Memulai dari 0 Bersama Tim Computer Vision

Membangun tim Computer Vision dari 0 dan menjadi PM pertama di Prosa.ai adalah salah satu fase paling menantang sekaligus paling berharga selama perjalanan hidup saya.

Atika Rahmawati Yuliantoputri
Prosa Story
5 min readJul 9, 2020

--

Saya dan tiga engineers pertama computer vision

Bekerja di Prosa.ai sejak Maret 2018 sungguh tidak terasa. Faktor lingkungan kerja yang sangat nyaman, tantangan pekerjaan yang membuat saya berkembang, dan tentu saja manfaat dari produk yang tim saya kembangkan membuat saya senang dan bersyukur dapat bekerja di sini.

Dimulai dengan bekerja sebagai PM secara part-time untuk divisi text technology dan produk Prosa.ai secara umum hingga bekerja secara full-time dan diamanahi menjadi PM di tim Computer Vision sejak Agustus 2019. Saya akan membagikan sepenggal pengalaman menjadi PM, terutama menjadi PM dari tim Computer Vision di Prosa.ai dari 0.

Tim Computer Vision di Prosa.ai baru dibentuk sekitar Juli 2019. Kala itu, tim sudah memiliki satu orang head/expert dan tiga orang engineer yang sangat amat hebat sehingga membuat saya cukup optimis untuk menatap masa depan (hihi). Mereka adalah Pak Nugraha Utama dan para engineer tampan dan berani: Budi Kurniawan, Kevin, dan Muhammad Furqan Habibi (hai kalian!).

Memulai semua dari 0 membuat adrenalin saya tertantang, tapi juga membuat buluk kuduk berdiri mengingat tanggung jawab yang harus saya lakukan dengan baik sebagai seorang PM. Berikut 5 poin utama yang saya lakukan sebagai seorang PM.

1. Diskusi Produktif

Makan-makan pertama dengan tim Computer Vision
  • “Mau kemana kita?” Itulah pertanyaan yang menjadi pusat pembahasan tim kami yang baru mulai dari 0 ini.
  • “Perusahaan apa saja yang bisa dilihat sebagai kompetitor oleh tim Computer Vision?”
  • “Apa saja produk basic yang harus dimiliki tim Computer Vision?”

Banyak sekali waktu saya habiskan untuk berdiskusi dengan head dan engineers untuk membahas ke mana tim ini akan melangkah, mengenal karakter setiap anggota tim, dan mendengarkan aspirasi dari satu sama lain. Oh, poin ini adalah kegiatan favorit saya sebagai seorang PM.

2. Eksplorasi Produk, Pasar, dan Kelayakan-Kemampuan

Tiga engineers yang sedang lembur mengerjakan project pertama tim

Ini adalah waktu di mana saya menikmati waktu “Me, Myself & I”, yakni ketika saya berfokus mengolah hasil diskusi produktif itu menjadi sesuatu yang lebih konkret. Saya mulai dengan mengeksplorasi persaingan industri dalam dunia computer vision.

Seperti masuk ke dunia baru, banyak hal menarik yang ditemukan dalam masa eksplorasi mandiri ini. Menjelajahi begitu banyak produk berbasis teknologi computer vision membuat saya terkagum sekaligus takut. Duh, saya dan tim baru saja mulai. Bagaimana ya?

Nah, di sini lah saya mulai membangun pola pikir bahwa saya harus mulai berfokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan oleh seorang PM. Apa yang tim saya dapat lakukan harus saya usahakan dan rencanakan dengan sebaik-baiknya.

3. Membuat Roadmap

Pembuatan video demo produk Face Analytics

Roadmap, menurut kamus Cambridge, memiliki artian “a plan for how to achieve something”.

Sesuatu yang dulu ketika aktif di kampus seringkali disebut, terutama ketika merancang suatu program kerja divisi. Ah, bedanya, roadmap di tempat kerja benar-benar harus dieksekusi dengan baik karena melibatkan tidak hanya waktu, tapi juga uang dan tenaga tim dan perusahaan.

