Usability Testing To Improve User Experience

Shoimatul_Mubarokah
QA Malang
Published in
5 min readDec 18, 2019
photo by : voynetch.com

Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika kita membuat sebuah aplikasi atau produk, produk tersebut harus cukup menarik agar orang lain tertarik untuk menggunakannya. Terkadang seorang programmer atau pembuat teknologi tidak mampu melihat dari perspektif pengguna. Sebagai pembuat teknologi, kita akan senang dengan produk yang kita buat, tanpa peduli bagaimana bentuknya.

Akan Tetapi, hanya berbekal asumsi pribadi saja tidak akan cukup jika kita menginginkan produk yang kita miliki ini laris digunakan oleh banyak orang. Dengan mengamati siapa target pasar yang kita tuju, karakteristiknya dan juga sudut pandangnya, hal ini akan memberikan sudut pandang yang berbeda baik dari segi penggunaan, fungsionalitas, bahkan desain.

sehingga akan menghasilkan sebuah insight untuk memperbaiki produk yang sudah ada.

Usability testing adalah sesuatu yang kita lakukan untuk mengevaluasi sebuah produk atau service itu dengan user implementatif.

Usability testing membantu pengguna untuk berinteraksi secara langsung dengan situs web, aplikasi, atau produk lain yang kita buat, dan mengamati perilaku serta reaksi yang mereka berikan terhadapnya. Usability testing merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan kalau kita telah membangun sebuah pengalaman efektif, efisien, dan menyenangkan bagi pengguna.

Apa Benefitnya ?

Memungkinkan tim desain dan pengembang untuk mengidentifikasi masalah yang paling utama muncul, dan memberitahu kepada tim bagian mana yang harus diperbaiki.

Kapan Kerjanya ?

Usability testing itu kerjanya belakangan, usability testing itu lebih ke arah human dan UI, jadi ketika user sudah banyak berinteraksi dengan produk, maka disanalah tim usability testing bekerja untuk melakukan evaluasi.

Apa yang perlu dipersiapkan selama melakukan usability testing ?

  1. Pastikan dulu kita sudah memahami sebenernya user bisa nggak sih menyelesaikan taks yang kita gunakan untuk melakukan usability testing. Ada baiknya kalau taks itu kita buat sesimple mungkin atau taks yang emang disitu sudah sering dilakukan oleh user itu sendiri sehingga mudahkan user dalam melakukan usability testing.
  2. Mengidentifikasi seberapa lama waktu yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan task yang telah ditentukan.
  3. Mencari tahu seberapa puas seorang user terhadap produk yang kita buat.
  4. Mendeteksi perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan.
  5. Analisa kinerja untuk melihat apakah sudah memenuhi tujuan kegunaan.

Apakah kita membutuhkan laboratorium/ ruangan pribadi untuk melakukan usability testing ?

Jawabannya tidak, usability testing itu bisa dilakukan dimanapun, kita bisa memanfaatkan cafe sebagai salah satu contohnya, dengan catatan kita harus mengusahakan kalau representatif user itu bener bener nyaman, jadi ketika dia melakukan taks yang tadi telah kita buat, user sama sekali tidak merasa adanya tekanan, kita biarkan user untuk melakukan sesuatu berdasarkan taksnya tadi tanpa adanya bantuan dari kita.

Kita bisa melakukan langkah berikut untuk menpersiapkan lab sendiri

  1. Coba bawa ke produktif cafe atau coworking space.
  2. Siapkan voice recorder, sebagai contohnya kita bisa manfaatkan hp.
  3. Siapkan kamera dan letakkan kamera diberbagai sudut untuk merecord setiap interaksi yang dilakukan oleh si user, karena usability testing itu berhubungan dengan behavior maupun mimik wajah.
  4. Screen recorder jika produknya digital (apps/website).
  5. Kalau misalnya remote, user bisa mencoba menggunakan platflom user testing.

