Internet of Things (IoT) Menggunakan Javascript

Fadel Lukman H
purwadhikaconnect
Published in
3 min readMar 12, 2020

Internet of Things (IoT) merupakan sistem perangkat komputasi yang saling terkait antara perangkat mekanik dan digital yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data tanpa melalui interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT terdiri dari perangkat pintar yang menggunakan sistem tertanam, seperti prosesor, sensor, dan perangkat keras untuk mengumpulkan, mengirim, dan bertindak berdasarkan data yang diperoleh dari lingkungan.

IoT dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, contohnya dalam bidang kesehatan IoT dapat memonitor kesehatan fisik pasien secara realtime sehingga penanganan kesehatan akan lebih tepat. IoT banyak juga diterapkan pada smart home dimana user bisa mengendalikan perangkat yang ada di rumahnya dari jarak jauh. Atau dapat juga dipasang pada mobil yang memiliki sensor bawaan untuk memberi tahu pengemudi ketika tekanan ban rendah. Semakin banyak organisasi di berbagai industri menggunakan IoT agar terjadi proses yang lebih efisien, lebih memahami pelanggan untuk memberikan peningkatan layanan pelanggan, membuat pengambilan keputusan lebih tepat dan meningkatkan nilai bisnis.

Pada dasarnya bahasa yang sering digunakan pada IoT adalah bahasa C karena merupakan bahasa yang terdekat untuk berinteraksi dengan perangkat keras. Bahasa C juga banyak digunakan menjadi dasar dari bahasa lainnya. Selain itu terdapat Java, Swift, PHP, Python, dan Javascript yang dapat digunakan pula pada IoT. Yap, Javascript yang sering digunakan untuk web development dapat juga digunakan untuk membuat IoT.

JavaScript adalah bahasa pemrograman paling populer pada tahun 2018, menurut State of the Developer Nation Report. Berikut terdapat berbagai alasan menggunakan Javascript untuk memprogram IoT:

1. Relatif mudah dipelajari sehingga dapat dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, sintaks Javascript sangat mirip dengan C, karenanya seorang programmer yang memiliki pengalaman dengan C hanya perlu sedikit waktu untuk memahami dan memodifikasi kode ke Javascript.

2. Sifaat open source menjadi faktor penting lainnya yang menjadikan JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang cocok untuk IoT. Sifat open source dari JavaScript memungkinkan programmer untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk berbagai proyek JavaScript. Hal ini menumbuhkan kreativitas dan membawa inovasi pada solusi perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang didukung IoT.

3. Kepopuleran dari Node.js telah berkembang sebagai teknologi canggih yang memungkinkan implementasi sisi server dari JavaScript. Model Node.js yang bersifat event-driven dan asynchronous input-output (IO) membuatnya sangat cocok untuk membangun sistem IoT. Berbagai bidang teknologi memanfaatkan Node.js dalam membangun jaringan perangkat, sensor, dan telepon pintar sehingga dapat dikontrol dan dimanipulasi dari jarak jauh. Perusahaan seperti Microsoft, IBM, dan Samsung telah memakai Node.js sebagai teknologi yang digunakan untuk proyek pengembangan IoT mereka.

4. Banyak framework untuk mengimplementasikan Javascript pada IoT diantaranya adalah Cylon.js, IoT.js, IoT-Node.js, Johnny-Five dan masih banyak lagi. Johnny-Five adalah salah satu platform Javascript Robotics & IoT yang populer. Dikembangkan pada 2012 oleh Bocoup, Johnny-Five merupakan open-source, berbasis Firmata Protocol, IOT dan kerangka kerja pemrograman Robotika. Program Johnny-Five dapat ditulis untuk semua model Arduino , Imp Listrik, Beagle Bone, Intel Galileo & Edison, Raspberry Pi dan banyak lagi.

Jadi, dari penjelasan diatas kamu dapat mulai mempersiapkan untuk menghadapi dunia IoT menggunakan Javascript sebagai awal pembelajaranmu. Jangan pernah terpaku pada satu teknologi dan selalu berpikiran terbuka terhadap hal-hal baru.

--

--