Apakah Privasi Kita Terancam?

Myya Rahmawati
purwadhikaconnect
Published in
5 min readJan 24, 2020

Pernah ngga sih ketika kamu sedang membicarakan sesuatu hal, lalu hal yang kamu bicarakan itu tiba-tiba muncul di iklan jejaring media sosial kamu? Apakah kamu merasa terbantu atau justru merasa terganggu? Apakah kamu pernah memikirkan kenapa iklan tersebut dapat muncul? Atau kamu berpikir itu hanya suatu kebetulan saja?

Tenyata hal tersebut bukanlah suatu kebetulan belaka. Pada dasarnya media sosial mengambil keuntungan dari iklan-iklan yang mereka tampilkan. Dan semakin banyak iklan yang diklik maka akan semakin banyak pula pendapatan dari iklan tersebut. Lalu bagaimana cara membuat iklan menjadi menarik untuk di klik oleh para pengguna media sosial? Iklan yang ditampilkan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Lalu bagaimana pihak penyedia iklan dapat mengetahui iklan apa yang sesuai dengan kebutuhan sang pengguna? Salah satu cara yang mereka gunakan adalah dengan melihat history pencarian dan keyword yang sering digunakan oleh para pengguna media sosial.

Tapi banyak juga yang berspekulasi bahwa para perusahaan pembuat aplikasi tersebut melakukan kecurangan. Mereka diduga “menyadap” suara pengguna atau orang lain yang berada dekat dengan gadget mereka. Hal ini dapat mereka lakukan apabila kita memberikan izin kepada aplikasi di gadget kita untuk merekam suara. Dengan memberikan izin, aplikasi tersebut akan merekam setiap percakapan yang dilakukan tanpa sepengetahun pengguna selama aplikasi tersebut masih dalam kondisi berjalan di gadget kita.

Para ahli meneliti, dan hasilnya justru mengejutkan

Pada tahun 2017 lalu, mahasiswa PhD di Northeastern University yang bernama Jingjing Ren dan temannya Ellen Pan yang adalah seorang mahasiswa sarjana,merancang sebuah studi untuk mempelajari apakah gadget dapat mendengarkan percakapan tanpa diketahui oleh penggunanya. Cukup cepat dan jelas bagi para peneliti bahwa mikrofon yang ada pada gadget tidaklah diaktifkan untuk merekam secara otomatis percakapan yang dilakukan oleh para pengguna. Tetapi menjadi semakin jelas juga bagi mereka bahwa ada sejumlah hal yang membingungkan yang terjadi. Seorang ilmuwan komputer Christo Wilson yang juga bekerja pada proyek tersebut mengatakan “Lalu kami mulai melihat hal-hal yang tidak kami harapkan. Aplikasi secara otomatis mengambil tangkapan layar dari diri mereka sendiri dan mengirimkannya kepada pihak ketiga. Dalam satu kasus, aplikasi mengambil video aktivitas layar dan mengirimkan informasi itu ke pihak ketiga.”

Ada lebih dari 17.000 aplikasi android yang diperiksa, lebih dari 9.000 memiliki izin potensial untuk mengambil screenshoots dan mengirimkannya kepada pihak ketiga. “Hal itu memiliki potensi jauh lebih buruk daripada memiliki kamera yang mengambil gambar dari langit-langit atau mikrofon yang merekam percakapan tidak berguna.” Kata David Choffnes, ilmuwan komputer lain yang juga bekerja pada proyek tersebut. “Tidak ada cara mudah untuk menutup pembukaan privasi ini.” Jadi, gadget kamu mungkin tidak mendengarkan percakapan yang kamu lakukan, tetapi ia memiliki kapasitas untuk melacak kamu dengan banyak cara lain. Dan ini adalah kumpulan besar data yang dapat dilacak yang membuat perusahaan seperti Facebook dapat melayani kamu dengan iklan bertarget yang kadang-kadang tampak akurat dan menakutkan. “Segala sesuatu yang membuat gadget kamu berguna, seperti mengetahui dimana kamu berada, mengambil gambar, mengaktifkan online shopping dan perbankan. Inilah tepatnya kelemahan dan kerentanan yang sangat berpotensial,” kata Mike Campin, Wakil Presiden bidang teknik di Wandera. “Semakin berguna gadget kamu, semakin menarik bagi para pengiklan, peretas, atau siapa pun yang menginginkan datamu.”

