Active Cancellation System: Kelanjutan Sistem Siluman atau Delusi Semata?

PWK KMPN ITB
Rekon
Published in
4 min readOct 28, 2020
(Sumber: https://web.facebook.com/defenceXpress/photos/a.148646759176766/590613291646775/)

Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak teknologi militer yang membanggakan kemampuan siluman sebagai kemampuan terhebat yang dapat diberikan dapat menyerang musuh tanpa perlu terlihat, sehingga serangan yang diberikan dapat menjadi lebih ampuh, tanpa adanya ancaman langsung dari sistem pertahanan yang dimiliki musuh.

Sebuah pesawat dapat dikatakan sebagai sebuah pesawat siluman apabila memenuhi persyaratan Low Observable(LO), yaitu pada dasarnya mengurangi besar Radar Cross-Section(RCS), sebuah nilai yang menandakan seberapa besar pantulan balik yang diterima radar dari sebuah objek. Semakin besar nilai RCS, maka akan semakin dapat dipastikan bahwa objek yang memantulkannya adalah sebuah pesawat, sebaliknya semakin kecil nilai RCS, maka dapat saja oleh radar di filter karena diasumsikan sebagai burung, serangga, maupun background noise dari radar tersebut.

Hayo siapa yang ga kenal ini pesawat apa? Ini F-117 guys, pesawat siluman yang pertama ada. (Sumber: britanicca.com)

Namun, apabila kita memperhatikan apa dasar yang digunakan untuk kemampuan pesawat siluman saat ini, sebagian besar dari kemampuan siluman tersebut berasal dari sistem pasif pesawat, yaitu bagian dari pesawat yang akan sulit untuk diubah kedepannya seperti bentuk desain pesawat dan serta pemilihan material yang digunakan.

Sayangnya sistem siluman pasif ini, walaupun dapat menurunkan nilai RCS dengan cukup baik, akan tetapi memiliki beberapa kelemahan, mulai dari bertambahnya kompleksitas desain dan material, pengurangan yang cukup drastis pada kemampuan pesawat siluman untuk membawa senjata, biaya perawatan yang lebih mahal, material yang karsinogenik, kemungkinan untuk menjalankan misi pada rentang cuaca yang lebih sempit, biaya yang mahal, dan masih banyak lagi.

Tau nggak? Rumor yang beredar mengatakan bahwa akibat cat yang digunakan untuk membantu kemampuan siluman pesawat B-2, ia tidak bisa terkena pasir gurun dan harus disimpan dalam hangar khusus karna pasir yang menempel akan lengket dan mengurani efektifitas siluman pesawat!(Sumber: thebarentsobserver.com)

Hal yang lebih menyulitkan lagi adalah bahwa kemampuan siluman pada pesawat ini pada umumnya hanya paling efektif terhadap bagian depan pesawat, karena banyak kemampuan siluman yang berdasarkan pada memantulkan gelombang radar ke arah yang berlainan, sehingga keberadaan radar pada berbagai tempat akan menurunkan kemampuan siluman secara drastis.

Berikut merupakan gambaran bagaimana efektifitas kemampuan siluman F-35 terhadap beberapa jenis frekuensi radar yang datang dari beberapa arah. Daerah hijau menandakan kemampuan siluman yang terjamin, kuning adalah ‘cukup’ siluman, sementara merah hanya menandakan nilai RCS yang berkurang.(Sumber: Sciencepress.com)

Selain itu kemampuan siluman ini hanya efektif terhadap radar pada frekuensi tinggi(yaitu radar yang dapat secara akurat menentukan posisi sebuah objek, sehingga menjadi radar yang paling sering digunakan dalam sisstem pertahanan udara), sehingga apabila terdapat radar yang menggunakan frekuensi rendah(tidak dapat secara akurat menentukan posisi pesawat, tapi efektif untuk mendeteksi pesawat siluman), maka musuh akan dapat mengetahui posisi kasar pesawat siluman tersebut, dan dapat memfokuskan radar frekuensi tinggi mereka untuk menyapu daerah yang diperkirakan tempat pesawat siluman tersebut.

