BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR, SERTA TEPAT.

Masdab Ali
SUDUT PANDANG
Published in
3 min readDec 2, 2015

Ide dan opini kita memang lebih baik dituangkan dalam sebuah tulisan, atau dalam sebuah dokumentasi. Kemudian untuk dibagikan ke semua orang melalui dunia maya.

~~

Ide dan opini kita better untuk dibuat tulisan, and well, then documented. Kemudian untuk di-share ke semua orang melalui internet.

Penggunaan tulisan seperti ini sudah sangat sering dilakukan oleh banyak penulis maya di Indonesia. Baik mereka yang hanya ingin membagikan opini, saran atau sekadar informasi mengenai cara memasak yang baik, cara berdandan yang lebih cepat, dan lain sebagainya. Namun coba bandingkan gaya tulisan pertama, dengan gaya tulisan yang kedua. Terasa berbeda bukan?

Hal-hal yang perlu kita pahami adalah bahwa bahasa adalah sebuah sistem yang terus berkembang karena akulturasi dengan budaya maupun bahasa yang lain. Seperti penggunaan kata akulturasi yang baru saja saya tulis. (Akulturasi adalah serapan dari Bahasa Inggris yang diambil dari Bahasa Latin). Hal lain yang juga harus diingat adalah tidak ada benar atau salah dalam penggunaan Bahasa dalam konteks menyampaikan pesan. Berbeda halnya dengan penyajian tulisan dalam tulisan resmi atau dokumentasi bahasa lisan.

Psikologi Penggunaan Bahasa.

Jangan langsung percaya saya karena saya bukan lulusan jurusan psikologi, atau pernah mengambil pendidikan khusus tentang perilaku manusia. Namun, berdasarkan ilmu yang saya dapatkan dari berbagai sumber menyatakan bahwa bahasa adalah salah satu tingkatan tertinggi hasil produk kebudayaan manusia. Dan penggunaan bahasa yang baik, benar serta sesuai target penerima pesan menggambarkan tingkat kepintaran dan kedewasaan si pengguna bahasa tersebut.

Jadi, saat kalian mendapatkan informasi mengenai penggunaan bahasa baru yang sedikit dirubah dari bahasa aslinya (bahasa slang) hal tersebut adalah hal yang wajar dan natural mengingat pergerakan bahasa yang selalu dinamis dan berubah.

Menurut saya dilihat dari sisi psikologi si pengguna bahasa, penggunaan bahasa yang dicampur, kemudian bahasa slang menunjukkan banyak hal, antara lain:

· Beberapa kata yang ingin diinformasikan masih belum memiliki padanan kata yang umum dan diterima luas oleh masyarakat.

· Si penulis atau pengguna bahasa ingin menggabungkan kedua bahasa tersebut untuk mendapatkan perhatian dari kalangan muda Indonesia masa kini. (Sebagian besar anak muda di Indonesia merasa menggunakan kata-kata Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tulisan dianggap menunjukkan kepintaran dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi).

· Dan tulisan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terkesan kaku serta terlalu resmi.

Bahasa adalah Cara untuk Berkomunikasi.

Hal terakhir yang ingin saya sampaikan di tulisan ini adalah bahwa, gunakanlah bahasa yang dapat menyampaikan informasi secara tepat kepada si penerima informasi. Hal tersebut adalah inti dari komunikasi. Bahwa informasi tersampaikan dengan baik oleh si penerima informasi. Namun, terkadang saya merasa risih saat mendengar beberapa orang menggabungkan beberapa kata asing kedalam bahasa keseharian mereka (walau terkadang saya masih sering melakukannya).

Alih-alih mencampur penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam percakapan keseharian, cobalah untuk menggunakan bahasa Indonesia secara utuh, atau bahasa Inggris saja. Atau saat ingin menggunakan bahasa ibu kita, gunakan secara utuh juga. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan bahasa tulisan, yang memang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.

PS: Saya adalah pengguna Bahasa Jawa (ngoko, ngoko alus, kromo dan sedikit kromo hinggil) sebagai bahasa Ibu. Pengguna Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna (pembaca. Red) bahasa Arab dalam membaca Al-Qur’an. Pengguna bahasa Inggris saat diperlukan, serta saya sedang mempelajari kembali bahasa (percakapan) Mandarin setelah sekian lama tidak digunakan dengan sedikit pendalaman ilmu terhadap bahasa Spanyol dan Perancis. Silakan temui saya di twitter @alirahmanhakim untuk sekadar menyapa atau bertukar informasi.

--

--

Masdab Ali
SUDUT PANDANG

LIFELONG LEARNING | ENTREPRENEUR | MOTIVATION | SELF | INDONESIA