Usability Testing of Reminder Re-purchases HappyFresh

Luthfi Dzaky
PPL D7 — Fasilkom UI
3 min readMay 2, 2019
Image result for usability testing
User Testing vs Usabilty Testing

User Testing merupakan kegiatan untuk menguji apakah sebuah produk atau aplikasi diperlukan atau tidak. Misalkan, ketika beberapa tahun lalu Go-Jek dan teman-temannya belum hadir di Indonesia, pastinya Founder Go-Jek akan bertanya kepada orang-orang atau teman-temannya jika ada sebuah aplikasi untuk memesan ojek secara online diperlukan atau tidak.

Usability Testing merupakan kegiatan untuk menguji apakah sebuah produk yang kita buat benar-benar bisa digunakan secara jelas atau tidak. Usability Testing merupakan salah satu metode dari UX Research. Secara umum, dapat dijelaskan seperti berikut metode kerjanya (sumber: Referensi UI dan UX PPL):

● Pengguna diminta melakukan task-task tertentu untuk mensimulasikan penggunaan sistem.

● UX Researcher hanya berperan sebagai fasilitator dan tidak menjelaskan cara serta langkah.

● Umumnya, sesi direkam dan dianalisis berdasarkan parameter tertentu.

Langkah Nol — Menentukan Tujuan

Seperti halnya pemrograman yang dimulai dari nol, langkah nol untuk usability testing kali ini adalah menentukan tujuan. Apa yang diharapkan didapatkan ketika usability testing ini berjalan. Dengan adanya tujuan, kita sebagai yang mencari tester bisa langsung menanyakan apa yang kita tuju sebelumnya. Misalkan pada kasus ini, kami sebagai tim developer mempunyai tujuan bahwa usability testing kali ini adalah mengetahui apakah flow pembelian sudah berjalan semestinya tanpa memperhatikan secara tampilan.

Langkah Pertama — Menentukan Fitur

Karena pada dasarnya yang kami kerjakan adalah satu fitur dan secara usabilitas sama dengan fitur yang lainnya. Maka kami memfokuskan usabilitas pembelian di Mobile Web HappyFresh.

Langkah Kedua — Membuat Task

Untuk menguji usabilitas dari HappyFresh yang telah dibuat, kami membaginya menjadi dua task.

  1. Membeli barang dari sebuah toko.
  2. Melihat detail produk.

Akan berbentuk skenario :

  1. “coba deh beli Milo di Carrefour”
  2. “Kalau mau liat produknya yang jelas gimana ya?”

Langkah Ketiga — Menentukan User

Setelah kembali melihat persona dari HappyFresh maka kami menentukan dua user, yaitu orang tua saya dan orang tua dari Hustler kami, Ilham.

Berikut penjelasannya setelah melakukan dua skenario di atas:

  • Orang tua 1; dapat melakukan kedua skenario tersebut sampai tahap checkout. Namun keluhannya adalah beberapa kesempatan ketika mengganti toko waktu tunggu cukup lama.
  • Orang tua 2; dapat melakukan pembelian dengan benar. Namun keluhannya sama seperti orang tua 1, yaitu waktu loading cukup lama.

Feedback

Setelah melakukan usability testing pada skenario yang ditentukan, kedua user tersebut menyatakan hal yang sama yaitu waktu tunggu yang cukup lama. Berdasarkan hal tersebut, kami menjadi tahu bahwa masih ada masalah ketika kami sudah mencapai tahap production, berbeda dengan ketika kami melakukan development menggunakan localhost, yang cenderung lebih cepat dibandingkan ketika menggunakan docker.ppl.cs.ui.ac.id

Dari situlah pentingnya usability testing dilakukan pada sebuah produk, masalah yang tidak terlihat oleh developer, namun terlihat oleh user.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan produk kami dapat menjadi lebih baik lagi.

Luthfi Dzaky Saifuddin

--

--