Untuk Siapa?— Review DreadOut 2019

Equan P.
Rakaton
Published in
6 min readJan 6, 2019
https://goo.gl/R9v7we

tl;dr

Somehow i love this movie but not in a horror POV way. Sure there is the hidden message and is so clear to me.

Ok bagi anda yang belum mengetahui kalau film DreadOut ini merupakan adaptasi dari game yang berjudul sama yaitu DreadOut yang direlease di tahun 2014 (yup 5 tahun lalu!).

Game ini memang terbilang sukses dipasaran dengan Steam Review yaitu Mostly Positive dengan pengguna lebih dari 200K! (REF) dan mungkin ini satu-satunya game dari Indonesia saat ini yang berhasil di Steam dilihat dari segi sale dan fans.

http://www.digitalhappiness.net/

Secara pribadi saya belum selesai memainkan game ini di Steam sehingga ulasan disini sudah pasti tidak berdasar dari sudut pandang seperti kesesuaian cerita antara versi game dibandingkan dengan versi film.

ok move on…

Dreadout (2019)

Horror Vibe
Memang ketika saya menonton film ini rata-rata penonton-penonton kebanyakan tutup muka dalam beberapa scenes dan malah banyak yang teriak-teriak ketakutan juga 😆 meskipun dalam beberapa scene cukup fun sehingga membuat audience tertawa serentak.

Oh yaa…ketika saya amati di awal sebelum pemutaran memang kebanyakan penonton adalah generasi milenial.

Film Dreadout ini sepertinya memang dibuat dan ditargetkan bukan saja untuk penggemar horor tetapi juga untuk khalayak umum khususnya anak jaman sekarang dimana level horor tidak terlalu ekstrem maupun terlalu sadis dan juga tidak terlalu kocak sehingga rasa horrornya menjadi hambar

Horor banget?
Ya itu personal taste karena terus terang saya tidak merasakan horor vibe yang kental di film ini.

Ada banyak hal yang menggelitik dari adaptasi film DreadOut ini dan menurut saya kekuatan film ini adalah dari segi visual efek yang memang sangat pas dengan tema film dan bahkan menurut saya paling bagus dibandingkan visual efek di film-film horor lain di Indonesia yang pernah saya lihat.

Casts

Untuk pilihan para pemainnya memang top abis! 👍.

Kalau anda termasuk tipe penggemar horor hardcore seperti katakanlah film Keramat (2009) maka film DreadOut ini saya pikir level horor-nya masih satu kelas dibawah film Keramat tersebut karena terus terang secara pribadi DreadOut tidaklah seseram yang saya kira tetapi memang faktanya film ini sagat berhasil dan cocok untuk generasi baru saat ini.

Ok, next…

—⚠ — ️ SPOILER — ⚠ —

Pengambaran dunia nyata dan alam ghaib dalam film ini pun dipisahkan sangat jelas dimana dunia nyata di sajikan dengan penuh warna-warni

Dunia Nyata

Sedangkan untuk alam ghaib digambarkan dengan nuansa lingkungan yang sangat redup atau kalau di Bahasa Jawa dikatakan “Sungup”.

Alam Ghaib — Pintu Limasan (Lovely House!)
Alam Ghaib — Maesan

Alam ghaib Dreadout mengambil latar belakang kultur Sunda maupun Jawa yang sebenarnya menurut saya sangat beresiko karena saat ini common sense publik masih menganggap bahwa kultur Sunda maupun Jawa itu sangatlah identik dengan praktek mistis, setan dll, pokoknya yang seram-seramlah dan stigma seperti ini semakin mengenalkan generasi baru bahwa kultur asli Indonesia layak untuk dijauhi 😠.

Memang disatu sisi film ini sangat berhasil dalam menjaring penonton kebanyakan tetapi disisi lain akan beresiko berhasil juga menanamkan stigma yang salah pada generasi baru tentang kultur Sunda maupun Jawa.

Hantu (Ni) Kebaya Merah? (Saya lebih suka menyebutnya Ibu Pertiwi..akan saya jelaskan nanti :)

Kalau anda sudah melihat film Dreadout ini anda akan menjumpai Limasan atau rumah jawa asli, ada Gamelan didalam rumah Ni Kebaya Merah

Oh ya saya lebih sreg nama Ni Kebaya Merah daripada Hantu Kebaya Merah.

bahkan ada rentengan Wayang Golek di dinding yang “memaksa” untuk menambah keseraman nuansa film yang mungkin untuk generasi sekarang gimik gimik itu sudah pasti akan menambah kehororan film ini.

Sedikit banyak saya bisa berasumsi kenapa film ini bisa menjaring banyak milenial yang maaf kebanyakan sudah terpatri stigma bahwa permainan Jaelangkung adalah sebuah kegiatan horor tingkat tinggi ataupun pemahaman bahwa keris adalah senjata mistis yang harus dijauhi ataupun bahwa kata “ghaib” itu pasti bertendensi ke hal yang serem.

FYI: Permainan Jaelangkung sebenarnya dalam kultur asli Indonesia adalah mainan anak-anak 😜.

