Prei-Day Friday: Siapa Mau Kerja Cuma 4 Hari dalam Seminggu?

Lovita Ghassini
Qasir
Published in
7 min readJun 20, 2022

Bisa kerja work from anywhere aja sudah suatu privilege. Ditambah lagi ada libur Jumat atau Prei-Day Friday. Siapa juga yang nggak mau?

Dua tahun sudah Qasir menerapkan WFA atau Work From Anywhere. Para karyawan yang bekerja di Qasir atau biasa kami sebut dengan PanduJuang bekerja 100% remote dari manapun. PanduJuang tersebar di seluruh kota di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Yogyakarta, Bali, Medan, hingga ada yang bekerja remote dari kota Trondheim, Norwegia.

Qasir mengutamakan efektivitas kerja daripada kerja tatap muka, terlebih kantor pusat Qasir sebelumnya di Jakarta membuat para PanduJuang dapat menghabiskan waktu 1 hingga 2 jam di perjalanan. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kerja di tech startup menuntut para pekerjanya untuk dapat bekerja secara agile yang berarti mengembangkan sistem secara iteratif dan disampaikan secara tepat waktu sesuai dengan salah satu DNA Qasir yaitu “Execute Fast, Iterate Faster”. Tingkat stres dapat meningkat berkali lipat apabila bekerja tanpa membagi waktu dengan baik sehingga perlu adanya work-life balance.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh 4 Day Week Global, komunitas non-profit yang didirikan oleh Andrew Barnes dan Charlotte Lockhart, 63% bisnis merasa lebih mudah menarik dan mempertahankan talent pekerjanya, dan 78% karyawan lebih bahagia dan kurang stres dengan 4 hari kerja dalam seminggu.

Islandia merupakan negara yang pertama yang melakukan uji coba. Riset dilakukan oleh Autonomy terhadap pekerja di Islandia pada Juni 2021 dalam mereduksi jam kerja dari 40 jam per minggu menjadi 35–36 jam per minggu kepada 2.500 pekerjanya menunjukkan bahwa kesejahteraan pekerja meningkat secara dramatis di berbagai indikator, antara lain kesehatan fisik dan mental membaik, level stres menurun, waktu lebih banyak untuk me-time, hingga work-life balance.

Negara lainnya yang juga mencoba 4 days work a week ada Irlandia, Amerika, Kanada, Australia, New Zealand, dan terbaru diikuti oleh Inggris yang mencoba pilot project pada 70 perusahaan mulai dari bulan Juni 2022 hingga November 2022.

Oleh karena itu, Qasir mencoba untuk menerapkan bekerja selama 4 hari dalam seminggu yaitu Senin hingga Kamis, di mana hari Jumat libur dan kita disebut dengan Prei-Day Friday. Uji coba ini telah dilakukan secara bertahap dari yang sebelumya Prei-Day Friday hanya dilakukan satu kali dalam sebulan hingga kini menjadi dua kali dalam sebulan karena respon yang positif dari pada PanjuJuang. Apabila produktivitas semakin meningkat dan respons dari PanduJuang semakin positif, besar kemungkinan untuk Prei-Day Friday dapat diterapkan sepenuhnya di setiap minggu. Dengan adanya libur di hari Jumat, PanduJuang dapat berkesempatan untuk beristirahat lebih, berkumpul dengan keluarga, menjalani hobi, atau melakukan kegiatan lain yang menyenangkan. Yuk simak beberapa cerita dari PanduJuang saat menjalani Prei-Day Friday.

Family Time

Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan PanduJuang saat Preiday Friday yaitu berkumpul bersama keluarga. Setelah bergelut dengan pekerjaan dari hari Senin hingga Kamis, Preiday Friday adalah waktu yang tepat untuk kembali ke ‘rumah’ dengan melakukan berbagai aktivitas bersama orang-orang terdekat.

Family time (dokumentasi PanduJuang Qasir).

Pergi ke kebun binatang dan pantai

Nizar, yang merupakan Quality Lead Qasir, memanfaatkan waktu Preiday Friday dengan melakukan aktivitas di luar rumah bersama keluarga, terutama bersama anak-anaknya. Pada bulan Maret lalu, Ia mengajak anak-anaknya untuk mengunjungi kebun binatang, lalu pada bulan Mei kembali mengajak anak-anaknya untuk berkunjung ke Pantai Ancol. Selain bertujuan sebagai bentuk hiburan untuk anak-anaknya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan anak-anaknya kepada alam.

