3 Trend Desain UI/UX 2020 untuk Membantu Distribusi Informasi Virus Corona di Indonesia!

Trend ke-269 membuatmu terlelap!

Kenneth Mahakim
purwadhikaconnect
4 min readMar 4, 2020

--

Mas-mas yang paling sering dicari saat ini: Mas-ker. Oke, garing.

Virus Corona sudah ada beberapa waktu belakangan ini, yah tepatnya dari awal tahun 2020. Persebarannya pun lumayan membuat deg-degan karena sudah sampai di Indonesia dengan titik awal di Kota Depok.

Kebetulan saya tinggal di Depok. Jadi…ya….

Menjadi Warga Depok, Illustrated.

Anyway!

Tidak lama setelah pemberitaan bahwa Virus Corona sudah sampai di Indonesia, beberapa fenomena sosial-ekonomi-budaya terjadi; panic buying, harga masker dan hand sanitizer melambung tinggi, dan grup-grup Whatsapp yang ramai memberikan beragam informasi tentang virus ini.

Tapi, kira-kira, apa saja sih yang annoys-the-most?

Dilansir dari vote Twitter @kawalcovid19 , ada beberapa topik yang meresahkan soal NCov19, dan yang paling kritikal adalah banyaknya hoax yang beredar.

Ini screenshotnya, ini akses tweetnya.

Dampaknya juga bermacam-macam; mulai dari disinformasi juga misinformasi yang memantik berbagai fenomena lanjutan, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya.

He-he-he, ini opini pribadi sih, tapi what do you guys think?

Dari sini, angle distribusi informasi dinilai lumayan kritikal untuk di-solve pada topik ini.

Dan melihat berbagai trend Desain UI/UX di 2020, mana ya yang sekiranya tepat untuk membantu distribusi informasi virus Corona?

Chatbots / Conversational UI

Chatbot SXSW Survival Guide

Menurutmu, bagaimana sih budaya orang Indonesia dalam mengonsumsi informasi? baca? nonton? atau ngobrol? Kalau jawabanmu ngobrol, berarti kita sependapat.

Untuk mengakomodasi konsumsi informasi ini, trend chatbots muncul di mana pengguna bisa melakukan chat kepada bot untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan pertanyaan yang diberikan. Kamu bisa menemukan chatbots pada aplikasi personal assitants, seperti Google Assistant-nya Google, Siri-nya Apple, juga Alexa-nya Amazon.

Chatbots berperan dalam penyampaian informasi yang kritikal seperti, panduan informasi terpusat tentang virus Corona, analisa/diagnosa mandiri pengguna, juga info terkini berdasarkan sumber nasional yang terpercaya.

Untuk mendesain chatbot ini , kita bisa melihat panduan Conversational UI untuk memberikan pengalaman ngobrol dan mengonsumsi informasi in-Indonesian-way.

Ingin tau lebih lanjut tentang Chatbots dan Conversational UI?

Conversational User Interface Design Best Practices

The Rise Of Intelligent Conversational UI

10 Principles of Conversational UI to Design Better Chatbots

Data Visualization

Geographical Heatmap, Sumber: UXDesign.cc

Persebaran Virus Corona ngga hanya berdampak bagi masyarakat proletar seperti saya atau kamu saja, tapi juga para stakeholder. Mereka (stakeholder) juga membutuhkan sajian informasi yang secara visual dapat membantu mengakomodasi berbagai pengambilan keputusan strategis. Misalnya;

“Bagaimana kenaikan harga masker dari suatu waktu dan bagaimana tren harga, juga demand untuk kedepannya?”

“Bagaimana tingkat persebaran Virus Corona di berbagai daerah di Indonesia?”,

“Apa saja dan bagaimana porsi pembelian berbagai produk pencegahan persebaran Virus Corona?”

Saya sendiri belum benar-benar figure out spesifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan mereka (Stakeholder), tapi semoga contoh di atas cukup menggambarkan lah ya.

Penyajian informasi ini banyak bentuknya, baca lebih lanjut di:

Data Visualization Types — Google Material Design

Data Visualization: Your Design as Storytellers

Your guide to Data Visualization for Comparison: Part 1, Part 2

Design for Post-Truth Era

Adanya treatment informasi untuk memvalidasi informasi dari Facebook dan Instagram, Sumber: The Verge

Di zaman dengan keberlimpahan informasi, betul-salahnya informasi (misinformasi, disinformasi) sulit dihindari dan mereka kerap berlalu-lalang di sekitar kita.

Dan kerap muncul di…ehem...grup-grup Whatsapp misalnya.

Pada akhirmya platform media digital dan media sosial memiliki peranan besar untuk mengelola ini. Salah satu tindakan treatment informasi yang diakomodasi . Dengan memberikan akses kepada independent fact-checkers untuk memeriksa betul-salahnya informasi dan menunjukkan false/partial false information pada tiap post yang muncul di timeline.

Label usia berita/artikel oleh TheGuardian, Sumber: TheGuardian

Berita kan punya umur, yaa…dan berita-berita yang usang kerap kali jadi misleading ketika naik kembali tanpa dilihat kabar lanjutannya. Nah platform Media seperti TheGuardian memberikan label usia pada berita untuk mengakomodasi informasi/berita yang terus berkembang seiring dengan waktu.

Penutup

Memang sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan kebermanfaatan bagi sesama. Salah satunya juga dengan distribusi informasi yang tepat dan bermanfaat.

Akhir kata, Jaja Miharja, makan ketupat… Gitu aja, semoga bermanfaat!

Terima kasih!

--

--

Kenneth Mahakim
purwadhikaconnect

If you can design one thing, you can design everything.