Memang Sekarang Kemdikbud Ada Data Pemetaan Pendidikan?

Christin Viesta Nonitehe
Relawan Maju Bersama
2 min readOct 18, 2016

Pada akhirnya Kemdikbud pada 2015 ini berhasil menyatukan semua data di lingkungan kementerian. Data pendidikan lebih cepat disusun, kebijakan lebih tajam dan efisiensi dapat ditingkatkan. Diambil dari buku Kilasan Kinerja Kemendikbud 2015 oleh Muhammad Husnil.

KETERSEDIAAN data yang akurat, lengkap, mutakhir, dan terintegrasi amat diperlukan dalam proses perencanaan kebijakan dan pengambilan keputusan. Jika sebelumnya data-data yang ada itu terpisah, melalui berbagai proses yang panjang dan keputusan yang tegas pada akhirnya Kemendikbud berhasil menyatukannya dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Dapodik adalah Sistem Pengelolaan Data Pendidikan yang terintegrasi untuk menunjang tata kelola data dan informasi yang terpadu sehingga bisa menghasilkan satu data. Dapodik ini dapat membuat program-program pembangunan pendidikan lebih terarah dan mempermudah penyusunan perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang merata dan tepat sasaran.

Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan pembangunan pendidikan nasional, Dapodik harus memuat empat faktor pendidikan yaitu: pendidik dan tenaga kependidikan, satuan pendidikan, peserta didik, dan substansi pendidikan.

Aplikasi Dapodik merupakan satu-satunya aplikasi penjaringan pendataan di lingkungan Kemendikbud saat ini. Sebelumnya dikenal beberapa sistem pendataan yangdikembangkan terpisah dan pada tahun ini melalui proses yang sulit dan keputusan yang tegas, akhirnya semua sistem pendataan dapat disatukan dan mengusung nama tunggal, Dapodik.

Karenanya aplikasi Dapodik diharapkan mampu memenuhi semua kebutuhan data di Kemendikbud.

Bila ada atribut yang masih belum tersedia, maka unit utama yang membutuhkan atribut tersebut untuk segera mengusulkan ke Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebuda- yaan (PDSPK). Di samping itu, aplikasi Dapodik yang dirancang juga harus bisa mengakomodasi dari sekolah yang masuk kategori SPM sampai sekolah yang sudah memenuhi SNP. Pengembangan tur yang ada di sistem aplikasi Dapodik dapat memudahkan operator sekolah dalam memenuhi kebutuhan data yang ada di tingkat sekolah dan Dinas Pendidikan agar tidak terjadi pengulangan entri data oleh operator sekolah.

Salah satu contoh manfaat penyatuan Dapodik adalah Kemendikbud bisa mengetahui pemetaan guru secara pasti dan konkret. Dapodik yang valid ini dapat menjadi acuan, baik untuk kepentingan menyusun perencanaan kebutuhan, peningkatan kompetensi, peningkatan kualifikasi, sertifikasi, pembinaan karier, maupun pemberian tunjangan profesi dan tunjangan lainnya. Dapodik bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan aneka tunjangan, kesejahteraan, penyetaraan guru bukan PNS, peni- laian angka kredit, karier, penghargaan dan perlindungan guru dan tenaga kependidikan, serta beasiswa guru dan tenaga kependidikan.

Bagi satuan kerja pembinaan sekolah, Dapodik digunakan untuk merealisasikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Rehabilitasi, Bantuan Beasiswa Miskin (BSM), dan izin belajar peserta didik. Pelaksanaan Ujian Nasional yang diselenggarakan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dengan melakukan penjaringan peserta ujian nasional, datanya juga diambil dari Dapodik yang sudah melalui proses veri kasi dan validasi oleh PDSPK.

Pemanfaatan secara bersama-sama sumber data ini bertujuan agar setiap kebijakan yang dikeluarkan satu satuan kerja selalu sinergis dengan satuan kerja yang lain.

--

--