Belajar Siklus Akuntansi Perusahaan Agar Kas Perusahaan Lancar

Elang Alfarez
Ribrick Tech
Published in
3 min readMar 30, 2022

Dalam siklus akuntansi terjadi sebuah transaksi dan terdapat laporan keuangan pada akhir periode. Siklus akuntansi terdiri dari jurnal umum, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca lajur (worksheet), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan penutup, dan laporan neraca saldo setelah penutupan.

(Nataliya Vaitkevich/Pexels)

Kas merupakan suatu akun yang mempengaruhi modal dalam suatu perusahaan. Kas ini bisa berbentuk kertas maupun logam. Dalam kas perusahaan dibutuhkan pengendalian internal kas yang bertujuan supaya tidak terjadi penggelapan dalam laporan keuangan di suatu perusahaan.

Di suatu perusahaan pastinya memiliki transaksi dengan bank. Perusahaan membutuhkan laporan rekonsiliasi bank untuk mengecek pencatatan yang terjadi dalam rekening kas dan catatan bank supaya perusahaan mengetahui pemasukan dan pengeluaran yang telah terjadi tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

Di akuntansi terdapat banyak akun-akun termasuk piutang usaha. Piutang usaha ini merupakan sebuah aktiva yang tertahan akibat pembelian kredit. Piutang ini timbul akibat terjadinya penjualan barang dan jasa.

Piutang usaha dengan piutang wesel berbeda. Piutang wesel berisi tentang nilai, periode, dan jatuh tempo pembayaran. Dalam menentukan tanggal jatuh tempo suatu pembayaran ditentukan oleh pihak yang akan membayar wesel, tanggal yang tertulis dalam surat wesel, dan pada akhir masa tertentu wesel tersebut harus dibayar.

Pada perusahaan dagang terdapat persediaan barang dagangan. Persediaan barang dagangan ini merupakan elemen yang dapat menentukan harga pokok penjualan di dalam laporan laba rugi sebagai aktiva lancar dalam laporan keuangan.

Dalam persediaan barang dagangan terdapat persediaan barang dagangan awal dan akhir. Untuk menentukan persediaan barang dagangan akhir harus menentukan juga harga pokok penjualannya. Untuk menghitung harga pokok penjualan bisa menggunakan metode FIFO,LIFO, dan rata-rata (average).

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa akun aktiva terbagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Dalam aktiva lancar terdapat kas, piutang, perlengkapan, dan sebagainya. Sedangkan aktiva tetap terdapat gedung, tanah, kendaraan, peralatan, dan lainnya. Dalam aktiva tetap ini terdapat biaya perolehan atas aset. Biaya perolehan ini untuk memperoleh aset pada saat perolehan atas jumlah kas yang dibayarkan. Terdapat juga depresiasi aktiva tetap yang mana depresiasi ini mengalokasikan harga perolehan dari aset tetap menjadi beban pada suatu periode.

Akun-akun dalam sebuah transaksi juga terdapat yang namanya akun utang. Akun utang ini yang dapat mengurangi kas sebuah perusahaan. Akun utang terdiri dari utang jangka panjang dan utang jangka pendek.

Dalam perekonomian ada yang namanya perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Pada perusahaan dagang terdapat jurnal khusus yang mana jurnal ini untuk mengetahui pembelian secara kredit, penjualan secara kredit, pengeluaran kas, dan juga pemasukan dalam kas. Dalam menentukan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang hampir sama dengan perusahaan jasa. Sedangkan pada perusahaan manufaktur harus melalui beberapa tahap. Harus menggabungkan bahan yang akan dipakai, dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual.

Di dalam perusahaan tersebut memiliki sebuah transaksi atas penjualan barang atau jasa. Pastinya di sebuah perusahaan memerlukan adanya laporan keuangan untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Dalam laporan keuangan ini terdapat jurnal maupun laporan yang harus diselesaikan. Begitu juga di dalam sebuah transaksi terdapat banyak akun-akun. Akun-akun dalam sebuah transaksi yaitu ada aktiva, utang (pasiva), pendapatan, dan beban. Yang nantinya akun-akun tersebut dicatat dalam jurnal umum, buku besar, neraca lajur, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan lainnya.

Dan juga dalam akun-akun tersebut masih terbagi lagi, contohnya akun aktiva yang terbagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap dan juga utang yang terbagi menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

Dalam utang jangka pendek terdapat utang dagang, utang wesel, utang deviden, utang bonus, dan sebagainya. Sedangkan dalam utang jangka panjang terdapat wesel jangka panjang. Di akuntansi juga terdapat utang obligasi yang mana utang ini merupakan utang atas surat berharga yang berisi perjanjian perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana.

Di perusahaan juga terdapat modal saham. Modal ini merupakan sebuah harta milik perusahaan atas penanaman modal. Modal ini bisa berupa saham yang berasal dari penjualan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Saham ini bisa berupa saham biasa dan saham preferen.

Tidak hanya obligasi dan saham saja tetapi juga terdapat SBPU dan sertifikat bank. Obligasi, saham, SBPU dan sertifikat bank ini merupakan investasi jangka pendek. Sedangkan investasi jangka panjangnya dalam obligasi dan dalam saham.

--

--

Elang Alfarez
Ribrick Tech

Marketing Lead at Ribrick Tech. Love the magical view of the starry night, and a keen astronomy observer.