Cyberpunk dan Perkembangan Teknologi di Indonesia

Arkan S. Asfa
Readme.md
Published in
4 min readJun 29, 2019

Dunia Cyberpunk

Jagat dunia video games diguncangkan oleh trailer dari “Cyberpunk 2077”, sebuah video game terbaru dari developer CD PROJEKT RED, pada konferensi persnya di E3 2019. Cyberpunk 2077 sendiri merupakan sebuah video game dengan genre role-playing video game sehingga memungkinkan pemain untuk mengendalikan sang pemeran utama bernama “V” yang tampilannya bisa dikustomisasi sesuai dengan keinginan pemain. Sesuai dengan namanya, Cyberpunk 2077 mengambil latar di era cyberpunk dimana teknologi berkembang pesat dan menjadi kunci utama dalam era ini. Terlihat dalam trailer, mobil terbang, artificial intelligence, dan organ tubuh bionik menjadi daya tarik dari video game ini.

Cyberpunk sendiri merupakan sebuah subgenre dari genre fiksi ilmiah yang berlatar di sebuah dunia distopia di mana teknologi sudah berkembang sangat pesat. Dalam dunia cyberpunk sendiri biasanya diceritakan jika terdapat sebuah “kekuatan” dimana “kekuatan” tersebut menjadi penguasa dan membawa kesengsaaran kepada daerah yang dikuasainya. Poin paling utama dari dunia cyberpunk adalah perkembangan dan pemanfaatan teknologi yang sangat tinggi sehingga tercipta sebuah dunia futuristik menjadi primadona bagi sebagian orang. Lalu sudah sejauh apakah perkembangan teknologi di Indonesia? Apakah sudah seperti yang berada di dalam dunia cyberpunk?

“Then check this out.”

Indeks Perkembangan Teknologi di Indonesia

BPS pada akhir tahun 2018 merilis statistik indeks pembangunan TIK (IP-TIK) Indonesia untuk tahun 2017. IP-TIK sendiri dibagi menjadi tiga subindeks yaitu subindeks akses dan infrastruktur, subindeks penggunaan dan subindeks keahlian. Hasilnya, Indonesia mendapatkan indeks sebesar 4,99 dari skala 10 dan mendapat peningkatan sebesar 0,65 poin dari tahun sebelumnya. Walau mengalami peningkatan, tetapi angka 4,99 merupakan angka yang bisa dibilang rendah.

Penggenjotan pembangunan infrastruktur membuat poin indikator dari subindeks akses dan infrastruktur menjadi lebih baik yaitu di angka 5,16 , tetapi pembangunan tersebut tidak dimanfaatkan oleh semua orang karena poin dari subindeks penggunaan hanya mencapai angka 4,44. Selanjutnya poin tertinggi didapat dari subindeks keahlian yang menyentuh angka 5,75. Walau angka tersebut cukup tinggi, tetapi dapat dirasakan jika keahlian dalam penggunaan teknologi masih didominasi oleh kaum muda sedangkan untuk golongan tua masih banyak yang gagap teknologi walaupun sebagian besar sudah ikut memanfaatkan perkembangan teknologi.

Selain itu BPS juga merilis IP-TIK dari setiap provinsi dimana DKI Jakarta masih menjadi provinsi terdepan dalam urusan perkembangan teknologi dengan poin 7,61. Kejomplangan perkembangan teknologi begitu terasa karena dari 34 provinsi di Indonesia hanya 9 provinsi yang mempunyai indeks IP-TIK diatas angka 5. Selain itu terdapat 8 provinsi yang poin indikator perkembangan teknologinya dapat digolongkan sangat rendah dan provinsi yang mempunyai indeks paling rendah adalah papua dengan poin 2,95. Dengan ketidakseimbangan ini diharapkan pemerintah tidak hanya menggenjot pembangunan infrastruktur di kota-kota besar saja, tetapi juga melakukan pemerataan pembangunan di daerah yang masih tertinggal dengan harapan saudara-saudara kita juga dapat mengakses dunia dari tempat mereka.

Selain BPS, International Telecommunication Union (ITU) juga merilis statistik perkembangan teknologi dunia. Untuk tahun 2017, Indonesia berada di peringkat 111 dengan poin 4.33. Angka tersebut juga bisa disebut rendah karena Indonesia berada di peringkat 19 Asia dan masih kalah dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Hasil ini mungkin tidak terlalu mengejutkan karena banyak dari teknologi yang sudah menjadi hal biasa di negara lain, tetapi di Indonesia sendiri masih menjadi sesuatu yang luar biasa.

Melihat indeks perkembangan teknologi Indonesia yang rendah nampaknya membuat kita perlu menunggu lebih lama untuk merasakan dunia dengan teknologi seperti dalam dunia cyberpunk. Pembangunan infrastruktur yang belum merata juga membuat kita harus menunggu untuk merasakan mudik lebaran menggunakan mobil terbang. Selain itu peringkat perkembangan teknologi Indonesia yang rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga rasanya membuat kita perlu mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan perkembangan teknologi agar tidak semakin jauh tertinggal dengan negara lain.

“Wake up student, we have a country to develop.”

Daftar Pustaka

  1. Matt Martin, “Cyberpunk 2077: Banging, C-bombs and bullet-time — everything we know from 50 minutes of gameplay” vg247.com, June 12, 2018, 1, accessed June 20, 2019, https://www.vg247.com/2018/06/12/cyberpunk-2077-banging-c-bombs-bullet-time-everything-know-gameplay/
  2. The Cyberpunk Project, “Cyberpunk Frequently Ask Question” project.cyberpunk.ru, February 10, 2017, 1, accessed June 21, 2019, http://project.cyberpunk.ru/idb/alt.cyberpunk_faq.html/
  3. BPS Indonesia, “Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia Tahun 2017 Sebesar 4,99 pada Skala 0–10” bps.go.id, February 10, 2017, 1, accessed June 21, 2019, https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/12/17/1532/indeks-pembangunan-teknologi-informasi-dan-komunikasi--ip-tik--indonesia-tahun-2017-sebesar-4-99-pada-skala-0---10.html
  4. CNN Indonesia, “BPS Sebut Indeks Pembangunan Teknologi RI Rendah” cnnindonesia.com, December 12, 2017, 1, accessed June 21, 2019, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181217131013-92-354254/bps-sebut-indeks-pembangunan-teknologi-ri-rendah
  5. Steffani Dina, “ Menangkap “Pesan” dari ICT Development Index 2017” kominfo.go.id, December 11, 2017, 1, accessed June 27, 2019, https://www.kominfo.go.id/content/detail/11924/menangkap-pesan-dari-ict-development-index-2017/0/sorotan_media

--

--