Saya pun mulai menerka-nerka dari mana pembuatan roadmap ini dimulai. Dimulai dari menata terlebih dahulu apa produk berbasis teknologi computer vision yang paling basic hingga advanced, yang tidak hanya feasible untuk dikembangkan oleh tim, tapi juga dibutuhkan dan berdampak baik bagi penggunanya.

4. Manajemen Proyek vs Produk

Pertama kali menjaga booth terkait produk Computer Vision

Poin 4 ini menjadi salah satu tantangan paling berat dalam menjadi PM di Prosa.ai karena di sini(dan mungkin startup pada umumnya) PM merangkap menjadi beberapa peran, yaitu:

  • Menjadi Project Manager
  • Menjadi System Analyst
  • Menjadi Technical Writer
  • Menjadi Product Manager

Memang terlihat banyak, tapi kini saya sudah memasuki tahapan acceptance, di mana saya berfokus pada manfaat yang saya peroleh dan juga hal-hal yang bisa saya kerjakan dengan kemampuan saya. Untuk bisa menjalankan semua peran dengan baik, saya melakukan pendekatan task-oriented.

Dengan mengidentifikasi daftar task terdekat yang harus dilakukan, saya belajar untuk tidak perhitungan terhadap ‘peran’, tapi task yang harus diselesaikan. Di awal memang berat dan cukup overwhelming, namun perlahan tapi pasti saya mulai beradaptasi untuk memaksimalkan peran saya di setiap task.

5. Manajemen Konflik, Stres, dan Kepentingan

Pengunjung booth sedang mencoba produk dari Computer Vision

Jika poin 4 lebih berfokus pada hard-skill sebagai seorang PM, maka di poin terakhir saya akan membahas sekilas tentang pentingnya soft-skill untuk PM dari sudut pandang saya.

Salah satu soft-skill yang cukup signifikan adalah manajemen konflik, stres, dan kepentingan. Artinya, tidak hanya soal eksekusi teknikal yang harus dipastikan berjalan dengan baik, tapi juga menjaga hubungan dan interest dari pihak-pihak yang berkaitan.

Penutup dan Pesan Cinta

Tidak terasa sudah 2,5 tahun saya berjuang bersama Prosa.ai yang saya amat sayangi dan 1 tahun berjuang bersama tim Computer Vision yang selalu saya banggakan. Saya ingin menyampaikan rasa syukur saya yang sangat tinggi untuk founders Prosa.ai yang telah memberi saya kesempatan dan kepercayaan. Juga rasa syukur saya terhadap semua rekan kerja sesama PM, tim Text, Speech, System, dan tentunya Computer Vision.

Saya rasa tidak berlebihan jika saya katakan bahwa Prosa.ai memiliki charming point rekan-rekan kerja yang sangat hangat dan saling membangun satu sama lain untuk bisa menjadi versi yang lebih baik.

Terakhir, untuk tim Computer Vision yang kini terdiri dari head/expert yang sangat bijaksana dan baik hatinya, Pak Nugraha Utama, dan 6 engineers tampan dan cantik, yakni Budi Kurniawan, Kevin, Usamah Jundi, Dicky Adrian, Maharani Devira, dan Ivan Fadillah: Terima kasih sudah menjadi engineers yang tahan banting, tidak mudah menyerah, dan senantiasa considerate dengan satu sama lain, mengingat perjalanan kita semua di sini tidak akan mudah.

Makan-makan full-team Computer Vision
Makan-makan terakhir tim Computer Vision sebelum Covid19 melanda

Masih banyak sekali kekurangan saya sebagai seorang individu juga sebagai seorang PM. Tiada hari tanpa belajar, evaluasi, dan apresiasi. Sekecil apapun kemajuan yang rekan-rekan saya lakukan, sebagai PM, saya akan terus berusaha untuk memberikan apresiasi dan memfasilitasi segenap tim untuk dapat maju dan berkembang lebih baik lagi. Jangan lelah ya untuk sabar dengan saya, hehe, salam cinta untuk kalian semua! :)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)

--

--