When we talk about team, we talk about human.

Muhammad At Thoriq
PPLSalemba
Published in
4 min readMar 20, 2019

Hello, guys!

Walaupun PPLSalemba telah berjalan selama 7 minggu, it would never be too late to introduce ourselves way deeper than yesterday!

Perkenalkan nama saya Muhammad At Thoriq yang biasanya dipanggil Thoriq, Riq, atau Thor. Kebetulan saya memerankan Hustler pada tim PPLSalemba ini. Sebelum bercerita lebih jauh, mari kita kenalan dulu dengan 5 anggota tim yang lain!

Hipster

PPLSalemba punya 1 laki-laki dan 1 perempuan yang menaruh atensi paling besar ke desain yang akan PPLSalemba gunakan untuk proyek kami. Mereka adalah Valerysa dan Fikar.

Valerysa

Valerysa atau yang sering kita panggil vale merupakan satu-satunya perempuan yang ada di tim PPLSalemba. Perempuan berambut lurus dan pendek ini memiliki atensi yang besar terhadap desain produk yang akan kami gunakan. Tidak heran ia memiliki cita-cita sebagai UI/UX Designer. Yuk aamiinn bareng-bareng, aamiinn!!

Fikar

Lelaki berkacamata dengan rambut agak gondrong ini ialah orang yang akan membantu vale ketika mendesain produk kami. Peran hipster+hacker yang diemban lelaki berambut lurus ini menjadi salah satu pemberi saran kepada vale ketika sedang mendesain produk. Salah satu konsiderasinya ialah mengenai feasibility desain yang dibuat agar memudahkan tim yang lain. Ciee banget gak tuh!

Hacker

Selain Vale dan Fikar, PPLSalemba memiliki 3 tech lead sekaligus yang cukup berpengalaman dengan teknologi yang kami gunakan. Mereka adalah Qori, Ezza dan Alif.

Qori

Qori punya nama asli Fari Qodri dan ya, kami memanggilnya dengan nama Qori, tanpa ‘d’. Lelaki dengan rambut keriting gondrong ini merupakan tech leader dan devops nya PPLSalemba. Pengalaman dan learning capability yang sangat baik yang dimiliki oleh lelaki ini membuat dirinya menjadi tempat mengadu anggota tim yang lain ketika mengalami kesulitan. Heuheuheu~

Ezza

Lelaki dengan perawakan kurus dan tinggi ini merupakan our second tech leader!. Selain Qori yang suka membantu anggota yang lain, Ezza merupakan pilihan lain apabila Qori sedang sibuk mengurus anggota yang lain. Lelaki berkacamata ini memiliki karakter yang lembut dan ia juga sangat concern dengan jam tidur nya! Ia sangat berusaha setiap harinya untuk mencapai jam tidur idealnya yaitu jam 10. Menarik ya…

Alif

Alif atau yang sering kami panggil bang Alip merupakan salah satu hacker PPLSalemba. Ia sangat berdedikasi dalam menjalankan peran hacker walaupun terkadang masih mengalami kesulitan. Lelaki dengan jaket merahnya yang khas ini merupakan anggota tim PPLSalemba yang memiliki jadwal yang sangat padat. Keaktifannya dalam menjalani peran sebagai asisten dosen dan beberapa mata kuliah yang berbeda jadwal terkadang membuat Bang Alip tidak dapat menghadiri beberapa kegiatan kami. But after all, his dedication is unbeatable!

And the last one, me, the Hustler.

Sempat mengajukan diri menjadi Hustler karena lelaki ini suka berbicara mengenai produk. Alhamdulillah teman-teman yang lain menyetujui. Banyak hal yang mesti saya pelajari dalam menjalani peran sebagai Hustler terutama tentang bagaimana memahami anggota tim yang lain, not only as a worker but a human.

And here is one of our proper photo!

Semoga kita banyak poto-potonya yah!

