#Clean Code Matters

Ezza Ardiala
PPLSalemba
Published in
3 min readApr 1, 2019

“Kode gua udah jalan, websitenya bagus, klien juga udah seneng. Ngapain sih harus make clean code” —Seseorang

Kalimat di atas sepertinya terdengar familiar oleh sebagian banyak developer. Mungkin anda juga merupakan seseorang yang sering mengatakan hal tersebut. Jika ia maka anda adalah seorang developer yang senang membuat kode yang berantakan atau bahasa kerennya “Dirty Code”.

Banyak programmer yang sebenarnya berencana melakukan untuk melakukan implementasi clean code setelah iterasi pertama dari softwarenya selesai, namun realita berkata lain; klien tidak akan memberikan waktu untuk melakukan proses cleaning, mereka pasti akan meminta iterasi kedua dan seterusnya. Oleh karena itu buatlah sebuah kebiasaan untuk menuliskan clean code dari awal mula pekerjaan.

Kenapa Harus Clean Code Sih?

Sebuah code yang sudah diimplementasikan dengan clean code cenderung mudah dimengerti oleh semua orang, mulai dari pembuatnya sampai programmer lain. Clean code juga mempunyai banyak keuntungan yang akan disebutkan di bawah ini:

  • Efisien Waktu — Suatu proyek biasanya dapat dikerjakan selama berbulan-bulan, dengan adanya clean code sang programmer dapat dengan mudah mengerti apa yang ia kerjakan di waktu sebelumnya.
  • Memudahkan Member Baru — Clean code membantu programmer baru yang nantinya akan bergabung di suatu proyek.
  • Memudahkan Debugging — Dengan adanya clean code kita dapat dengan mudah melakukan proses debugging yang bisa dikerjakan sendiri atau dengan orang lain.

Trus Cara Nulis Clean Code Gimana ?

Terdapat panduan untuk menulis clean code dengan baik dan benar. Panduan yang sering digunakan oleh banyak programmer adalah buku Clean Code: A Handbook of Agile Software Craftmanship. Dibawah ini akan diperlihatkan contoh-contoh kode yang sudah mengimplementasikan clean code.

Penamaan Variable dan Function yang Jelas

Menurut prinsip clean code penamaan yang jelas berarti sesuai dengan isi dari variable, function tersebut. Function biasanya menggunakan nama berbentuk kata kerja sedangkan Variable menggunakan kata benda. Penamaan yang jelas memudahkan pembaca untuk dapat memahami code kita dengan cepat.

Contoh Penamaan yang Jelas

Dalam kode diatas juga dibuat comment yang jelas dan mudah dimengerti agar para pembaca dapat dengan mudah mengerti apa yang dilakukan oleh potongan kode tersebut.

Gunakan Coding Style yang Konvensional

Setiap bahasa pemrograman pasti punya stylenya masing-masing. Python punya PEP8, Javascript punya ESLint, dan Typescript punya TSLint. Salah satu coding style yang diterapkan oleh Typescript adalah penamaan interface yang diikuti oleh huruf kapital I.

Contoh Penamaan Interface

Buat Function Seminimal Mungkin

Buatlah sebuah function seminimal dan sependek mungkin. Idealnya adalah 15 baris. Sebuah function seharusnya mempunyai tanggung jawab untuk melakukan tugas yang simple dan bisa dipakai berulang ulang.

Clean Code merupakan suatu hal yang sering diabaikan. Dalam proyek berskala kecil mungkin efek penggunaannya tidak terlalu terlihat, namun dengan dalam proyek berskala besar yang butuh untuk di maintain bertahun tahun, clean code akan sangat berguna.

--

--