Jendela Alejandro Zambra

Ageng Indra
Pseudopenerjemah
Published in
1 min readOct 6, 2018

diterjemahkan dari tulisan Alejandro Zambra dalam seri “what writers from around the world see from their windows.” di The Paris Review

Ilustrasi dari Windows of New York

Aku tidak yakin bahwa studio kecilku adalah tempat terbaik di rumah untuk menulis. Di sini terlalu panas saat musim panas dan terlalu dingin saat musim dingin. Tapi aku suka jendela ini. Aku suka pohon-pohon itu dilintasi kabel listrik beserta potongan langit yang tampak. Keheningannya tak pernah mutlak, atau mungkin begini — mungkin gagasanku soal keheningan sekarang termasuk gonggongan anjing yang terus menerus dan deru motor yang geradakan. Aku memperoleh kesenangan luar biasa dalam menonton pejalan kaki, pesepeda yang aneh, dan mobil-mobil.

Ketika sedang tak bisa menulis, aku hanya duduk di sana, menyerap pemandangan, mengaguminya. Aku yakin menit-menit itu, yang tampaknya menghabiskan waktu berjam-jam, berguna dengan cara tertentu, bahwa mereka penting dalam menulis: bahwa bukuku akan jadi sangat berbeda jika aku menulis mereka di ruangan berbeda, melihat keluar jendela lain.

Diterjemahkan dari bahasa Spanyol ke bahasa Inggris oleh Harry Backlund. Tulisan di atas dialihbahasakan dari versi The Paris Review.

--

--

Ageng Indra
Pseudopenerjemah

Editor dan penerjemah lepas, juga penulis ninja. Mukim di Bantul, Yogyakarta.