How do we met…

Pada dasarnya kami kenal dan berteman satu sama lain. Namun, kami tidak pernah bekerja bersama dalam 1 tim. Fikar merupakan inisiator dari kelompok ini, ia juga pencetus nama PPLSalemba. Dua minggu sebelum client-war angkatan, PPLSalemba terbentuk.

Saya dan semua orang di dunia ini pasti percaya bahwa setiap orang memiliki karakteristiknya masing-masing. Kita juga percaya bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Kita pun juga tahu bahwa kita memiliki preferensi yang berbeda-beda. Perbedaan ini yang kemudian menjadi perhatian saya ketika menjadi seorang Hustler.

Terlintas pertanyaan dalam diri saya pada saat itu, “Bagaimana menyatukan 6 orang yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda?”

Sebagai seseorang yang beberapa kali mendapat kesempatan bekerja pada divisi pengembangan manusia, saya mencoba mengaplikasikan hal-hal yang saya tau ke dalam pengembangan tim PPLSalemba ini. Satu langkah pertama yang saya ambil pertama kali adalah menjadikan setiap anggota tim PPLSalemba menjadi teman.. seperjuangan. Saya percaya bahwa setiap orang yang memiliki perjuangan yang sama akan lebih mudah akrab satu sama lain. Personal experience aja ya…

Membawa paradigma bahwa tim ini adalah tim yang saling bahu membahu berjuang demi kesuksesan bersama merupakan paradigma yang saya coba bentuk agar kami bisa memahami bahwa apapun tantangan yang dihadapi oleh setiap kelompok merupakan tanggungan bersama demi 1 tujuan yaitu kesuksesan bersama. Seperti judul lagu bang Rhoma Irama, Deritamu Deritaku.

Ouch..

Tiada gading yang tak retak.

Sepandai-pandainya tupai meloncat pasti pernah jatuh.

Perjalanan menuju kesuksesan tidak akan pernah berjalan mulus, lurus dan sekejap. Kerikil demi kerikil mesti dilalui, kami pun merasakannya. Setelah 7 minggu kami lewati, Sprint 1 merupakan sprint yang paling berat setidaknya untuk saya dan beberapa teman yang lain. Dinamika pada sprint 1 seperti teknologi baru dan error yang tidak pernah dirasakan sebelumnya menjadi salah satu penyebab demotivasi dini yang dirasakan saya dan beberapa teman.

Retrospective

Namun, orang yang bijak akan belajar melalui kesalahannya. Adanya sprint retrospective membuat kami mengevaluasi apa yang sudah kami kerjakan. Hasil dari evaluasi yang kami tekankan adalah membantu satu sama lain. Perbedaan cara kerja, perbedaan karakter yang kurang sesuai dengan satu sama lain juga menjadi evaluasi kami.

Lalu saya belajar,

Teman bermain tidak akan selalu sesuai dengan teman bekerja. Canda, tawa yang hadir di setiap persahabatan tidak menjadi jaminan bahwa bekerja dengan orang tersebut menjadi mudah. Profesionalisme dan sikap tanggung jawab harus menjadi prioritas.

Penekanan ‘menjadi teman seperjuangan’ pada tahap awal bukan suatu kesalahan. Namun, pada saat itu saya lupa untuk menekankan bagaimana teman seperjuangan itu bekerja. Tidak sulit untuk menjadi anggota tim yang baik, cukup menjadi manusia. Manusia yang memanusiakan lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi fondasi dasar untuk bekerja secara profesional. Saling menghormati cara bekerja dan karakter orang lain, bertutur kata yang positif dan baik, merangkul seseorang yang kesulitan, dan mendengarkan ketika orang lain berbicara bukanlah cara menjadi anggota tim yang baik tetapi menjadi manusia seutuhnya.

Pada akhirnya,,,,,,

Pada akhirnya semua butuh proses. Tujuh minggu yang akan datang menjadi cerita dan warna lain yang akan dilalui PPLSalemba.

Wish nothing but happiness by the end of this road, bismillahirrahmanirrahim❤

--

--