5 Cara Storytelling yang Ampuh Dalam Digital Marketing

Erica
purwadhikaconnect
Published in
3 min readOct 3, 2019

Akhir-akhir ini para pelaku bisnis sudah mulai kehilangan kepercayaan konsumen dikarenakan banner atau advertising yang terlalu banyak menabur janji. Justru yang paling diminati saat ini adalah narasi atau cerita. Menurut penelitian, dengan cara storytelling atau bercerita tentang brand perusahaan dapat meningkatkan konsumen hingga 20 kali lipat.

Dari sosial media, blog, hingga ke video dan VR sebuah brand dapat menggunakan banyak medium untuk bercerita tentang mereka sebagai brand atau perusahaan. Berikut adalah 5 cara storytelling yang dapat meningkatkan engagement dengan konsumen.

1.Storytelling dengan menggunakan data

Di tahun 2020 nanti, setidaknya ada 1,7 megabytes data yang muncul setiap detik dari setiap orang di bumi. Dengan data sebanyak itu dunia digital marketing dapat menggunakan data sebagai konten dalam storytelling sehingga dapat meyakinkan para pengguna internet. Google Trend contohnya, dengan 15,298,22 pengunjung dan terus bertambah, mengubah data tersebut menjadi video yang dapat engage dengan pengguna google setiap tahunnya.

2. Mini-ads

Advertising saat ini sedang berpikir keras cara menarik perhatian pengguna internet. Karena seperti yang kamu lihat, saat iklan muncul di YouTube, penonton akan cepat-cepat memencet tombol skip iklan tersebut. Yang menjadi tantangan untuk sebuah brand di sini adalah membuat storytelling dengan jangka waktu 6 detik. Karena dalam waktu yang singkat itulah ada kesempatan sebuah brand menanamkan maksudnya kepada konsumen sebelum akhirnya di-skip. Kuncinya adalah menguasai trend terkini dan mengingat target pasar, agar iklan mini selama 6 detik ini dapat efektif.

3. Berpusat pada pengalaman konsumen

Seiring dengan bertumbuh pesatnya dunia digital ini, pengguna internet mempunyai banyak platform yang dapat digunakan untuk berbagi ide dan opini mereka. 92% dari pengguna internet mengaku lebih tertarik atau percaya pada testimoni dari teman yang sebaya dibandingkan dengan iklan-iklan tradisional. Maka dari itu saat ini banyak brand mulai menggaet customer yang dapat menceritakan pengalaman menggunakan brand tersebut.

4. Menyelenggarakan charity

Konsumen muda saat ini ingin dapat turut serta dalam charity semampu mereka. Penting untuk memahami behaviour konsumen muda agar jiwa mereka yang ingin membantu dapat tersalurkan. Seperti contohnya adalah video dari Patagonia berikut ini yang tidak hanya efektif tapi juga relevant.

5. Private Message Storytelling

Sosial media yang kamu pakai biasanya memiliki platform analitik yang dapat mengukur kinerjanya seperti Twitter, Facebook, atau bahkan LinkedIn. Tapi banyak sosial media berupa private message seperti WA, snapchat atau bahkan SMS yang sulit untuk diukur tapi digunakan oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia. Maka dari itu penting untuk memikirkan storytelling seperti apa yang dapat dibagikan melalui platform tersebut.

Pada intinya brand storytelling adalah salah satu kompetensi dalam bisnis yang dapat mengendalikan engagement emosi antara brand dan konsumen.

“Brand storytelling is a great way to get your point of across, differentiate your brand, and work out new ideas. Today, if you want to succeed as an entrepreneur or leader, you also have to be a storyteller.” — Richard Branson

sumber: di sini.

Untuk kamu yang ingin mempelajari storytelling atau skill Digital Marketing lainnya, Purwadhika Startup & Coding School memiliki program Job Connector Digital Marketing yang dapat dilihat di sini.

--

--