Menghadiri kegiatan anak di sekolah

Eka, yang merupakan Engineering Lead — Backend Qasir mengaku puas dengan Preiday Friday yang diterapkan Qasir karena ia bisa menikmati waktu yang berkualitas bersama keluarganya. Beberapa waktu lalu Ia sempat datang ke sekolah (TK) anaknya untuk menghadiri pemaparan laporan tumbuh kembang anaknya. Di sana, Ia juga menikmati pameran lukisan dan juga menonton pertunjukan seni oleh anak-anak TK lainnya. Ia berharap semoga ke depannya Qasir bisa menambah Preiday Friday menjadi tiga kali dalam sebulan. Gimana nih, PanduJuang?

Mempersiapkan persalinan

Selain menikmati waktu bersama anak, ada beberapa PanduJuang yang saat ini tengah menunggu dan mempersiapkan kelahiran anaknya. Uci, yang merupakan Data Lead, dan Acha, Growth Lead di Qasir, saat ini tengah mengandung dan memanfaatkan waktu Preiday Friday untuk mempersiapkan segala keperluan untuk persalinan. Ada yang menyicil untuk menyiapkan kamar bayi dan ada juga melakukan senam hamil agar memperlancar persalinan. Dengan adanya Preiday Friday ini, calon ibu seperti Uci dan Acha bisa memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan segala keperluan sebelum persalinan.

Kegiatan Outdoor

Melakukan kegiatan outdoor setelah empat hari bekerja dari rumah adalah salah satu cara memanfaatkan Preiday Friday. Melalui kegiatan di luar rumah, PanduJuang bisa menikmati suasana alam yang menyegarkan dan bisa mengganti suasana sehingga ketika nanti kembali bekerja akan menjadi lebih semangat.

Kegiatan outdoor (dokumentasi PanduJuang Qasir).

Bersepeda

Ayas, yang merupakan Associate Product Manager di Qasir, memilih menghabiskan waktunya di Preiday Friday dengan bersepeda mengelilingi Yogyakarta, dari bagian utara hingga daerah Malioboro. Karena di hari Jumat jalanan pagi hari relatif lengang dan tidak banyak polusi udara, Ia memutuskan bersepeda untuk berolahraga agar badan kembali segar ketika bekerja sekaligus mencari hidden gem di Kota Pariwisata.

Jalan-jalan ke luar kota

Beberapa PanduJuang memanfaatkan Preiday Friday dengan melakukan perjalanan ke luar kota. Salah satunya adalah Reezky, Junior Software Engineer in Test, yang melakukan staycation bersama teman-temannya di Lembang, Bandung. Tidak hanya berdiam di tempat menginap saja, Reezky juga mengunjungi Orchid Forest Cikole yang menawarkan suasana alam yang eksotis dan udara yang segar. Setelah itu, ia bersama teman-temannya bermain off-road, pinball, dan panahan, lalu ditutup dengan makan malam sambil menikmati indahnya pemandangan kota Bandung.

Begitu pula dengan Umay, Product Designer Qasir, yang melakukan perjalanan ke Nepal van Java, yang berada di kaki gunung Sumbing di Magelang bersama teman-temannya selama beberapa hari. Di sana, ia dan teman-temannya menikmati sejuknya udara pegunungan, bermain air di pinggiran sungai, dan juga membantu warga lokal menanam dan memanen daun bawang di kebun.

Kumpul bareng PanduJuang

Biasanya, para PanduJuang menghabiskan Preiday Friday bersama keluarga atau teman-temannya, namun agak berbeda bagi Anita (Sales & Promotion Lead), Dian (CRM Analyst), Putri (Organic & Brand Marketing Lead), Ira (Marketing Ops), dan Novia (Stock and Supplier Relation) yang memilih untuk memanfaatkan waktu Preiday Friday untuk berkumpul bersama PanduJuang lain.

Para PanduJuang tersebut kumpul bareng dalam rangka melakukan tradisi cucurakan, yaitu tradisi silaturahmi bersama keluarga atau kerabat menjelang Ramadhan dengan makan bersama beberapa waktu lalu. Biasanya cucurakan dilakukan sambil makan nasi liwet beserta lauk-pauknya, namun kali ini mereka memutuskan untuk menyajikan makanan yang lebih kekinian yaitu makanan rebusan dan bakar-bakaran. Mereka bersyukur dengan adanya Preiday Friday ini mereka bisa memiliki waktu lebih banyak untuk bertemu PanduJuang lain dan bisa mempererat tali silaturahmi di luar waktu kerja.

