Menjawab Tantangan Kebutuhan Software Quality Assurance Dalam Industri Digital

Fatoni Ahmad
QA Malang
Published in
3 min readDec 7, 2018
Peserta QA Meetup #3

Pada bulan November, tepatnya tanggal 14 November 2018, komunitas Malang Quality Assurance (MQA) kembali mengadakan kegiatan meetup rutinan mereka yang bertempat di Ngalup Coworking Space Malang. Komunitas MQA adalah komunitas yang mepunyai visi menjadi wadah dan perantara dalam proses perkembangan Software Quality Assurance di Kota Malang. Meetup ini merupakan meetup ke 3 sejak komunitas MQA dibentuk. Nuansa meetup kali ini berbeda dengan meetup sebelumnya, jika pada meetup pertama dan kedua dilakukan dengan metode penyampaian materi secara langsung, untuk meetup ketiga MQA mengusung konsep Diskusi Panel.

Berbagai pihak dilibatkan dalam acara tersebut, antara lain: Akademisi, Praktisi, dan Komunitas kampus. Yang menjadi salah satu alasan kenapa dipertemukan ketiga pihak tersebut adalah untuk bersama-sama membangun Industri Digital yang lebih baik lagi di Kota Malang. Khususnya dalam proses development aplikasi.

Pentingnya Software Quality Assurance Dalam Industri Digital

Didik Tri Susanto selaku VP Engineer DOT Indonesia memaparkan peranan seorang Sotfware Quality Assurance(SQA) sangat berpengaruh pada kualitas aplikasi yang akan dihasilkan, diharapkan dengan adanya SQA dapat menjaga kualitas dari aplikasi yang sedang di kembangkan, karena hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan client terhadap perusahaan. Sudah menjadi hal yang umum bahwa aplikasi yang baik adalah aplikasi yang banyak digunakan oleh user. Untuk apa aplikasi dikembangkan jika tidak ada yang menggunakan.

Senada dengan yang disampaikan oleh Didik Tri Susanto, Willyanto Wijaya S selaku Head Of Technology Mobayar menyampaikan bahwa SQA merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang finansial kualitas aplikasi benar-benar menjadi hal yang diperhatikan. Jika terdapat bug, maka hal ini akan berdampak terhadap kerugian perusahaan. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan kenapa seorang SQA berhak memutuskan layak tidaknya aplikasi tersebut di rilis.

Besarnya pengaruh SQA di sebuah perusahaan menjadi salah satu kesempatan bagi para lulusan kampus untuk berkarir di bidang ini, hampir semua perusahaan membutuhkan SQA . Hal ini tentunya harus didukung oleh kesiapan para lulusan untuk memasuki dunia kerja.

Menanggapi kebutuhan industri tadi, salah satu dosen di Politeknik Negeri Malang Dian Hanifudin Subhi berpesan kepada para Mahasiswa untuk aktif mengikuti perkembangan kebutuhan industri, salah satunya adalah aktif di berbagai kegiatan meetup seperti yang diadakan oleh komunitas MQA ini. Mahasiswa jangan hanya pasrah dengan kurikulum yang ada di kampus, karena kurikulum itu diperbarui sekitar 4 tahun sekali, sangat jauh kalau dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan industri yang sangat dinamis.

Para mahasiswa harus aktif di kegiatan luar kampus, mereka harus bisa mengembangkan dasar-dasar yang telah diberikan oleh para Dosen di meja kuliah. Ibaratnya sebuah motor, para mahasiswa sudah punya bahan bakarnya, tinggal mereka saja yang memilih, akan meneruskan berjalan atau merasa sudah cukup hanya dengan memiliki bahan bakar tadi~ Dian Hanifudin Subhi

Partisipasi Komunitas Kampus

Komunitas kampus juga turut hadir di acara ini yaitu Weboender dari UIN Malang, WRI Polinema dan Himadipmi dari Universitas Brawijaya menyambut dengan baik yang disampaikan oleh ketiga narasumber. Mereka siap berkolaborasi untuk membantu mengurangi gap antara kebutuhan Industri dan lulusan kampus.

Diharapkan kolaborasi antar berbagai pihak dapat segera terlaksana, dari hasil diskusi pihak praktisi menyatakan siap berkolaborasi untuk membentuk SDM yang siap bekerja ketika lulus dari bangku kuliah. Menjadi PR kita bersama untuk mewujudkan bagaimana kolaborasi ini bisa segera terwujud.

Penyerahan Sertifikat Kepada Narasumber

“Menjadi tantangan tersendiri untuk komunitas IT di Malang khususnya Komunitas MQA untuk terus berusaha menyiapkan talent-talent terbaik untuk semakin memajukan Industri Digital di Kota Malang. Mari saling berkolaborasi untuk membangun ekosistem yang lebih baik.” ujar M Harits Co-Lead Komunitas Malang Quality Assurance.

--

--

Fatoni Ahmad
QA Malang

Backend Engineer | QA Engineer | DOT Indonesia | T-Flor Studio