Tipe Usability Testing itu ada 2 yaitu :

  1. Moderated usability testing
    Dalam pelaksanaannya, usability testing ini difasilitasi oleh moderator, jadi ada moderator yang mendampingi si tester atau evaluatornya. Moderator ini membantu keperluan si evaluator untuk mendukung aktivitasnya dengan task yang telah dibuat, dan memberikan gambaran gambaran tentang tasknya, tapi dengan catatan tidak boleh dibantu saat melakukan pengujiannya.
  2. Unmoderated usability testing
    Dalam pelaksaaanya, tipe ini tidak melibatkan adanya fasilitator, jadi si evaluator akan melakukan semuanya sendiri sesuai taks yang kita berikan, ketika taks sudah selesai dikerjakan, kita hanya tinggal menyesuaikan hasilnya. Seperti halnya dengan menggunakan platform kita hanya memberikan taksnya dan yang kita lakukan hanyalah merecord, sehingga nanti akan keluar hasil grafiknya, grafik ini ditentukan oleh matriks matriks yang telah kita buat sebelumnya.

Metodelogy Usability Testing

  1. Heuristic evaluation
    Sebuah metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap desain usability user interface (UI), sehingga dapat membantu kita untuk melakukan identifikasi masalah masalah yang terdapat pada usability UI sebuah perangkat lunak.
  2. Tree testing
    Dalam melakukan tes ini, participant berusaha menyelesaikan tugas hanya dengan menggunakan struktur kategori situs kita. Biasanya digunakan untuk pengujian pada strukturnya website/ site maps.
  3. Eye tricking
    Mengukur tatapan mata, memungkinkan pengamat untuk ‘melihat’ apa yang dilihat pengguna. Metode ini biasanya digunakan untuk untuk ngetes bitmaps dengan menggunakan alat seperti VR atau HR untuk mengetahui bagian mana yang menurutnya menarik atau menjadi pusat perhatian.
  4. Pure (pragmatic usability rate by expert)
    Melakukan penilaian terhadap suatu produk dengan melakukan penilaian dari yang mudah dipahami sampai yang sulit dipahami. kategori penilaian tersebut dimulai dari angka 1 sampai dengan 3, untuk mudah dipahami kita beri skor 1, medium skornya 2 dan sulit dipahami skornya 3. Sehingga dari total skor yang didapatkan nantinya akan menjadi tolak ukur bagi kita dalam mengevaluasi sebuah produk.

Tool yang digunakan untuk melakukan usability testing

Tips dan trik untuk melakukan usability testing

  1. Membuat persona dan segmented your partisipan (siapa personanya, kalau misalnya dia expert, expert dibidang apa? Tujuan dia melakukan ini itu apa? semua itu kita setting dipersonanya, agar saat kita mencari user sudah sesuai dengan persona yang kita buat.
  2. Menjelaskan produk yang kita miliki dengan kata kata singkat yang bermakna dan mudah dimengerti oleh participant kita.
  3. Memahami seperti apa user participant kita, agar saat melakukan testing kita bisa mengetahui emosionalnya.
  4. Jangan mencoba menyelesaikan sesuatu hanya dengan satu kali step saja, karena kalau kita melakukan hal tersebut akan membuat user tidak akan tahu step sebenarnya itu seperti apa.
  5. Melibatkan diri dengan cara memperhatikan setiap proses yang dilakukan oleh si evaluator tanpa harus membantunya. Kita bisa merecord dengan mata kita untuk melihat setiap kekeliruan yang dilakukan oleh evaluator.
  6. Kenali lebih dalam user dan evaluator kita.
  7. Jangan lupa menetapkan tujuan.

Demikian pembahasan dari usability testing to improve user experience, dengan adannya pembahasan ini diharapkan dapat memberikan perspektif kepada pembaca tentang pentingnya usability testing pada aplikasi yang kita buat, langkah langkah yang perlu dipersiapkan, serta tips dan trik untuk melakukan usability testing sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang efektif, efisien, dan menyenangkan bagi pengguna.

--

--