Persona, and The ‘Mighty’ Docker

Raden Fikri
QLUNTUNG-PPLD4
Published in
4 min readApr 1, 2019

Hi! Pada minggu ini saya akan membahas mengenai Persona, dan penggunaan Docker sebagai alat pengembangan kami. Langsung saja ke pembahasan topik yang pastinya sangat menarik ini, let’s check it out!

source: https://static.vecteezy.com/system/resources/previews/000/132/943/non_2x/free-personas-icons-vector.jpg

Persona

Sebenarnya apa sih Persona itu? 😕, nah menurut Alan Cooper, yang merupakan software designer dan programmer yang dikenal sebagai “Bapak dari Visual Basic”, Persona itu adalah:

“Personas are examples of fictitious users who represent a subset of users.”
- Alan Cooper

Dari perkataan beliau, kita dapat artikan bahwa persona merupakan contoh pengguna ‘fiksi’ yang merepresentasikan dari pengguna software atau aplikasi yang sebenarnya.

Kegunaan dari Persona itu apa sih? 😕 Nah, persona ini dapat mempermudah kita dalam mengembangkan software atau aplikasi, karena kita dapat membayangkan pengguna dari software kita tanpa harus bertemu atau mengumpulkan sebanyak mungkin calon pengguna. Selain ini dapat menghemat biaya, ini juga dapat menghemat waktu pengerjaan.

Tentu saja dalam membuat Persona tidak dapat dibuat secara sembarangan, menurut Alan Cooper, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat persona, diantaranya adalah:

  • Persona tidak dibuat-buat, harus berdasarkan target pasar kita kedepannya.
  • “Write specific persona!”, Hal ini dilakukan agar kita bisa lebih fokus dan tidak terlalu umum dalam menentukan persona.

Persona dari Qluntung sendiri bisa dilihat di gambar berikut:

Qluntung’s Persona

Seperti yang dilihat pada Persona di atas, kita terfokus pada satu orang, yaitu Ibu Markonah, dan beliau merupakan pedagang warung yang membutuhkan kemudahan akses untuk membeli barang-barang dagangannya(secara murah dan cepat). Nah, pada pengembangan aplikasi Qluntung sendiri, kita harus mendasari pengembangan yang dilakukan berdasarkan persona ini, seperti: Pengguna Qluntung akan berkisaran di usia 30–40 tahunan, maka dari itu, kita harus membuat semua fitur yang ada di aplikasi sejelas mungkin, bisa dengan huruf yang lebih besar, tombol yang lebih besar, dan juga mengurangi hal-hal yang dapat membuat pengguna bingung.

Pengembangan yang didasari dari Persona benar-benar dapat membuat pekerjaan kita menjadi lebih terarah dan tidak asal-asalan. 😃\

Docker

Docker

Apa itu Docker?

Docker adalah salah satu platform yang dibangun berdasarkan teknologi container. Docker merupakan sebuah project open-source yang menyediakan platform terbuka untuk developer maupun sysadmin untuk dapat membangun, mengemas, dan menjalankan aplikasi dimanapun sebagai sebuah wadah (container) yang ringan. Dengan sangat populernya docker, sebagian orang sering menganggap docker adalah sebutan lain untuk container.

Dengan container, sebuah program ‘diikat’ beserta library-nya, file konfigurasi, dan seluruh hal yang dibutuhkannya. Keuntungan containerization yaitu:

  • Flexible, sekompleks apapun aplikasi bisa di-contanerized
  • Ringan, container berbagi space dengan kernel host
  • Interchangeable, dapat melakukan update walaupun sedang berjalan
  • Portable, dapat dideploy di lokal maupun cloud dan dapat dijalankan dimanapun
  • Scalable, replika container dapat didistribusikan
  • Stackable, layanan dapat distack secara vertikal walaupun sedang berjalan

Container pada dasarnya akan menjalankan suatu image, suatu file yang dapat dieksekusi yang mencakup semua yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu aplikasi seperti kode, libraries, runtime, variabel environment, dan file konfigurasi. Dengan kata lain container sendiri merupakan instance image yang berjalan dan dapat dilihat list container yang berjalan dengan perintah docker ps, seperti di linux.

Perbedaan container dengan virtual machine (VM) yaitu cotainer berjalan secara native di linux sehingga berjalan sebagai sebuah proses, tidak mengambil memori lebih dari eksekusi program lain yang membuatnya ringan. Sementara VM diibaratkan sistem operasi tamu dengan akses virtual ke mesin host dengan hypervisor. VM sendiri menyediakan environment dengan resource yang lebih dari yang dibutuhkan suatu aplikasi.

Perintah dalam Docker

Untuk menggunakan docker, tentunya kita harus melakukan instalasi terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa melihat informasi tentang docker yang ter-install dengan perintah:

docker version

Kita perlu mengecek apakah docker berjalan dengan benar, hal ini bisa dilakukan dengan melakukan perintah

docker run hello-world

Docker akan mencari image hello-world di mesin lokal, kalau tidak ada maka akan dicari dari sumber online (defaultnya docker hub).

Perintah untuk melihat image yang sudah kita download:

docker image ls

Kita juga bisa menghapus image dengan menjalankan perintah:

docker image rm [nama atau kode image]

Biasanya, image yang sedang dijalankan tidak bisa dihapus dengan halus (tanpa dipaksa) dikarenakan sedang dijalankan oleh suatu container. Untuk melihat semua container yang sedang berjalan di mesin kita bisa melakukan perintah:

docker container ls -all

Selanjutnya kita dapat melakukan build image dengan perintah:

docker build

Dalam proses build, docker mengikuti kumpulan perintah yang terdapat di file Dockerfile. Dokumentasinya sendiri bisa dilihat di: https://docs.docker.com/engine/reference/builder/

Setelah di-build, maka kita bisa men-tag image kita ke suatu registry online dengan perintah:

docker tag [image] [url registry]

Atau jika ingin mudah kita bisa melakukan build sekaligus ditag ke registry dengan perintah:

docker build -t [url registry]

Untuk mengupload image kita bisa melakukan perintah

docker push [url registry image bersangkutan yang ditag]

Kira kira sekian penjelasan saya untuk minggu ini, See you on the next couple of weeks peeps! 😄

--

--