Hobi

Selain kumpul bersama keluarga dan jalan-jalan, pastinya PanduJuang Qasir banyak juga yang menggunakan waktu liburnya untuk melakukan hobi, dari mulai baking, menonton serial, membaca buku, hingga belajar bahasa.

Hobi para PanduJuang (dokumentasi PanduJuang)

Membaca buku

Pada hari Preiday, Jorvan, Business Intelligence, biasa menghabiskan waktu di pagi hari untuk hobinya membaca buku. Buku yang sedang Jorvan baca saat ini adalah Growth Hacking dari Sean Ellis & Morgan Brown. Buku tersebut menjelaskan tentang bagaimana pertumbuhan pasar yang dilakukan Lean Start-Up untuk mengembangkan produk yang melibatkan tim cross-functional dalam pengujian eksperimen dan iterasi yang memfokuskan pada cara meraih, mempertahankan, melibatkan dan memastikan produk kita dapat digunakan secara terus — menerus oleh customer kita. Jorvan merasa buku ini relevan dengan kebutuhan yang Ia kerjakan sehari hari sebagai BI di Qasir, dimana dapat mencoba mengidentifikasi AHA Moment, memberikan insight berdasarkan metrics yang menjadi fokus utama tim Growth, dan menganalisa hasil eksperimen yang dilakukan PanduJuang Qasir.

Membuat kue

PanduJuang yang satu ini selain sebagai Lead Design di Qasir, memiliki hobi yang tidak kalah seru. Pada Jumat bulan Maret 2022, Melisa menggunakan hari liburnya untuk hobinya yaitu baking, dengan membuat kue cantik Mango Charlotte Fraise yaitu mouse cake rasa mangga yang bebas gluten. Selain jago membuat kue cantik, Melisa bereksperimen untuk membuat croissant yang memakan waktu 3 hari dalam pembuatan adonannya dan hasilnya sempurna. Melisa berterima kasih karena Qasir memberikan kesempatan untuk menyalurkan hobinya pada Preiday Friday. Untuk yang ingin merasakan kue buatan Melisa, bisa langsung cek akun Instagram-nya di @baking_rookie.

Belajar bahasa baru

Waktu libur di hari Jumat membuat Doni, Customer Success Manager, mempunyai waktu luang lebih untuk mendalami hobinya upskilling bahasa. Doni baru belajar bahasa Jerman dari awal tahun 2022 dan saat ini berada pada level A2. Ketertarikannya dimulai sejak mengenal pacarnya yang berwarga negara Jerman. Semula Doni hanya berbahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan sang pacar, lalu Ia berminat untuk ikut mempelajari bahasa Jerman. Menurut Doni, belajar hanya dari lembaga kursus dan komunitas pun masih kurang maksimal, oleh karena itu Ia biasakan untuk belajar dari video atau podcast ketika ada waktu luang. Juga, berlatih untuk meningkatkan percakapan bersama dengan sang kekasih via Google Meet video call.

Bersantai menonton serial

Siapa sih yang tidak menyukai Drakor alias Drama Korea? Sepertinya mayoritas cewek-cewek punya hobi yang sama dengan Lovita nontonin oppa-oppa aktor. Lovita dari CEO Office, memilih menggunakan Preiday Friday untuk beristirahat dan bersantai menonton drakor komedi romantis yang ringan dan lucu sebagai pelepas penat setelah bekerja full di hari Senin hingga Kamis. Drama korea yang baru saja Ia tamatkan berjudul Sh**ting Stars yang bercerita mengenai kehidupan para pekerja di agency dunia hiburan di Korea Selatan yang mengurus para artisnya. Menariknya, baik drama maupun film Korea selalu memiliki pelajaran yang dapat dipetik. Pada drama ini, kita dapat belajar bahwa kehidupan para artis tak seindah yang terlihat, sekali membuat kesalahan dapat merusak karir seumur hidup.

Masih banyak cerita-cerita pada PanduJuang yang tidak kalah seru. Dengan adanya waktu lebih bagi para PanduJuang untuk beristirahat terbukti berdampak positif pada kesehatan dan kinerja sekaligus menyeimbangkan work life balance yang lebih baik. Dengan menjaga para PanduJuang agar tetap bisa merasa nyaman bekerja secara WFA, Qasir dapat terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna produknya.

Source:

https://autonomy.work/wp-content/uploads/2021/06/ICELAND_4DW.pdf

https://www.nytimes.com/2022/06/05/world/europe/queen-platinum-jubilee-britain.html

https://www.4dayweek.com/

--

--