5 Alasan Digital Wallet Bisa Dipercaya

Mabel Sekar
purwadhikaconnect
Published in
3 min readAug 12, 2019

--

Digital wallet atau e-wallet adalah aplikasi yang menyimpan informasi kartu kredit atau debit sehingga kamu bisa melakukan pembelian dengan perangkat seluler atau handphone kamu. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa e-wallet yang cukup banyak digunakan, seperti: GoPay, OVO, DOKU, DANA, LinkAja dan Jenius yang bisa dibilang juga sebagai perbankan online. Namun, beberapa dari kita masih meragukan keamanannya, terutama jika tidak mengetahui sistem keamanannya. Dengan hadirnya beragam aplikasi yang memudahkan bertransaksi secara online, sudah saatnya kita memahami hal-hal yang membuat mereka terpercaya. Berikut 5 alasan digital wallet bisa dipercaya:

1. Akses aman dengan passcode/biometrik

Untuk lapisan keamanan yang paling depan, aplikasi digital banking pada umumnya meminta password, PIN, atau bahkan fingerprint saat membuka app. Jenius, produk layanan perbankan online dari BTPN, mengharuskan para pengguna mengganti password setiap 5 bulan. Fitur simple ini memberikan tingkat keamanan ekstra jika perangkat tersebut hilang atau dicuri — berbeda halnya dengan dompet saku biasa.

2. Two-level Authentication Method

Setelah tahap passcode/biometrik, biasanya kamu dimintai kode verifikasi yang dikirim langsung ke nomor seluler kamu. Hal ini disebut juga sebagai two-level authentication method, yang bertujuan memastikan bahwa kamu adalah pengguna sah sehingga mengurangi risiko fraud seperti penipuan identitas.

3. Tokenization/Encryption

Percaya atau tidak, mobile payment jauh lebih aman daripada kartu biasa karena tokenization dan/atau encryption. Kamu bisa memastikan adanya ini dengan mencari ikon gembok atau kunci di jendela browser kamu saat mengakses situs web penyedia layanan. Melalui tokenization, 16 digit nomor kartu kamu digantikan dengan kombinasi unik yang disebut “token”. Saat kamu melakukan pembayaran, hanya token ini yang dilihat oleh pihak mitra maupun penyedia layanan ini. Begitu pula dengan encryption, yang menggunakan algoritma untuk menyamarkan nomor kartu kamu sebagai kode yang tidak terbaca. Dalam kedua kasus, akun kamu terlindungi karena tidak ada yang mendapatkan nomor asli kartu kamu. Seperti yang bisa kita lihat, data pribadi pelanggan adalah suatu aset yang juga dianggap serius bagi pihak yang berbisnis.

4. Online receipts untuk riwayat transaksi

Berbeda halnya dengan pembayaran cash dan kartu kredit/debit, mobile payment menyimpan detail riwayat transaksi secara digital. Hal ini memudahkan pengguna yang ingin mengatur pengeluaran, bahkan melacak kegiatan mencurigakan dari pemakaian.

5. Dapat meminta bantuan Bank Indonesia

Terkadang, ancaman sekuritas datang dari luar dan terjadi diluar kendala kamu maupun penyedia layanan. Dilansir dari Okezone April lalu, Kepala OJK 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Zulmi mengatakan, “Ovo dan GoPay termasuk sistem pembayaran. Artinya jika transaksi maka bayar pakai itu dan perizinan serta pengamanannya memang dari BI.” Oleh karena itu, jika ada hal pengguna merasa dirugikan oleh sistem pembayaran tersebut, maka sepatutnya melaporkan hal itu ke BI sebagai pengawas tambahnya.

Amit-amit kalau terjadi penipuan dan kecurian handphone atau informasi data, kamu bisa meminta bantuan dengan menghubungi penyedia layanan. Sangat mudah untuk memblokir dompet digital, sementara hampir tidak mungkin untuk mengembalikan uang tunai fisik yang telah dicuri.

Nah, gimana? Udah percaya dengan dompet digital? E-wallet apa nih yang sudah kamu pakai? Share di kolom komentar ya!

Untuk kamu yang ingin membuat aplikasi e-wallet milikmu sendiri, dapat memulai untuk belajar coding tahap awal terlebih dahulu. Purwadhika Startup & Coding school memiliki program Job Connector Web & Mobile Development untuk kamu yang ingin belajar coding dan dikoneksikan ke salah satu fintech yang telah menjadi hiring partner kami setelah lulus program. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat kamu lihat di sini.

--

--