Karena kelemahan tersebutlah maka dikembangkan sebuah metode baru untuk pesawat siluman, yaitu apa yang dinamakan sebagai Active Cancelation system, sebuah sistem yang secara aktif melakukan disrupsi pada radar musuh.

Pada Active Cancelation System, kemampuan siluman sebuah pesawat adalah merupakan kemampuan untuk membuat apa yang dalam perang elektronik disebut sebagai ‘buta’, yaitu tidak dapat dideteksi radar. Metode yang cukup populer adalah Phase-Shift(penggunaan gelombang kontra untuk menciptakan interferensi destruktif pada gelombang pantulan radar), Frequency Flooding(membanjiri frekuensi yang digunakan oleh radar dengan noise agar tidak dapat mendeteksi pesawat), dan Repeater Jamming(mengirimkan false data kembali ke radar untuk mengacaukan perhitungan jarak pesawat yang dideteksi).

Tejas Mk.1, Pesawat buatan India yang digadang memiliki kemampuan Frequency Flooding(Sumber: zeenews.india.com)

Akan tetapi, pada kemampuan teknologi sekarang ini, walaupun menghilangkan sebagian maupun hampir semua dari kelemahan sistem pasif, Active Cancelation System juga bukan tidak memiliki kendala. Mulai dari kebutuhan presisi tinggi(kesalahan kalkulasi pada Phase-shift maka bukannya menciptakan interferensi destruktif, maka malah menguatkan gelombang pantul radar, serta kebutuhan untuk mengetahui frekuensi dan karakteristik gelombang yang digunakan radar tersebut), mudah diketahui dan ditriangulasi(sumber noise pada Frequency Flooding dapat di triangulasi untuk mencari sumbernya), serta terhadap radar modern kurang memiliki efek(sistem gelombang radar yang dikirim pada radar modern cukup kompleks dan tidaklah ritmik, sehingga tidak dapat secara langsung ditiru oleh sistem Repeater Jamming maupun Phase-Shift).

Radar AN/APG-81, salah satu radar modern yang mampu membuat berbagai tipe Active Cancelation System berkurang atau bahkan tidak efektif sama sekali.(Sumber: news.northropgrumman.com)

Walaupun terdapat berbagai kelemahan tersebut, Active Cancelation System telah banyak membantu beberapa pesawat untuk mencapai karateristik siluman yang cukup mumpuni, salah satunya seperti Dasault Rafale, yang digadang dengan SPECTRA(Self-Protection Equipment Countering Threats to Rafale Aircraft) memiliki kemampuan Active Cancelation System mampu ‘menghilang’ dari berbagai jenis radar, akan tetapi teknologi siluman ini masih tergolong baru, dan masih membutuhkan banyak penelitian lebih lanjut.

Entah bagaiman kelanjutannya, masih belum dapat dipastikan, akan tetapi dapat diyakini bahwa Active Cancelation System telah membuat beberapa pesawat yang agak ‘usang’ dari desain lama dapat memiliki performa yang ‘sepadan’ dengan pesawat tempur generasi yang lebih baru, dan di sisi lain, dapat menjadi hal yang merevolusionerkan dunia sistem siluman kita.

Sumber:

A. Skondras, C. Tokas, K. Zikidis. 2014 . Low Observable Principles, Stealth Aircraft and Anti-Stealth Technologies. Journal of Computations and Modelling, 4(1), 173–181. Sciencepress Ltd. http://www.scienpress.com/Upload/JCM/Vol%204_1_9.pdf

B. Yang, W. Yang, W. Xiao, G. Chao. 2019. Active Cancellation Stealth Technology Analysis and Verification in Experiment. Procedia Computer Science, 147, 109–115. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877050919302170

https://web.facebook.com/defenceXpress/posts/how-far-will-active-cancellation-technique-of-rafale-and-passive-jamming-of-teja/590613314980106/?_rdc=1&_rdr

https://www.aviatorsbuzz.com/decoding-rafale-part-2/#:~:text=Stealth%3A%20SPECTRA%20possess%20a%20feature,used%20to%20suppress%20radar%20signals.

https://www.globalsecurity.org/military/world/stealth-aircraft-rcs.htm

--

--