Pahami Teknik Parenting Biar Gak Pusing!

Novia
Qasir
Published in
4 min readSep 15, 2022

--

Si ayang cewe: “Ayang, kalo nanti kita nikah kamu mau punya anak berapa?”
Si ayang cowo: “Aku pengen dua belas, yang”

Hmm, memang terlihat sangat indah untuk merencanakan anak bersama pasangan, tetapi apakah kalian sudah membayangkan cara untuk mengurus dan membesarkannya? Terutama untuk para perempuan yang nantinya mengandung dan akan lebih banyak memberi waktu dan tenaga untuk mengurus anak karena suami pasti lebih sibuk untuk bekerja dan mencari nafkah.

Sebenarnya berapapun jumlah anak, mengurusnya akan terasa ringan jikalau kita merasa bahagia, tidak stress, dan bersyukur. Akan tetapi, kadang agak sulit untuk merealisasikan, terlebih untuk calon ibu baru yang biasanya merasa kaget dengan peran, tanggung jawab, dan kebiasaan yang baru.

Dalam dunia parenting, kita sering mendengar istilah baby blues, tetapi kita tidak begitu memahami alasan mengapa itu bisa terjadi atau bahkan menyepelekannya karna merasa tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal itu. Namun jangan salah, baby blues ini sangat berdampak negatif loh karena dapat mempengaruhi emosional seorang ibu. Ia dapat menjadi gampang sedih, cemas, marah, serta bisa mempengaruhi produksi ASI, hubungan dengan suami dan masih banyak lagi.

Supaya hal tersebut bisa dihindari atau diminimalisir, untuk calon ibu baru, coba kita pahami beberapa poin penting tentang parenting bersama, yuk!

1. Komitmen dan komunikasi

“Buatnya berdua, ya ngurusinnya juga harus berdua. Setuju yaa?!”

Seringkali suami menyerahkan sepenuhnya soal mengurus anak ke istrinya, padahal istri dan anak juga butuh sosok ayah dalam tumbuh kembangnya. Kalau katanya ibu adalah guru pertama untuk anaknya, justru ayah adalah kepala sekolahnya.

Oleh karenanya, apabila berencana ingin mempunyai anak sebaiknya berdiskusi terlebih dulu kepada pasangan perihal peran dan tanggung jawab masing-masing. Adil dalam membagi tugas dalam mengurus anak, mengurus pekerjaan rumah hingga membahas kendala-kendala yang mungkin terjadi ketika sudah memiliki anak, karena nantinya hal kecil ini bisa menjadi masalah besar apabila tidak dikomunikasikan dengan baik. Dengan adanya komitmen dan komunikasi di awal diharapkan keduanya bisa saling mengerti dan mengisi satu sama lain.

2. Jangan memaksakan diri

Setelah melahirkan, ada baiknya kita meminta tolong suami, orang tua atau sanak sodara untuk membantu dan menemani karena kita akan merasa kurang tidur karena mengurus bayi, melakukan pekerjaan rumah juga kondisi fisik kita belum terlalu kuat sehingga pergerakan pun terbatas. Apalagi jika setelah melakukan operasi caesar, kita jangan sampai merasa kewalahan untuk mengurusnya sendiri dan merasa stress, ya! Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya baby blues karena peran dan tanggung jawab bertambah, sedangkan kita masih ada didalam tahap penyesuaian.

3. Curhat dengan orang terdekat

Jangan sungkan untuk menceritakan apa yang dirasakan sebagai ibu baru supaya beban pikiran akan terasa ringan. Akan lebih menyenangkan jika bisa menceritakan keluh kesah dan kekhawatiran kita ke suami, karena suami adalah support system utama kita. Dengan mengetahui kondisi dan perasaan kita, ia akan merasa lebih mudah untuk menyikapi kita. Kita juga bisa menceritakan perasaan kepada teman yang sudah memiliki anak, sehingga obrolan akan menjadi lebih nyambung dan kita bisa mendapat jawaban untuk segala kekhawatiran dari pengalaman mereka.

4. Olahraga dan Me Time

Menurutku, ini merupakan hal sederhana yang sangat berdampak besar. Sehabis melahirkan, biasanya kondisi fisik akan banyak berubah, terutama pada bagian perut, bokong, kemaluan dan kenaikan berat badan yang drastis. Kita bisa memperbaikinya dengan olahraga. Selain sehat secara fisik, rohani akan sehat dengan mengalihkan pikiran-pikiran negatif, rasa khawatir dan sedih. Suasana hati menjadi baik, kualitas tidur akan meningkat, terlebih lagi kita akan menjadi lebih kuat untuk mengendong si bayi.

Selain olahraga, calon ibu baru juga bisa meminta waktu untuk Me Time agar tidak stress, seperti perawatan diri ke salon, pijat atau spa, melakukan hobi, travelling, dan masih banyak cara lainnya. Lakukan apa saja yang menurut kalian itu dapat menyenangkan diri sendiri dan memberikan energi positif serta menenangkan pikiran.

5. Rasa syukur

Terakhir, agar kegiatan menjalani peran baru sebagai orangtua menjadi tidak terlalu sulit, kita harus kembali ingat bahwa segala sesuatu harus di syukuri karena itu merupakan suatu anugrah juga amanah. Mengingat apa yang sudah kita alami saat ini, belum tentu bisa dirasakan orang lain juga. Ucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta karena telah mempercayakan dan memberikan kita pengalaman hidup yang luar biasa di dunia.

Perlu di ingat bahwa keadaan seperti ini wajar dirasakan oleh banyak ibu-ibu baru lainnya. Tidak perlu merasa khawatir akan masa ini karena pasti kita semua bisa melaluinya dan membesarkan anak kita dengan baik.

--

--