AADC (Aku, Anies Baswedan, dan Cinta)

Fidella Anandhita
Relawan Maju Bersama
2 min readNov 10, 2016

Oleh: Ulfah Sabila

Maaf ya tulisan kali ini bukan tentang Rangga, Cinta ataupun sang produser Riri Riza dan Mira Lesmana, hehehe. Mundur beberapa abad lalu (bohong deh) ketika itu saya masih kuliah. Salah seorang teman kampus memperkenalkan kepada saya dengan sebuah gerakan mengajar di berbagai titik pelosok negeri. Namun, sayang sekali salah satu syaratnya adalah telah lulus kuliah. Saya pada saat itu masih mahasiswa tingkat tiga sedikit kecewa. Mengapa persyaratannya harus mereka yang sudah lulus kuliah? Saya merasa bahwa dengan kecintaan dalam mengajar dapat mengantarkan untuk mendidik anak-anak di pelosok negeri.

Sejak saat itu, saya mulai tertarik untuk mencari tahu tentang gerakan ini dan menemukan bahwa Anies baswedan adalah seorang cendekiawan yang menginisiasi gerakan ini dan sayang sekali ternyata juga berbagai gerakan lainnya untuk memajukan bangsa. Semakin mencari kekurangan dari gerakan yang diinisiasi oleh pria kelahiran Kuningan ini justru banyak hal yang saya dapatkan. Salah satu quotes Anies Baswedan yang pertama kali membuat saya pada akhirnya terlanjur cinta dengan dunia pendidikan ialah “Mendidik adalah kewajiban orang-orang terdidik”.

Saya berpikir bahwa tidak harus menunggu lulus kuliah kemudian saya mengajar. Saya bisa memulai dengan mengajar adik-adik saya di rumah. Awalnya saya pikir, ini akan menjadi mudah tapi ternyata tidak. Seringkali justru adik-adik lebih mendengarkan kata-kata gurunya di sekolah. Hal semacam ini justru menantang saya untuk mengajar di luar rumah. Kesempatan itu saya dapatkan dari Ibu yang memang berlatar belakang sebagai guru. Sebagai seorang amatiran yang ingin mencoba, saya menjalaninya dengan berbagai tantangan. Namun, sayangnya lagi-lagi Pak Anies Baswedan membuat saya menyimpulkan bahwa poin dari pendidikan bukan sekadar soal nilai dan mata pelajaran.

Pendidikan lebih dari sekadar itu. Pendidikan adalah soal memajukan bangsa yang warganya yang beradab. Memberikan kursi kepada orangtua, ibu hamil dan lanjut usia di angkutan umum, bis ataupun kereta adalah pendidikan. Melakukan ini, mendidik penumpang lainnya agar memberikan kursi kepada yang berhak. Berbicara santun dan menjaga perdamaian dengan orang-orang di sekitar juga pendidikan. Saya mungkin tidak memiliki kemampuan mengajar yang baik jika dibandingkan dengan teman-teman lulusan sarjana pendidikan namun saya meyakini bahwa dengan cinta yang dimiliki saya akan membagikannya melalui mengajar. Terima kasih Pak Anies baswedan, Bapak membuat saya mencintai negeri ini melalui mengajar.

--

--