Hantu Itu Bernama Kesepian
Bagi sebagian orang, hantu adalah sebuah hal yang menakutkan. Entah karena tampilan, suara ataupun karena cerita-cerita menyeramkannya yang melegenda. Di Indonesia terdapat berbagai hantu yang populer, mulai dari pocong sampe kuntilanak, seakan-akan hal tersebut sudah tidak asing di telinga khalayak umum. Apalagi ketika kalian sedang sendirian malam-malam. Perasaan akan munculnya hantu semakin menguat dan bisa saja kalian menjerit jika bertemu langsung dengan mereka.
Namun, apakah kalian tahu hal yang paling menakutkan dibanding hantu itu sendiri? Ya, ‘hantu’ itu bernama kesepian. Kesepian bisa menjadi ‘hantu’ yang lebih menakutkan dibanding hantu aslinya. Pernah gak suatu hari kalian asik-asikan sama temen, doing amazing stuffs, pokoknya hari itu adalah hari menyenangkan bagi kalian. Tapi, pas kalian udah sampe kamar, lagi bengong menatapi langit-langit kamar(haha lebay sih), kalian merasa kosong dan merasa sepi. Entah ini kebetulan atau ngga, beberapa dari temen yang pernah saya tanya soal ini, baik mereka yang punya pacar/gebetan maupun yang engga, mereka meng-iya-kannya. Dan sayapun sering merasakannya. Pada akhirnya saya penasaran akan hal ini.
Beberapa waktu lalu, ramai diberitakan bahwa mahasiswa S2 ITB meninggal karena gantung diri. Bisa dilihat dari judulnya, penyebab beliau melakukan hal tersebut didasari oleh depresi.
Usut punya usut, ternyata salah satu dosen saya adalah dosen wali mahasiswa tersebut. Dosen saya bercerita bahwa mahasiswa tersebut adalah anak yang sangat pintar, aktif di kegiatan akademik dan nonakademik, serta tidak pernah menunjukkan tanda-tanda depresi sekalipun. Namun suatu waktu, seorang temannya menemukan blog miliknya, dan terdapat sebuah artikel yang menjurus ke arah suicidal. Menakutkan bukan?
Singkatnya, pada blognya tersebut ia menceritakan perasaan dirinya akan kehampaan. Ia telah melakukan segala hal namun tetap saja perasaan sepi tetap menghantuinya. Depresi telah menjadi musuh baginya yang selalu datang setiap saat ia merasa kesepian.
Kesepian tidak melulu hal yang buruk bagi manusia. Kesepian yang masih wajar dan tidak berlarut-larut bukanlah masalah yang perlu ditangani secara khusus. Namun, kita perlu tetap mewaspadai hal ini. Berikut adalah beberapa gejala depresi yang disebabkan oleh kesepian:
- Gelisah berlebihan
- Merasa tidak bahagia
- Putus asa
- Sulit fokus dan tidak bergairah
- Gangguan tidur
Bagaimana untuk mencegah hal-hal diatas? penulis mempunyai beberapa tips. Pertama, cobalah bodo amat. Ya, bodo amat adalah sebuah hal ampuh dalam menyingkirkan berbagai masalah dalam otak kita. Tips ini berlaku untuk semua masalah yang kita hadapi. Dengan bodo amat, tentunya beban di pikiran kita pasti akan berkurang. Kedua, perbanyaklah waktu dengan teman. Jika kalian sendiri, pikiran kalian akan dipenuhi oleh imajinasi-imajinasi liar. Imajinasi ini tentu ada yang baik dan buruk, namun inilah awal dari sesuatu yang akan kita lakukan kedepannya. Ketiga, isilah mindset kalian dengan hal-hal positif. Pikirkan kemungkinan-kemungkinan terbaik yang akan terjadi di hidup kalian. Kalaupun kalian mendapat musibah buruk, kalian dapat berpikiran ‘mungkin emang udah takdirnya gini,jalanin aja dulu’ ‘ syukur-syukur gua masih lebih baik dari orang lain’. Dan masih banyak hal lain yang dapat kalian lakukan untuk mencegah depresi.
Sebenarnya tujuan penulis menulis ini adalah untuk mencegah lebih banyak korban yang meninggal dunia akibat depresi. Karena mungkin ada segelintir teman saya yang merasakan kesepian. Ditambah lagi kami adalah mahasiswa perantauan yang jauh dari rumah, keluarga, dan lingkungan asli kami. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan pesan kepada siapapun yang membaca ini : Tetap semangat! Perjalanan kalian masih panjang dalam menghadapi dunia. Jika kalian menemui kesulitan, temuilah teman kalian dan berbagi ceritalah. Ingat juga ada keluarga di rumah yang menunggu cerita sukses kalian.
‘Hal terbaik yang ada di dunia ini adalah dirimu sendiri’
