Roadmap Web Developer di 2019

Alfian Maulana Malik
Programmer Geek
Published in
4 min readJan 27, 2019
Photo by Markus Spiske on Unsplash

Tahun 2019 telah di mulai, saatnya menentukan jalur web developer kamu, apakah Frontend, Backend ataupun DevOps. Di bawah ini adalah jalur web developer yang difokuskan pada jalur web developer pada tahun 2019. Anda tidak usah takut melihat banyak sekali tools yang akan disajikan disini, tetapi fokuslah apa yang terpenting dan miliki satu keahlian khusus di bidang yang anda tekuni nanti.

Disclaimer

The purpose of these roadmaps is to give you an idea about the landscape and to guide you if you are confused about what to learn next and not to encourage you to pick what is hip and trendy. You should grow some understanding of why one tool would better suited for some cases than the other and remember hip and trendy never means best suited for the job.

Roadmap Web Developer

Di sini Anda akan memulai. Anda dapat memilih jalur Front-end, atau Back-end di bawah. Jika anda melihat sekilas ada sebelas rekomendasi berwarna kuning yang harus Anda pelajari untuk kedua jalur.

Images by Kamran Ahmed on Github

Pembelajaran yang disarankan untuk semua jalur

  • Git
  • Basic Terminal Usage (Basic MAC OS, Basic Windows, Basic Linux)
  • Data Structures & Alogrithms
  • SOLID, KISS & YAGNI
  • GitHub
  • Licenses
  • Semantic Versioning
  • SSH
  • HTTP / HTTPS and APIs
  • Design Patterns
  • Character Encodings

Frontend

Fokus pada kotak kuning dan tumbuh dari sana. Sebagai bagian dari Frontend harus tahu tentang dasar-dasar basic HTML, CSS dan juga Javascript. Sewaktu kuliah di bidang IT mungkin awal-awal semester kalian akan di suruh membuat satu website hanya dengan HTML dan juga CSS, dan mungkin sedikit bumbu javascript tanpa kalian sadari.

Setelah mengenal basic untuk membuat frontend dari sebuah halaman website, setelah itu kalian akan di perkenalkan dengan Package Managers. Package managers disini membahas aplication-level package manager untuk frontend, karena package manager pun ada untuk Operating System (Seperti msi, tgz, rpm, homebrew dll). Untuk Package Managers untuk website developer adalah NPM atau YARN, pilihlah salah satu.

Selanjutnya setelah mengenal Package Managers, kalian harus belajar tentang CSS Frameworks terlebih dahulu. Sebagai referensi untuk membuat template HTML yang cukup baik, dikarenakan CSS Framework sudah menyediakan code yang siap pakai untuk membuat sebuah template. Salah satunya, mungkin dari kalian sudah banyak yang tahu yaitu Bootstrap CSS. CSS Framework yang satu ini yang sering sekali atau banyak sekali yang menggunakan di karenakan sudah lama sekali CSS Framework ini ada.

Build Tools dibagi Task Runners, Module Bundlers, Linters dan Formaters, untuk setiap satu sub bagian pilihlah salah satu yang menurut kalian paling bisa menguasai, karena tidak semua sub bagian build tools yang ada kalian pelajari. Tetaplah fokus pada kotak yang di kuningankan dan yakinkan lah dirimu untuk menekuninya.

Ini adalah mungkin bekal kalian sebagai Frontend Web Developer.

Images by Kamran Ahmed on Github

Backend

Seperti halnya dengan Frontend, tidak semua bahasa pemrograman kalian harus pelajari, cukup di satu bahasa pemrograman lalu kalian tekuni. Di Indonesia paling banyak adalah bahasa pemrograman PHP, ya ini karena paling mudah untuk awal kalian pelajari dan menurut saya, bahasa pemrograman yang kalian pelajari selanjutnya Golang. Ini mungkin persepsi dari masing-masing individu. Tapi golang sekarang banyak di gunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Gojek, Grab dan juga MatahariMall.com.

Setelah mempelajari Bahasa Pemrograman kalian harus juga mengerti salah satu dari RDMS (Relational Database Management System), mungkin di sarankan adalah MySql karena banyak di pakai di manapun. Jika ingin mempelajari RDMS lain silahkan saja, karena RDMS satu dengan yang lain tidaklah terlalu banyak berbeda.

Untuk yang lainnya silahkan kalian pelajari setelah kalian menguasai salah satu bahasa pemrograman yang kalian mau. Kadang ada yang membutuhkan Web Server untuk berjalan. Akan tetapi sudah banyak bahasa perograman yang bisa di jalankan tanpa adanya Web Server tersebut.

Images by Kamran Ahmed on Github

DevOps

DevOps adalah suatu perkerjaan yang mengotomatiskan proses antara pengembangan aplikasi dan tim pengembang (dalam hal ini frontend atau backend) agar mereka dapat melakukan proses build, test dan release perangkat lunak lebih cepat.

Mungkin kalau di dunia kuliah jarang ada yang mendengar ini, namun sekarang di dunia yang sangat modern muncul satu lagi pekerjaan yaitu DevOps, pekerjaannya adalah tidak mengembangkan sebuah software tetapi lebih ke environment dari suatu system atau aplikasi yang di kembangkan.

Untuk belajar ini pun tidak terlalu banyak mengetahui bahasa pemrograman tetapi harus tau setiap bahasa pemrograman harus menggunakan environment seperti apa. Basic yang harus di pelajari untuk menjadi seorang DevOps adalah pastinya harus mengerti banyak konsep dari OS (Operating System), karena setiap OS perlakuannya sangatlah berbeda. Dan setelah itu mengetahui secara luas pengoperasian sebuah server, networking dan security.

Images by Kamran Ahmed on Github

Catatan Penutup

Anda berhasil sampai di akhir artikel. Semoga beruntung dalam perjalanan Pengembangan Web Anda! Tentu tidak akan mudah, tetapi dengan mengikuti panduan ini, Anda satu langkah lebih dekat untuk mencapai tujuan Anda.

Jika posting ini membantu, silakan klik tombol tepuk 👏 di bawah ini beberapa kali untuk menunjukkan dukungan Anda! ⬇⬇

--

--

Alfian Maulana Malik
Programmer Geek

Very skillful programmer, like traveling and many more to do as a programmer. Have a startup "Pathravel". Check my Profile https://kutt.it/alfianmalik