Hal-hal Yang Tidak Dibicarakan

sun
Puny Lines
Published in
2 min readOct 6, 2023

Halo dan apa kabarmu? Apakah rambutmu sudah semakin memutih? Apakah ada penyesalan tersirat dalam benakmu yang melewatkan sebagian hidupku? Apakah sekarang kamu sudah lebih bahagia? Sekelibat aku mendengar cerita-cerita tentang dirimu. Maaf, karena aku belum bisa mengucap kata maaf untukmu.

Sunyi yang tak terbendung. Suara pintu yang tertutup rapat. Hanya segelintir bayangan punggungmu yang bisa ku lihat saat gelap datang. Semakin hari, semakin tirus pipimu dibuatnya. Ku usap pipimu yang kering dan kasar. Hari ini pipimu basah, tanda aku kembali gagal. Semoga esok hari aku bisa melihatmu bangun dengan mata yang tersenyum.

Ingin mengucapkan selamat tinggal, tapi tidak tahu caranya.

Ingin berhenti, tapi kaki ini terus melangkah tanpa arah.

Menanti tapi tak kunjung datang. Bisakah aku memohon agar esok hari datang lebih cepat? Meskipun aku tidak tahu harus memohon kepada siapa. Ku tarik selimutku yang tebal sampai ke ujung kepala, agar badan kembali hangat. Mungkin, kali ini aku didengar.

Yang menangis saat datang ke liang kuburku. Yang bersorak ria meskipun dalam hati.

Ada mereka yang berdiri di depanku. Seolah dekat, namun terasa jauh. Ada juga sebagian dari mereka yang berdiri di belakangku. Kerap kali tidak terlihat dari sudut pandang mataku. Entah mengolok atau menopang. Kawanku yang berdiri di sampingku, bolehkah aku menggapai tanganmu?

Malam dan dini hari, saat penyesalan mulai datang atas kata-kata yang seharusnya diucapkan tapi tidak. Ataukah memang seharusnya tidak dibicarakan?

--

--