Memilih Django untuk Membuat Website

Elsa Sofiari
Prosa Story
Published in
4 min readAug 8, 2019
Photo by Carlos Muza on Unsplash

WEB FRAMEWORK

Pada zaman sekarang ini, teknologi untuk membuat website telah berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai macam web framework yang terkenal seperti CodeIgniter, CakePHP, Symfony, Yii, Laravel, Ruby on Rails, dan Django. Setiap web framework memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga web developer dituntut untuk dapat memilih web framework yang tepat sesuai dengan kebutuhan kliennya.

Sebagai web developer, saya sudah banyak membuat website sejak tahun 2011. Kebanyakan web framework yang saya gunakan adalah framework PHP, seperti CodeIgniter, CakePHP, dan Laravel. Dengan web framework tersebut, saya sudah berhasil membuat banyak website dengan baik sesuai dengan permintaan klien.

Namun, pada tahun 2018, saya mulai beralih menggunakan framework Django. Peralihan ini bukan sekadar tanpa alasan, tetapi disertai dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang berdasarkan kebutuhan web pada saat itu. Hingga kini, banyak sekali kelebihan yang saya peroleh dalam menggunakan framework Django ini.

APA ITU DJANGO?

Django adalah sebuah web framework yang berbasis bahasa Python. Bahasa Python merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sangat terkenal pada saat ini di samping bahasa Java, C, dan C++. Bahasa Python memiliki sintaksis yang sederhana dan mudah dimengerti, serta memiliki library dan tools yang lengkap sehingga popularitasnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pada mulanya, Django dibuat untuk memenuhi kebutuhan aplikasi web dari sebuah penerbit surat kabar yang bernama Lawrence Journal-World di Kansas. Perusahaan tersebut terkenal dengan deadline-nya yang ketat, konten teks yang banyak, file-file media, dan trafic yang padat sehingga dibutuhkan sebuah web framework serbaguna yang dapat menangani semua masalah itu. Oleh karena itu, dibuatlah framework Django ini pada tahun 2003 oleh dua orang web developer yang bekerja di sana, yaitu Adrian Holovaty dan Simon Willison.

Adrian Holovaty dan Simon Willison semula menggunakan PHP. Namun, karena perusahaan penerbitannya membutuhkan update yang sangat cepat, sulit bagi mereka untuk memenuhi deadline menggunakan PHP. Mereka membutuhkan sesuatu yang lebih cepat. Saat itulah mereka memutuskan untuk pindah ke Python. Mereka mulai mengerjakan sebuah web framework untuk membuat pengkodean menjadi lebih sederhana dan efektif. Web framework itu dinamakan Django, sebuah nama yang diambil dari nama gitaris Django Reinhardt.

Pada tahun 2005, Django sudah dirilis secara publik sebagai proyek open source. Pada kenyataannya, Django tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dari perusahaan penerbit surat kabar saja, tetapi juga Django dapat digunakan untuk membuat platform ilmiah, platform keuangan, social networks, content management system, dan lain-lain. Django dapat bekerja dengan berbagai macam basis data populer, misalnya SQLite, MySQL, PostgreSQL, dan Oracle serta dapat menjalankan beberapa basis data yang berbeda dalam waktu bersamaan. Selain itu, Django juga bersifat cross platform sehingga dapat digunakan pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, MacOS, Linux, dan lain-lain.

KENAPA MEMILIH DJANGO?

Ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan alasan mengapa kita memilih Django sebagai framework untuk membuat web, yaitu:

  • Django adalah web framework yang sangat cepat. Aplikasi web yang kita buat akan berjalan dengan cepat jika menggunakan Django.
  • Django mudah digunakan, mudah dipelajari, dan mudah dipraktikkan. Hanya butuh beberapa langkah yang mudah dalam waktu singkat kita sudah bisa membuat aplikasi web dengan baik.
  • Django cocok untuk segala macam aplikasi web dari yang sederhana hingga yang sangat kompleks. Django juga bersifat scalable, selain dapat digunakan untuk proyek berskala kecil juga dapat diterapkan pada proyek berskala besar.
  • Django aman digunakan. Django melindungi aplikasi dari berbagai masalah keamanan yang umum ditemui, misalnya clickjacking, cross-site scripting, request forgery, SQL Injection, dan lain-lain.
  • Django memiliki dokumentasi yang baik, bahkan yang terbaik di antara framework open source yang lainnya dan masih terus diperbarui hingga saat ini.
  • Django mapan dan matang. Django memiliki komunitas pendukung yang sangat besar sehingga kita bisa dengan mudah mendapatkan bantuan jika menemui masalah pada saat pengkodean. Django juga telah ada selama lebih dari sepuluh tahun lamanya dan telah melalui tahap peningkatan yang signifikan. Banyak hal yang telah disempurnakan dan banyak hal baru yang telah ditambahkan.

KESIMPULAN

Popularitas bahasa Python semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga semakin banyak tools backend ditulis dalam bahasa Python. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk mengintegrasikannya bila kita menggunakan web framework berbasis bahasa Python. Web framework berbasis bahasa Python yang ada pada saat ini misalnya Django, Flask, Web2py, CherryPy, TurboGears, Bottle, Pyramid, Tornado, dan lain-lain. Dibandingkan dengan web framework lainnya, Django-lah yang paling terkenal dan paling banyak digunakan karena fiturnya yang paling lengkap.

Django juga merupakan web framework yang sangat cepat, mudah digunakan, dan cocok untuk berbagai macam aplikasi web. Oleh karena itu, Django sangat dianjurkan bagi para pemula yang hendak membuat website. Perusahaan-perusahaan besar di dunia pun sudah banyak yang beralih menggunakan Django. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya website-website terkenal yang menggunakan Django, seperti Instagram, Mozilla, Pinterest, Spotify, Disqus, NASA, The Washington Post, The Onion, BitBucket, dan Dropbox.

Saya sendiri sudah menggunakan Django sejak tahun 2018. Kelebihan yang paling terasa adalah kecepatan dalam membuat web. Pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu cukup lama saat dikerjakan dengan web framework lain, dapat dikerjakan dengan beberapa langkah mudah saja dengan Django. Selain itu, Django juga memiliki sintaksis yang sederhana, mudah dibaca, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari sehingga kita pun dapat dengan lebih mudah membuat kode yang clean. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan itu, saya beralih menggunakan Django. Menggunakan framework Django, membuat website menjadi terasa lebih mudah dan menyenangkan.

--

--