5 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Saat Pitching ke Calon Investor

Melihat maraknya startup yang tumbuh dan berkembang di dunia digital memancing para Startup Enthusiast untuk membangun startup milik mereka. Setiap Founder pasti pernah merasakan jatuh saat membangun startup. Sebut saja Nadiem Makarim, Founder GOJEK yang dulu pernah 3 kali gagal sebelum GOJEK dikenal seperti sekarang ini. Sebagai seorang Founder ia pun mengaku pernah merasakan keliling untuk pitching ke para calon Investor pada masa awal GOJEK didirikan.

Namun, apakah semua Founder dapat memiliki kesempatan yang sama di depan para calon Investor? Jika tidak, apa saja yang menyebabkan mereka gagal menarik perhatian para calon Investor?

Menurut Raditya Pramana, Partner di Venturra Discovery ada 5 kesalahan umum yang sering dilakukan saat melakukan pitching ke Calon Investor.

01. Fokus di fundamental

Di depan calon Investor, kamu harus siap untuk menjelaskan apa yang sudah dicapai, apa yang sedang dilakukan, dan apa target bisnis kalian kedepannya karena performance dari bisnis tersebut yang nantinya akan dilihat oleh para calon Investor.

02. Hindari Over-Promising ke Investor

Banyak yang memberikan janji hasil yang muluk untuk Investor. Sedangkan yang dilihat calon Investor bukan itu. Seimbangkan target bisnis yang terjangkau, sehinggal believable untuk calon Investor.

03. Datang dengan mindset: Kalian ingin mencari Partner

Datanglah bukan dengan mindset seperti ingin mencari kerja, tapi lebih untuk menjadi Partner. Diskusikan layaknya kamu berdiskusi dengan partner.

04. Ketahui yang Investor inginkan

Sebelum para calon Investor menyampaikan apa yang mereka inginkan, kamu harus lebih dulu mengetahui apa yang mereka inginkan. Hal ini dapat diketahui dengan research perusahaan itu terlebih dahulu.

05. Hindari Buzz Words

Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam. Daripada menggunakan kata AI, Machine Learning, dan lainnya, lebih baik gunakan kalimat yang menjelaskan kata-kata tersebut.

Menurut situs startupranking.com, Indonesia dengan jumlah startup 1.807 di tahun 2018 merupakan peringkat 6 sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia, dan tertinggi pertama di Asia Tenggara. Jika kamu ingin membangun startup dan melahirkan Unicorn baru untuk Indonesia, Purwadhika Startup & Coding School memiliki program Startup Incubator yang dapat membantu kamu dari proses ide hingga mengkoneksikan kepada calon Investor. Pendaftaran dan keterangan lebih lanjut dapat kamu lihat di sini.

--

--