Kenapa beberapa tipe penonton ada yang tidak terlalu bisa menyerap kehororan film seperti Dreadout atau sejenisnya seperti Jaelangkung? Asumsi saya adalah karena film-film ini berpijak pada premise yang salah terutama secara kultur historis. Kalau anda bisa menyisihkan premise itu maka film Dreadout ini akan cukup fun dan enjoyable untuk dilihat.

Gonjang Ganjing

OK mungkin kesan saya sangat pesimis terhadap film ini yang memakai hasil kultur yang adi luhung semata-mata sebagai atribut horor ataupun sebagai alat penakut tetapi disatu sisi ada versi lain menurut saya kenapa film Dreadout ini sebenarnya mempunyai pesan tersendiri yang amat penting!

Mau bukti?

Lukisan Ni Kebaya Merah vs Ular

Pandangan saya tidak lepas dari lukisan diatas dan kelihatan sangat jelas seorang wanita berkebaya merah memegang semacam senjata(?) yang kelihatan melawan ular besar.

Oh ya itu Ni Kebaya Merah dengan Keris (atau lebih tepatnya Kujang!)

Pertanyaan yang timbul adalah apakah peran Ni Kebaya Merah ini sebenarnya? kalau ia adalah tokoh antagonis lalu kenapa ia harus melawan Ular Besar yang sepertinya telah banyak memakan korban, yang ditandai dengan sisa-sisa tengkorak berserakan di belakangnya, bukannya berarti beliau sebenarnya adalah sosok heroic? dan ular besar itu adalah simbol sekte dimana pada gambar diatas digambarkan satu pose anggota sekte yaitu figur Beni (irsyadillah) disebelah kanan, apakah itu suatu kebetulan?

Saya kira TIDAK.

Naskah Kuno

Kalau anda perhatikan di dalam film ini naskah-naskah kuno yang di temukan Linda dkk seingat saya kelihatan jelas digambarkan di situ bahwa Ni Kebaya Merah disitu sebenarnya berusaha keras mengusir para tentara yang memasuki alam ghaib.

Akan kelihatan lebih jelas kalau anda melihat filmnya sendiri :)

Lalu pertanyaannya, kenapa di film ini apa yang ditulis di naskah dan apa yang dialami Linda di alam ghaib dengan Ni Kebaya Merah sangatlah berbeda? Disitu digambarkan bahwa Ni Kebaya Merah sangatlah kejam dan jauh dari yang namanya baik.

Perkiraan saya film ini sebenarnya mempunyai pesan tersembunyi. Saya teringat betul dengan kata-kata Ni Kebaya Merah dengan Bahasa Sunda pada Linda ketika di alam ghaib yang kira-kira seperti berikut artinya

“Kau tidak pantas berada di tempat ini, Linda” — Ni Kebaya Merah

Kalaupun cerita aslinya adalah Ni Kebaya Merah diasingkan ataupun di kurung di alam ghaib sepertinya itu tidak masuk akal karena Ni Kebaya Merah tidak pernah mau ataupun berusaha untuk keluar dari alam itu.

Saya hanya bisa mengira-ngira bahwa sebenarnya secara historis Ni Kebaya Merah ini sangat berjasa besar hanya saja generasi setelahnya mulai melupakan beliau dan mungkin malah berkhianat sehingga beliau menjadi seperti yang digambarkan di film.

Oh ya adik beliau, Wanita Berkebaya Putih mati oleh Linda.

Apa yang anda tangkap?

Kalau anda lihat gambar diatas kelihatan jelas sekali siapa yang duduk di singgasana…

Ni Kebaya Merah? yup betul…

Lihat sekali lagi….

Wanita berkebaya merah duduk disinggasana dengan posisi lebih tinggi dari wanita berkebaya putih yang berada disebelah kanan bawah yang kelihatan menyeringai dan penuh dengan luka-luka dan di sebelah kiri bawah ada wanita muda berbaju SMA berbaring (tidak sadar?) dikaki dipangkuan wanita berkebaya putih…

Ada apa ini???

Sepertinya ada kritik sangat pedas dalam film ini terhadap kita para generasi,

Merah Putih dan Para Generasi

Sekilas pesan yang saya tangkap dengan jelas adalah bahwa banyak generasi kita telah melukai bahkan telah membunuh kesucian tanah Indonesia (Wanita Berkebaya Putih) yang membuat Ibu Pertiwi (Ni Kebaya Merah) menjadi sangat murka sehingga lazim kalau Ibu Pertiwi menjadi sangat kejam dan sadis bahkan menolak kita dengan mengatakan sangat jelas bahwa kita sangatlah tidak pantas untuk hidup di alam ghaib yang bernama…

INDONESIA.

Ok. itu sebuah twisted mind yang saya dapat dari film ini 😉, tenang ini hanya sebuah ulasan kalau anda ingin have fun dengan banyak teman, saya sarankan tonton film ini.

Nonton sendirian? gak masalah, pasti nanti anda akan banyak teman pas nonton! (haha).

Pessimist? tenang bro, sis. it’s a movie dan menurut saya sudah jauh maju akhir akhir ini jadi silahkan tonton biar film Indonesia makin banyak yang bermutu 😆.

Nonton Dimana?

Netflixhttps://www.netflix.com/id-en/title/81088571

Trims sudah baca.

--

--