Catatan Kelam Industri Fashion

Retroom writer
Retroom
Published in
2 min readMay 4, 2020

Fashion menjadi hal penting bagi setiap umat manusia diberbagai negara, perputaran tren fashion pun bergulir begitu cepat, termasuk Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum berbagai merek terkemuka di dunia yang saat ini ngetren dan banyak membanjiri pasar retail di Indonesia semakin ramai.

(Foto oleh Artem Beliaikin dari Pexels)
(Foto oleh Artem Beliaikin dari Pexels)

Dengan meningkatnya permintaan pakaian, tanpa kita sadari meningkat juga dampak yang terjadi untuk lingkungan sekitar. Menurut artikel yang disajikan oleh vice.com, sejak tahun 2000 perkembangan mode terjadi begitu pesat, produksi busana di dunia meningkat dua kali lipat. Kondisi ini justru semakin miris seiring dengan tuntutan mengikuti perubahan tren fashion, dan sifat konsumtif yang membuat kebanyakan brand lebih memfokuskan produksi tanpa memikirkan dampak yang terjadi setelahnya.

foto dari www.bicnets.com

Industri fashion salah satu penyumbang limbah dan polusi terbesar

Industri fashion termasuk salah satu penyumbang limbah dan polusi terbesar di dunia, berbagai macam penelitan menyebutkan bahwa industri fashion menghasilkan emisi gas yang lebih merusak. Berbagai faktor dari mulai pabrik yang menghasilkan polusi, bahan baku pakaian dan pewarna yang mencemari lingkungan hingga plastik pembungkus yang digunakan

Namun seiring berjalannya waktu, sebagian orang yang resah mulai peduli mencari solusi, sebuah proses untuk menggapai perubahan. Konsep fashion ramah lingkungan mulai disuarakan. Seperti memodifikasi bahan tak terpakai agar tidak menjadi limbah, hingga menjaga kualitas bahan agar bertahan lebih lama.

www.fashionrevolution.org

Seperti fashion revolution salah satunya yang terus bersuara dengan lantang menggelorakan semangat reformasi dan revolusi di industri fashion. Dengan sedikit kesadaran memperbaiki lingkungan, dimulai dari diri sendiri. Mari bersama-sama menjalani sebuah proses yang bertujuan membawa perubahan, saling mencoba untuk menyadarkan dan lebih peduli terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup bagi generasi berikutnya.

Penulis : Nurdiana Azizah

Editor : Fyrman

--

--

Retroom writer
Retroom
Editor for

Born to be Indonesian fashion brand, Retroom is a culture and place for art and motorcyle enthusiasm. #OtentikDomestik