MQA Goes To Campus [Part 1 Polinema] — “Introduction To Software Quality Assurance”

Amalia Damayanti
QA Malang
Published in
5 min readMar 18, 2019

Komunitas Malang Quality Assurance (MQA) kini sedang mengadakan kegiatan yang super edukatif yang mana targetnya adalah beberapa kampus-kampus di Malang dan komunitas ini akan menghadirkan pemateri-pemateri yang memang fokus di dunia Software Quality Assurance. Kegiatan ini bertajuk “MQA Goes To Campus” dan ada tiga destinasi kampus yang akan dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan . Siapa aja sih kampus-kampus itu? Apakah kampus kalian menjadi salah satunya??

Ini nih daftar kampus yang akan jadi tempat kegiatan MQA Goes To Campus :

  1. Politeknik Negeri Malang aka Polinema (2 Maret 2019)
  2. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (16 Maret 2019)
  3. STMIK Asia Malang (23 Maret 2019)

dan puncak acaranya akan diselenggarakan di Ngalup Coworking Space .

Tapi tenang aja, walaupun kampus kalian kebetulan tidak ada di daftar di atas, kalian bisa ikut kegiatan ini loh (apapun pekerjaan kalian ataupun status kalian hehehe) dan GRATIS pula. Jadi jangan sampai ketinggalan informasinya ya. So, yuk langsung aja join di grup Whatsapp MQA, dan follow Instagram MQA, Facebook MQA.

sumber : Instagram MQA

Tanggal 2 Maret 2019 kemarin, MQA Goes To Campus ke POLINEMA atau Politeknik Negeri Malang. Tajuk dari kegiatan di destinasi kampus yang pertama adalah Introduction To Software Quality Assurance. Mereka juga memberi fasilitas yang eksklusif seperti modul, kue, kopi, e-sertifikat, dan kesempatan Mentoring Bisnis IT dari DOT Indonesia.

Oh iya, Disini siapa sih yang gak pernah dengar istilah Software Quality Assurance? Komen di bawah ya ^^

Fun Fact!!

Menariknya tiket RSVP kegiatan ini habis setelah 2 jam diumumin. Mantap banget kan…

Garis besar dari kegiatan kemarin, diawali dengan perkenalan MC, sambutan-sambutan, coffee break, perkenalan tentang Coworking Space dari mas Rio Ngalup Coworking Space, games, pemateri pertama, pemateri kedua, dan QnA.

Btw, games-nya seru banget hehehe…

Kita langsung masuk sesi materi pertama di bawakan oleh kak Richa Purbinawati. Beliau adalah QA Tester dari Mobayar. Di bawah ini, resume dari materi yang beliau bagikan:

Software Quality Assurance adalah sebuah proses sistematis untuk memeriksa apakah sebuah software yang telah dikembangkan sudah memenuhi standar kualitas dan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan.

Ada 2 aspek penentu kualitas suatu software yaitu internal dan eksternal. Bedanya apa nih?? Kalau kualitas internal itu berfokus di kualitas kode yang diketik sedangkan kualitas eksternal itu berfokus di bagaimana kinerja software dan seberapa besar manfaatnya bagi pengguna

QC merupakan bagian dari QA. Jadi apa perbedaan QA vs QC (Quality Control)??

  • QA untuk semua aktivitas pencegahan, QC untuk proses koreksi
  • QA lebih berfokus dalam implementasi proses dan prosedur yang dibutuhkan untuk memverifikasi suatu software dalam proses pengembangan (contoh : apakah sudah sesuai dengan kebutuhan klien?)
  • QC lebih berfokus dalam pemenuhan persyaratan kualitas yang bertujuan untuk memastikan apakah software yang akan dikirim ke klien sudah bebas cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan

Lalu, Kenapa perusahaan butuh QA??

  • Testing “membosankan” bagi Engineer
  • Meminimalisir bug (error yang terjadi pada source code sehingga output tidak sesuai rencana)
  • Kepercayaan pengguna tinggi bila aplikasi minim bug

Selain itu, ada 2 istilah dalam testing yaitu Positive Testing (pengujian sesuai dengan skenario jalannya aplikasi dan input data menggunakan data yang valid) dan Negative Testing (pengujian tidak sesuai dengan skenario jalannya aplikasi dan input data tidak menggunakan data yang valid.

