat docker image. Pertama yang dibutuhkan oleh dockerfile adalah base image yang akan menginformasikan container apa yang harus di install pada container. Setelah itu, user akan memberi tahu apa yang harus diketahui oleh container, seperti environment variables, dependencies apa saja yang harus di install, dan lain-lain. Dan terakhir, container diberitahu apa saja yang harus dilakukan, hal ini dilakukan dengan membuat perintah pada dockerfile.

Software Architecture

Software Architecture adalah sebuah arsitektur atau sebuah plan yang menjelaskan bagaimana sebuah software dibuat. Software Architecture yang baik adalah yang memuat berbagai tujuan seperti berikut:

  1. Apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukan hal tersebut
  2. Blueprint dari apa yang dibuat
  3. Se-reusable apa sistem yang dibuat
  4. Alasan sistem tersebut akan dikembangkan
  5. Dependensi yang digunakan
  6. Dapat membantu risk management

Relationship with Client

Hubungan baik dengan client haruslah dijaga dengan baik. Disitulah peran dari hustler dibutuhkan. Hustler diharapkan dapat menyampaikan progress yang telah dibuat oleh tim kepada client tanpa harus menjelekkan tim dan juga mampu memuaskan kemauan client. Untuk memuaskan client perlulah dibangun komunikasi yang baik agar software yang dibuat dapat digunakan sesuai dengan kemauan client. Dan juga dapat dilakukan validasi secara terus menerus agar software yang dibuat tidak melenceng dari yang diharapkan oleh client. Selain dari client, perlu juga dibangun hubungan baik dengan calon pengguna. Hal ini dibutuhkan agar si pengguna nantinya dapat dengan mudah menggunakan dan masalah masalah yang seharusnya diselesaikan dengan software yang dibuat dapat benar benar diselesaikan.

--

--