TDD : Mengurangi Bug Tidak Terduga

Aldo Bima
PPL SeLaw
Published in
3 min readApr 17, 2019

Coding in the dark?

Coding in the dark? hah apaan tuh? ngoding sambil gelap-gelapan. eits bukan itu maksudnya. Disini maksudnya adalah proses coding tanpa melakukan pengecekan apakah proses yang dilakukan sudah benar atau belum. Pasti pernah kan sudah ngoding panjang-panjang kemudian, boom! banyak sekali errornya dan harus menghabiskan waktu kembali untuk proses debugging. Nah, gimana sih caranya untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut?

Light the Candle

Layaknya kehidupan sehari-hari, kegelapan bisa diatasi dengan cara mengatasi dengan cara menyalakan lilin satu persatu untuk menerangi ruangan. Dalam konteks coding, lilin tersebut direpresentasikan oleh test. Sebuah metode untuk menuntun programmer mencapai tujuannya

Test Driven Development

Pengembangan perangkat lunak juga tentunya memerlukan pendekatan test dalam pengembanganya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya bug yang tidak terduga yang mungkin terjadi di kemudian hari. Dengan TDD programmer harus dapat memprediksi apa saja yang dapat dilakukan oleh produk perangkat lunak setalah dilakukan proses coding. Kemudian programmer juga harus dapat melakukan testing untuk memverifikasi apakah perngkat lnak dapat melakukan hal yang seharusnya dapat dilakukan.

Secara umum terdapat 5 tahapan yang dilakukan untuk menerapkan TDD yaitu :

  1. Membuat Test
  2. Menjalankan Test dan Gagal
  3. Menulis Kode
  4. Menjalankan Test dan Lolos
  5. Refactor

Test Driven Development pada Justika Probono

Penerapan TDD yang membantu mengurangi terjadinya bug yang tidak diinginkan tentunya juga saya terapkan dalam pengebangan perangkat lunak justika probono. Pada artikek kali ini saya akan fokus membahas mengenai penerapan TDD pada sisi backend

  1. Membuat Test

Pada pembuatan test pada backend terdapat hal yang disebut dengan unit test. Jenis test ini dilakukan untuk mengecek logic dari suatu kode (class ataupun function). Pada test di atas saya membuat unit test untuk mengecek bagan models Lawyer. Saya membuat test untuk mengecek jumlah model apabila dibuat modelnya. Kemudian juga saya mengecek nilai field email dan nomor telepon yang harus unik.

2. Menjalankan Test dan Gagal

Ini merupakan salah satu tahapan setelah melakukan test. Kita harus menjalankan testnya dan memastikan apabila testnya gagal karena memang belum dilakukan implementasinya.

3. Menulis Kode

Kemudian saya melakukan implementasi dengan cara membuat model yang sesuai dengan behaviour yang saya buat pada bagian test. Hal yang saya perhatikan dalam pembuatannya adalah aspek2 pada test yaitu model harus dapat benar-benar dicreate dan juga phone number dan enail haruslah unik.

4. Menjalankan Test dan Lolos

Setelah menjalankan implementasi saya akan menjalankan testnya dan melihat apakah kodingan yang telah saya buat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh test. Dan akhirnya saya berhasil membuat kode yang lolos test yang berarti dapat memenuhi standar behaviour yang diinginkan

--

--