Kalau gitu, apa sih sebenernya Tujuan testing ?? Untuk membuat suatu aplikasi berkualitas

Bagimana suatu software disebut berkualitas??

  • Fungsionalitas : software yang dikembangkan sesuai dengan tujuannya, fitur-fitur berjalan baik, dan bagaimana keamaan informasinya
  • Stabil : mampu berjalan dengan baik dalam berbagai kondisi seperti ketika koneksi lambat dan mampu untuk kembali berjalan normal setelah terjadi kegagalan sistem
  • Mudah Digunakan : biasanya dinilai dari seberapa cepat pengguna memperlajari cara penggunakan aplikasi
  • Tepat Guna : seberapa cocok arsitektur yang digunakan dengan kompleksitas dari software yang dikembangkan dan bagimana gaya dari kode program yang digunakan
  • Perawatan Mudah : perawatan ini tergantung dari penulisan kode pada saat pengembangan aplikasi dan ketersediaan dokumentasi
  • Fleksibel : mudah dalam instalasi dan fleksibel dalam perubahan spesifikasi

Itu dia materi pertama…

Sekarang lanjut ke materi kedua yang diberikan oleh kak Ahmad Fatoni. Beliau adalah AVP QA dari DOT Indonesia. Di bawah ini, resume dari materi yang beliau bagikan:

Apa sih peran QA?

Dia itu memastikan kualitas software bagus dan mampu mendukung stakeholder dalam klasifikasi kriteria serta resiko pengembangan software

Seorang QA akan melakukan tahap-tahap seperti :

  1. Menspesifisikan kebutuhan
  2. Test plan, langkah-langkah testing
  3. Test case, skenario testing
  4. Test execution, biasanya tidak harus dilakukan oleh orang yang membuat test case, karena sudah ada dokumentasi test case
  5. Test reporting, laporan pengujian yang menjadi acuan Project Manager, tim, dan yang terkait dalam pengembangan software untuk menyatakan layak atau tidaknya software tersebut untuk di launch
  6. Iterasi

Lalu, apa sih sebenernya Perbedaan QA Tester vs QA Engineer ??

  • QA itu manual testing atau biasa disebut dengan tester, QA Engineer itu automated testing
  • Manual itu masih dibutuhkan karena secara User Experience mesin tidak akan mempunyai feel experience untuk menilai UI/UX nya
  • Dengan adanya QA Engineer dapat membantu dalam proses testing yang berulang-ulang sehingga waktu lebih efisien

Di poin atas kan ada istilah Manual Testing vs Automated Testing, nah dibawah ini adalah Perbedaan Manual Testing vs Automated Testing :

  1. Manual membutuhkan lebih banyak waktu, Automated tidak
  2. Manual membutuhkan lebih banyak tester, Automated tidak
  3. Manual membutuhkan infrastruktur lebih banyak daripada Automated
  4. Manual lebih sedikit menggunakan tools daripada Automated
  5. Manual tidak membutuhkan training terlalu banyak dan lama dalam melakukan testing, dan Automated sebaliknya

Apa sih skill dasar yang harus dimiliki seorang QA??

Skill dasar yang diperlukan untuk menjadi QA : teliti, problem solving, cakap dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal, dan keep learning

Seperti itulah kurang lebih ilmu dan informasi terkait QA yang disampaikan saat MQA ke kampus POLINEMA. Aku berharap resume ini bermanfaat untuk kalian.

Oh iya, di MQA Goes To Campus bakal ada challange buat foto di photo booth mereka. Jangan lupa upload di Instagram kalian, tag Instagram MQA dan #mqaGoestoCampus. Nanti di puncak kegiatan akan diumumin siapa yang terbaik dari challange itu dan mendapatkan special doorprice lo.

Kuy ikutan, rame in acaranya dan rame in challange ya

Please, feel free for ask and discuss in the comments column below…

Mau dong Share Modulnya!!

MQA Goes To Campus ini juga membagikan modul elektronik berformat .pdf sebelum kegiatan dimulai, jadi kalau temen-temen mau baca modulnya tinggal klik link ini ya

--

--