Aplikasi dapat mengetahui kemana saja kamu pergi

“Informasi lokasi dapat mengungkapkan beberapa detail paling intim dari kehidupan seseorang - apakah Anda pernah mengunjungi psikiater, apakah Anda pergi ke suatu pertemuan, atau mungkin seseorang yang Anda kencani" - Roy Wayden

Banyak perusahaan lokasi mengatakan bahwa ketika para pengguna gadget mengaktifkan lokasi mereka pada perangkatnya, data mereka menjadi permainan yang sangat menarik untuk para perusahaan. Di Amerika setidaknya ada 75 perusahaan yang menerima data lokasi dari penggunanya yang mengaktifkan lokasi untuk mendapatkan berita dan cuaca setempat atau informasi lainnya. Media Inggris The Times menemukan — beberapa dari bisnis tersebut mengklaim bahwa mereka melacak hingga 200 juta perangkat seluler di Amerika Serikat — sekitar setengahnya digunakan pada 3 tahun lalu. Basis data yang ditinjau oleh The Times — sampel yang dikumpulkan pada tahun 2017 dan dipegang oleh salah satu perusahaan — mengungkapkan perjalanan orang-orang dengan detail yang sangat mengejutkan, data yang didapatkan pun cukup akurat dalam radius beberapa meter dan dalam beberapa kasus telah diperbarui lebih dari 14.000 kali dalam sehari. Perusahaan ini menjual, menggunakan, atau menganalisis data untuk melayani para pengiklan, gerai ritel dan bahkan investor yang ingin melihat perilaku para konsumen. Ini adalah pasar yang sangat panas dan menjanjikan, dengan penjuaan iklan berbasis lokasi yang targetnya telah mencapai sekitar $21 miliar di tahun 2018.

Para pembisnis mengatakan bahwa yang menarik bagi mereka adalah pada polanya, bukan identitas, data yang memberikan informasi tentang konsumennya. Mereka mencatat bahwa informasi yang dikumpulkan pada aplikasi tidak terikat pada nama atau nomor telefon seseorang, tetapi ke ID unik yang terkadang diberikan oleh sistem sebagai identifikasi pengguna sebagai individu. Banyak perusahaan penyedia aplikasi lokasi mengatakan bahwa ketika pengguna gadget mengaktifkan lokasi mereka, data mereka menjadi “permainan” yang adil bagi para perusahaan. Tetapi, The Times pernah menemukan penjelasan yang dilihat orang ketika mereka diminta untuk memberikan izin kepada suatu aplikasi seringkali tidak lengkap atau bahkan menyesatkan. Aplikasi mungkin saja memberi tahu pengguna ketika para pengguna memberikan akses ke aplikasi lokasi, mereka akan membantu para penggunanya untuk mendapatkan informasi lalu lintas, tetapi mereka tidak menyebutkan bahwa data para pengguna mungkin saja akan dibagikan atau dijual kepada pihak ketiga. Hal tersebut seringkali terkubur dalam kebijakan privasi yang tidak jelas. “Informasi lokasi dapat mengungkapkan beberapa detail paling intim dari kehidupan seseorang. Apakah kamu pernah mengunjungi psikiater, apakah kamu pernah pergi ke suatu pertemuan, atau mungkin seseorang yang kamu kencani,” kata senator Ron Wyden, Demokrat dari Oregon, yang telah mengusulkan tagihan untuk membatasi pengumpulan dan penjualan data-data tersebut, yang sebagian besar tidak diatur di Amerika Serikat. “Tidak benar membiarkan konsumen tetap dalam kegelapan tentang bagaimana data mereka dijual dan dibagikan dan kemudian membuat mereka tidak dapat berbuat apa-apa,” tambahnya.

Bagaimana cara melindungi privasi kamu di gadget yang kamu gunakan

Dengan banyaknya kasus yang membuat privasi kamu sebagai pengguna gadget terancam. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melindungi privasi kamu di gadget yang kamu gunakan, demi keamanan dan kenyamanan kamu.

  1. Jangan izinkan aplikasi di gadget kamu untuk menggunakan mikrofon, lokasi atau kamera jika menurut kamu aplikasi tersebut tidak menggunakannya pada saat penggunaan normal.
  2. Matikan gps/lokasi gadget kamu pada saat tidak digunakan, kamu akan lebih menghemat daya, dan jika suatu aplikasi melacak keberadaan kamu, maka lokasi tersebut tidak akan akurat.
  3. Gunakan password yang kuat, dan berbeda-beda di setiap website atau aplikasi yang kamu kunjungi. Gunakan biometric security seperti fingerprint sensor sebagai metode penguncian gadget. Gunakan 2-factor authentication jika kamu benar-benar serius mengenai masalah keamanan.
  4. Tutupi webcam atau front camera gadget kamu jika jarang digunakan. Penyadapan kamera mungkin tidak umum, namun tidak ada salahnya jika kamu ingin benar-benar menghilangkan semua kemungkinan yang ada.
  5. Salah satu yang paling penting adalah berhati-hati saat berselancar di internet, salah-salah bisa mengakibatkan gadget kamu dimasuki malware, spyware, adware, virus atau program-program lainnya yang akan merusak atau memanfaatkan gadget kamu dengan tidak baik. Perhatikan baik-baik jika suatu situs akan mulai mengunduh aplikasi atau file lain yang mencurigakan. Jangan mudah tertipu dengan apa yang kamu baca, seperti undian berhadiah dan hal-hal lainnya.

Semoga dengan membaca artikel ini dapat membuat kamu agar lebih berhati-hati dan juga waspada dengan kemajuan teknologi yang bisa saja menggangu privasi kamu sebagai penggunanya.

Thanks for reading!

source : https://www.nytimes.com/interactive/2018/12/10/business/location-data-privacy-apps.html

--

--