User Engagement

Ilham Darmawan
PPL D7 — Fasilkom UI
3 min readMay 1, 2019
WoW, sumber: google.com

Halo, kembali lagi bersama saya, HUSTLER dari kelompok PPL D7 yang kali ini akan membahas mengenai salah satu poin elektif dari role HUSTLER, yaitu user engagement. User engagement merupakan suatu proses ketika kita mengembangkan suatu produk dengan menganalisis kebutuhan dari user. User engagement juga dilakukan untuk melihat respon dari user terhadap produk kita. Apakah user suka dengan produk kita atau tidak. Hal ini tentunya sangat penting, mengingat sukses tidaknya suatu produk juga ditentukan seberapa tertarik user untuk menggunakan produk tersebut.

How User Engagement Works

User engagement dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Interaksi langsung dengan user: hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan bagaimana perasaan user saat menggunakan produk tersebut. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user atau memerlukan penambahan lainnya
  • Observasi: hal ini dilakukan dengan mengobservasi bagaimana interaksi user dengan produk tersebut. Misal dalam sebuah website, user klik link, melihat gambar, melakukan use case tertentu. Dari observasi tersebut, baru dilihat tingkat kepuasan user terhadap produk tersebut

Why is it Important Anyway

Lalu kenapa sih kita harus memperhatikan user engagement dalam mengembangkan produk kita? Dilansir dari mixpanel, perhatian user bersifat terbatas dan apabila user tertarik untuk menggunakan sebagian perhatiannya terhadap suatu produk maka dapat dipastikan bahwa produk tersebut memiliki nilai tersendiri di mata user tersebut.

Ketika user sudah tertarik dalam suatu produk tersebut, hampir pasti user akan kembali kepada produk tersebut dan tidak berpaling ke produk yang lain.

Akan tetapi, produk yang bagus juga tidak cukup untuk menjamin bahwa user akan kembali menggunakan produk kita. Oleh karena itu, diperlukan strategi lain sebagai workaround dalam mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang dilakukan berdasarkan beberapa analisis terhadap user engagement tersebut.

People feel the comfortness when using an app, sumber: unsplash.com

How to Measure User Engagement

Apabila produk baru pertama kali di-deploy maka biasanya pertama kali akan dilakukan testing ke beberapa orang yang dinilai cocok terhadap persona produk tersebut untuk mencoba dan menilai seberapa puas. Sedangkan, cara mengukur user engagement apabila aplikasi sudah dalam skala yang besar dapat dilakukan dengan berbagai analisis data sebagai berikut.

  • Aplikasi streaming musik dapat diukur dengan daily usage, lamanya user berada dalam suatu aplikasi, dan lagu yang didengar
  • Aplikasi e-commerce dapat diukur dengan penggunaan perbulan dan seberapa sering user menambah item ke cart
  • Aplikasi berita online dapat diukur dengan seberapa sering user membaca berita

Dari hasil analisis tersebut, barulah keputusan dapat dilakukan untuk melakukan strategi tertentu. Misalnya, apabila terjadi penurunan jumlah user yang menambah item ke cart. Maka strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menambah diskon atau memperbaiki sistem rekomendasi barang.

User Engagement in Koneg Liquid

User engagement yang kami lakukan adalah dengan berinteraksi langsung dengan user yang sesuai dengan persona produk kami. Sebagai contoh, saya mencoba untuk menanyakan produk kami kepada ibu saya. Berikut ini beberapa pertanyaan yang saya ajukan beserta jawabannya

  • Apakah pernah menggunakan aplikasi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari? Pernah
  • Seberapa sering menggunakan aplikasi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari? Tidak tentu, biasanya hanya menggunakan ketika memang dalam keadaan mendesak saja
  • Apakah biasa membeli dari bagian rekomendasi? Kadang-kadang kalau ada promo
  • Apabila ada bagian atau tab yang mampu memberikan barang rekomendasi berdasarkan barang yang diperkirakan habis, apakah tertarik? Mungin, tergantung dari akurasi prediksi tersebut. Kalau akurat tentunya cukup membantu
  • Apakah tampilan saat ini yang ada di bagian home dan cart cukup membantu? Tampilan pada home memang cukup membantu, akan tetapi bagian pada cart dinilai redundan dan kurang efektif karena biasanya hanya akan ke cart kalau memang sudah fix.

Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa fitur yang kami kembangkan cukup membantu. Akan tetapi, perlu diperhatikan dari segi akurasi prediksi yang ditawarkan dan penempatan dari fitur itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan produk yang kami kembangkan sudah cukup sesuai dengan goal yang didefinisikan pada awal pengembangan.

Demikian bahasan saya mengenai user engagement dan implementasinya pada proyek kami. Semoga dapat memperluas wawasan kalian. Sampai jumpa!!

--

--