4 Coding Platform untuk Anak-anak

Purwadhika Digital Technology School
purwadhikaconnect
Published in
3 min readOct 31, 2019

Oleh: Myya RahmaCode Starter Lecturer at Purwadhika Startup & Coding School

Mempelajari coding dapat mengisi waktu senggang anak sekaligus mengasah kemampuan berpikir anak. Berbagai macam platform coding untuk anak pun kini sudah mulai banyak dijumpai. Mulai dari yang gratis sampai dengan yang berbayar, kini sudah dapat dengan mudah di akses oleh anak-anak.

Berikut adalah beberapa platform coding yang dapat digunakan dan dipelajari oleh anak-anak Anda:

1. Scratch Jr.

ScratchJr adalah kolaborasi antara Kelompok Penelitian Teknologi Pengembangan (DevTech) di Departemen Studi Anak dan Pengembangan Manusia Eliot-Pearson di Universitas Tufts dan Lifelong Kindergarten Grop MIT Media Lab. ScratchJr sendiri adalah bahasa pemograman pengantar yang memungkinkan anak -anak kecil usia 5 sampai dengan 7 tahun untuk membuat cerita dan permainan interaktif mereka sendiri. Anak-anak dapat menggabungkan blok-blok program visual untuk membuat karakter mereka bergerak, berubah, dan berbunyi. Anak-anak juga dapat memodifikasi karakter di paint editor, menambahkan suara, merekam suara mereka sendiri, bahkan memasukkan foto diri mereka sendiri. Kemudian menggunakan blok pemograman untuk membuat karakter mereka menjadi hidup. Coding platform ini dapat digunakan secara gratis, namun coding platform ini hanya dapat digunakan di iPad dengan iOS 8 atau lebih baru, dan Tablet Android 4.2 atau lebih baru.

2. Scratch

Scratch dibuat oleh MIT Media Lab (Massachusetts Institute of Technology) Amerika Serikat. Scratch adalah sebuah bahasa pemrograman visual menggunakan blok-blok kode. Sistem ini menyajikan lingkungan pembelajaran yang mudah untuk anak-anak usia 8 sampai dengan 16 tahun. Hal ini juga memungkinkan anak untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar penulisan sintaksis. Dengan Scratch, pengguna dapat membuat sendiri animasi, permainan, maupun karya seni mereka sendiri. Lalu apakah yang membuat ScratchJr dengan Scratch berbeda?. Scratch sendiri memiliki kompleksitas dan jumlah fungsi yang lebih banyak daripada ScratchJr.

3. Tynker

Tynker adalah sebuah platform pemrograman yang ditujukan untuk mengajarkan anak untuk membuat permainan dan program. Mirip seperti Scratch, Tynker menggunakan sistem blok-blok kode visual yang mudah disusun menjadi sebuah permainan atau program. Tynker dibuat menggunakan HTML5 dan JavaScript, berkat hal ini Tynker dapat di akses menggunakan browser tanpa plugin tambahan, bahkan dari tablet maupun smartphone. Perbedaan lain yang menonjol antara Tynker dan Scratch adalah bahwa Scratch merupakan proyek open source, sedangkan Tynker adalah produk komersial yang bertujuan untuk menjual layanan kursus.

4. Code Monster

Code Monster oleh Crunchzilla adalah sebuah tutorial interaktif untuk anak-anak yang berfokus pada perubahan instan yang terjadi pada gambar saat kode diubah. Setiap proyek dimulai dengan sebuah gambar kotak sederhana dan satu warna, kemudian tutorial akan mengajak pengguna untuk melakukan percobaan dengan animasi dan pola yang rumit. Konsep pemrograman seperti variable, loop, conditionals, expressions, dan functions juga akan diperkenalkan melalui berbagai macam contoh. Tidak seperti Scratch dan Tynker, Code Monster mengharuskan pengguna untuk mengetik kode sendiri secara manual. Code Monster adalah cara yang menyenangkan untuk mempelajari dan mengenal konsep pemrograman dasar.

Masih banyak platform koding lain diluar sana yang dapat digunakan oleh anak-anak maupun yang di desain spesifik untuk anak-anak, namun 4 contoh diatas merupakan platform koding anak-anak yang cukup umum dan dikenal secara luas. Setiap platform mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing beserta spesialisasi tersendiri, mulai dari animasi, permainan, hingga robotic.

Untuk parents yang ingin anak-anaknya mempelajari platform coding di atas, Purwadhika Startup & Coding School memiliki program Code Starter yang dapat dilihat di sini.

--

--