Server yang berkurang

mohamad mahendra
PPL D7 — Fasilkom UI
2 min readMay 2, 2019
Image result for serverless

Pasti kalian bertanya tanya apa sih maksudnya judul artikel ini? Server yang berkurang?????? Apakah penggunaan server di dunia sekarang sudah berkurang? Tentu tidak teman teman, yang dimaksud disini adalah Teknologi Serverless Computing

Sejarah Serverless Computing

Pertama-tama kita harus memahami sejarah sebelum menggunakannya. Serverless menawarkan compute runtime atau dikenal sebagai FaaS (Function as a Service) platform, yang mengeksekusi aplikasi logic tanpa menyimpan data. Platform Faas pertama adalah Zimki, yang keluar pada tahun 2006 tetapi tidak sukses. Kemudian setelah beberapa tahun Serverless Computing tidak terdengar, pada tahun 2014 AWS Lambda, dikenalkan oleh Amazon yang merupakan public cloud infrastructure dengan abstrak serverless computing. Dan AWS Lambda ini merupakan platform serverless yang dapat dibilang cukup sukses memperkenalkan Serverless dan pada tahun-tahun berikutnya Google merilis Google Cloud Function, IBM merilis IBM Cloud Function, Microsoft merilis Azure Function, dan Oracle merilis FN Project. Sehingga saat ini sudah banyak platform serverless yang dapat kita gunakan.

Jadi sebenernya apa itu Serverless?

Setelah mengetahui sejarah serverless kita akan memahami lebih lanjut apa itu Serverless Computing. Serverless Computing adalah sebuah cloud-computing model dimana penyedia cloud menjalankan server dan secara dinamis mengalokasikan resource mesin. Serverless Computing dapat menyederhanakan proses deploy kode kedalam production, karena developer tidak perlu memikirkan tahap deploynya. Selain itu scaling, planning kapasitas dan proses maintenance dapat disembunyikan dari developer. Serverless code juga dapat digunakan dengan kode yang dideploy secara tradisional seperti microservices atau menggunakan full serverless

Kenapa Harus Serverless?

Alasan pertama adalah serverless sangat cost-effective jika dibandingkan dengan membeli sebuah fixed server dimana sebuah server biasa akan memiliki banyak waktu idle atau waktu dimana tidak digunakan. Sehingga Serverless dapat dideskripsikan sebagai pay-as-you-go computing karena membayar sesuai dengan waktu dan memory yang dialokasikan untuk menjalankan kode. Keuntungan cost juga berhubungan dengan tidak adanya cost dari sebuah operating system yaitu licences, installation, dependencies, maintenance, support, dan patching.

Alasan kedua adalah serverless mempunyai sistem autoscaling dan elastic. Serverless architecture membuat developer dan operator tidak memerlukan waktu untuk melakukan setting dan tuning autoscaling policy ataupun sistem, karena penyedia cloud lah yang berkewajiban untuk melakukan scaling kapasitas sesuai permintaan. Sistem ini lebih dikenal sebagai elastic dibanding dengan scalable karena dapat scale down maupun scale up.

Alasan ketiga adalah serverless meningkatkan produktifitas, Dengan FaaS, kode tersebut akan terexpose ke dunia luar dengan simple function. Ini berarti developer dari program tidak perlu memikirkan tentang multithreading dan cukup menghandle HTTP request pada kode, sehingga menyederhanakan pekerjaan dari back-end software development

Nah Demikian pemaparan mengenai serverless, sangat menarik bukan? Jadi marilah kita menggunakan serverless sekarang Lets go Serverless

--

--