GRIT (KEKUATAN PASSION+KEGIGIHAN)

Deni Ramdani
REVIEW BUKU
Published in
3 min readAug 6, 2020

Setelah beberapa hari menuntaskan sebuah buku yang menarik perhatianku, ketika aku melihat-lihat dan menentukan buku yang akan ku beli di gramedia. Buku “GRIT (Kekuatan Passion + Kegigihan) karya Angela Duckworth ini cukup memikat. Desain cover berwarna oranye ini, sederhana namun tak kalah memikat hati, sehingga aku memutuskan untuk membuat ulasannya.

Buku ini ditulis oleh Angela Duckworth, seorang psikolog yang memenangkan MacArthur. Secara umum, buku ini menjelaskan tentang hal yang terpenting untuk sukses dan bahagia itu bukanlah bakat melainkan ketabahan. Jika seseorang ditanya tentang kunci kesuksesan, banyak orang yang menjawab bahwa kerja keras merupakan hal yang lebih penting dibandingkan bakat. Namun pada kehidupan sehari-hari masyarakat cenderung memberikan tempat atau posisi pada orang-orang yang dianggap memiliki bakat. Inilah yang disebut oleh Chia-Jung Tsay sebagai “bias bakat” dalam penelitiannya. Bias bakat tersebutlah yang mungkin menjauhkan seseorang pada kesuksesan dan kebahagiaan.

Ketabahan merupakan kunci sukses dan bahagia ini bermula ketika Angela menjadi seorang pengajar di suatu sekolah. Beliau menemukan kejanggalan, bahwa anak didiknya yang ia pikir memiliki bakat justru memiliki nilai akhir lebih rendah dibandingkan anak didik lain yang biasa saja.

Dari kejanggalan itu, Angela mulai meneliti dan mengembangkan instrumen skala ketabahan. Kemudian instrumen tersebut diaplikasikan pada pengrekrutan di West Point. Perekrutan yang semula berdasarkan tes SAT atau ACT dan tes fisik yang justru orang yang bernilai tinggi pada tes tersebut kebanyakan tidak bertahan mengikuti pendidikan di West Point. Namun ketika tes skala ketabahan diaplikasikan memberikan kesimpulan bahwa orang yang memiliki skala ketabahan yang tinggi memiliki kecenderungan bertahan.

Lalu, apakah tes ketabahan hanya berlaku di West Point ? Jawabannya tidak. Setelah instrumen skala ketabahan itu diujikan pada bidang lainnya, seperti akademik, seni, dan kewirausahaan. Hasil yang diperoleh adalah “seseorang yang memiliki ketabahan yang tinggi memiliki kecenderungan mampu menghadapi masalah dan tantangan dalam profesinya”.

“Ketabahan adalah tentang mengerjakan hal yang sangat Anda pedulikan sehingga Anda bersedia untuk tetap setia pada hal tersebut. Melakukan apa yang kita cintai, tapi bukan hanya jatuh cinta — tetap mencintai.” (hlm. 61)

Angela mengumpamakan kehidupan seperti lari maraton bukan lari sprin. Mungkin ketika lari sprin kecepatan (bakat) sangat mempengaruhi namun dalam lari maraton yang sangat jauh justru daya tahan (ketabahan) dan napas panjanglah yang sangat menentukan.

Dalam ketabahan terdapat dua aspek, yaitu hasrat dan kegigihan. Dua aspek itulah yang membangun ketabahan itu sendiri. Lalu, bagaimana cara mengetahui tingkat ketabahan yang dimiliki ? Jawabannya, kamu dapat mengetahuinya dengan mengikuti tesnya di bukunya maupun dapat diakses di sini. Nah, setelah mengetahui hasilnya jangan khawatir. Berapapun hasilnya skala ketabahanmu dapat ditingkatkan.

Ketabahan itu bisa ditumbuhkan ? Ya, benar. Dalam buku “GRIT” ini Angela menjelaskan bahwa ada dua cara untuk menumbuhkan ketabahan yaitu,

  1. Menumbuhkannya dari dalam ke luar
  2. Menumbuhkannya dari luar ke dalam

Saya belajar bahwa menjadi “Pemula yang menjanjikan” itu meyenangkan, tapi menjadi pakar sungguhan adalah hal yang memuaskan. (hlm. 98)

Untuk menumbuhkan ketabahan dari dalam ke luar, hal yang harus dilakukan adalah

  1. Miliki minat, ya tentu orang yang memiliki minat akan melakukan pekerjaan dengan baik ketimbang orang yang terpaksa. “Saya mencintai apa yang saya lakukan.”
  2. Latihan, lakukanlah latihan terencana yang dapat menantang diri. Lakukanlah kegiatan yang melampaui kegiatan yang biasa kamu lakukan. “Apapun yang harus saya lakukan, saya ingin menjadi mahir”
  3. Milliki tujuan, seseorang yang memiliki tujuan cenderung dapat bertahan menghadapi tantangan yang terjadi. “Pekerjaan saya penting — baik bagi saya maupun orang lain.”
  4. Harapan, kamu bisa belajar berharap ketika segalanya hilang. Yakinlah besok akan lebih indah. “Harapan adalah kegigihan untuk bangkit”

Sedangkan untuk menumbuhkan ketabahan dari luar ke dalam adalah lingkungan. Tentu, diri kita dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam buku “GRIT” ini dijelaskan cara menciptakan lingkungan yang tabah, sehingga buku ini wajib dibaca oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang ingin menebarkan ketabahan kepada orang lain.

“Kesuksesan itu tidak pernah final; kegagalan itu tidak pernah fatal. Yang penting adalah keberanian.” (hlm. 311)

Bagi teman-teman yang telah membaca dan menemukan kekeliruan pada ulasan ini. Silahkan sampaikan di kolom komentar !

--

--