Apakah User Interface-mu sudah cukup baik?

Andrew Savero
PPL Teman Bisnis
Published in
4 min readMay 27, 2019

Kembali lagi dengan saya, dengan bahasan baru, yaitu tampilan dari TemanBisnis Customer Database and Analytics! Untuk memperjelas apa yang akan saya sampaikan, silahkan dibaca tulisan saya ini hehe…

10 Usability Heuristics. Source : https://i.pinimg.com/originals/1a/92/db/1a92db4f133860a9bf5e0ae634b5640a.jpg

Nielsen’s 10 Usability Heuristics

Agar judul yang saya tulis tidak hanya menjadi sekedar clickbait, dengan mengimplementasi 10 Usability Heuristics yang digagaskan oleh Nielsen ini, kita dapat mengukur seberapa baik User Interface berdasarkan mock-up yang telah dibuat. Lebih spesifiknya, apakah interface tersebut nyaman digunakan? mudah dimengerti atau dipakai? dan enak dilihat bagi user dan tim developer. Karena User Interface itu penting untuk kepuasan user, maka 10 Usability Heuristics ini dapat membantu menentukan apakah User Interface sudah cukup baik apa belum.

Berikut akan saya jelaskan 10 Usability Heuristics serta yang sudah saya implementasikan pada PPL Teman Bisnis.

Visibility

Sistem yang dibuat harus memperlihatkan apa yang sedang terjadi pada pengguna. Salah satu hal yang dapat membuat pengguna mengetahui aopa yang sedang terjadi, adalah melalui feedback yang dapat dilihat oleh user.

Salah satu contoh Feedback pada aplikasi TemanBisnis.

Salah satu hal yang kami lakukan pada aplikasi TemanBisnis adalah memberikan feedback kepada user setelah mereka mengirim notification kepada user yang dipilih dalam tabel di halaman users. Hal ini dapat membuat user mengetahui apabila mereka berhasil mengirim notifikasi.

Mapping

Sistem harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh user, tidak hanya bahasa yang hanya dimengerti oleh sistem untuk menampilkan interface maupun feedback. Selain itu juga harus mengatur informasi secara rapi, mengikuti alur logika yang baik untuk menampilkan interface.

Berdasarkan Mapping ini, kami mencoba untuk menampilkan informasi yang ada dengan rapi dan tetap menguraikan apa saja yang perlu ditampilkan. Tentunya kami berusaha menggunakan bahasa yang dimengerti oleh user, serta menggunakan icon yang memiliki arti dan tujuan yang jelas.

Freedom

Sistem harus dapat membuat user untuk menjadi lebih leluasa. Maksud dari lebih leluasa misalnya ketika user melakukan suatu kesalahan, user dapat menutup aplikasi yang sedang dijalankan tanpa harus menelusuri tahapan yang tidak diinginkan atau istilahnya “Emergency Exit”.

Salah satu contoh penerapan ‘Emergency Exit’.

Tombol Logout bisa menjadi salah satu contoh ‘Emergency Exit’ ini, karena user dapat menutup sesi yang sedang berlangsung.

Consistency

Sistem harus membuat user tidak bingung dengan arti kata-kata, situasi, maupun tindakan yang mereka lakukan. Dengan kata lain, lebih konsisten untuk menjaga fungsionalitas dari suatu elemen dalam interface.

Salah satu hal yang kami implementasikan dalam Consistency ini, adalah tombol notify yang berfungsi untuk menampilkan form untuk notifikasi yang kelak dapat dikirim kepada user.

Error Prevention

Ada baiknya mengimplementasikan desain yang mencegah suatu masalah yang akan muncul. Bisa dengan mengecek kondisi yang biasanya menambah error atau dengan memberikan konfirmasi kepada user sebelum mereka melakukan suatu tindakan.

Tanda bintang merah menandakan bahwa kolom tersebut harus diisi dengan informasi yang sesuai.
Contoh error prevention apabila ada ketidak sesuaian dalam pengisian form.

Salah satu hal yang kami lakukan untuk error prevention adalah mengecek field dalam form notifikasi, sudah terisi, atau belum/tidak sesuai. Jika belum/tidak sesuai, akan menampilkan error untuk memberikan perintah kepada user mengenai pengisian field yang wajib diisi. Ini memang bukan best practice untuk memberikan feedback mengenai error, tetapi ini merupakan kesepakatan awal yang sudah dilakukan bersama.

Recognition

Poin ini mengharuskan informasi yang diterima user dapat ditampilkan dan diterima dengan mudah. Dengan kata lain, informasi dalam interface harus mudah digapai dalam tampilan.

Flexibility

Flexibility ini biasanya tidak terasa oleh user yang baru pertama kali menggunakan aplikasi, tetapi dapat dirasakan oleh user yang sudah terbiasa menggunakan aplikasinya. Ini berarti performance dari tampilan interface dapat menjadi tolak ukur kecepatan untuk user dalam mengakses berbagai macam informasi yang tersedia.

Minimalism

Dalam poin ini dijelaskan bahwa seluruh konten informasi yang akan ditampilkan haruslah simple dan tidak mengandung informasi yang tidak penting.

Error Recovery

Poin ini mengharuskan sistem untuk menampilkan pesan error yang dapat dimengerti oleh user dan menampilkan saran atau solusi pemecahan masalah yang didapatkan. Contoh untuk Error Recovery ini sama seperti bagian Error Prevention, dimana user akan melihat pesan error yang akan memberitahu apa yang harus dilakukan sebagai solusi dari error tersebut.

Help

Dokumentasi perlu dibuat untuk membantu pengguna dalam mengakses informasi yang mereka butuhkan ketika bingung dalam suatu proses. Salah satu contohnya adalah membuat Help documentation dalam suatu aplikasi yang biasanya diakses dengan tombol F1 dalam windows.

Kesimpulan & Penutup

10 Usability Heuristics mempunyai nilai-nilai penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan usability dari suatu sistem interface. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, kita dapat mengetahui seberapa baik User Interface yang telah dibuat, apakah sudah cukup atau belum.

Demikian dari pengalaman yang saya dapat bagikan mengenai 10 Usability Heuristics serta kegunaan dan penerapannya. Sekian dari saya, jika ada kesalahan pada penulisan, mohon diingatkan dan dikoreksi, karena disini saya juga masih masih belajar :D. Terimakasih telah membaca artikel ini, dan sampai jumpa!

#PPLFasilkomUI
#PPLMenyenangkan

--

--