Berapa Banyak Biaya yang Harus Dikeluarkan Untuk Membuat Aplikasi Mobile?

Elang Alfarez
Ribrick Tech
Published in
3 min readMar 24, 2022

Dengan semakin berkembang pesatnya teknologi dan kemungkinan adanya revolusi industri 5.0, maka alangkah baiknya bisnis ataupun perusahaan kamu saat ini sudah memiliki aplikasi yang dapat mengakomodasi perubahan tersebut dan bisa mengkonsolidasi perkembangan bisnis ke depannya. Tapi mungkin sebagian dari kamu bertanya, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat ataupun memproduksi aplikasi di android dan juga iOS? Jawabannya adalah variatif, berkisar antara 5 juta (standar web view) hingga 650 juta untuk platform besar ecommerce, trading, dll., di PT Ribrick Teknologi Utama (ribrick.id).

(Thorn Yang/Pexels)

Mengapa sangat penting dalam membuat aplikasi mobile baik itu di android dan juga iOS? Ini semua dikarenakan kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan dari segenggam tangan untuk mengatur semuanya. Misalnya saja, perusahaan kamu sangat membutuhkan software operasional untuk perusahaan seperti manajemen dan absensi yang dapat dicek langsung melalui ponsel pintar para direktur level-C. Kemudahan ini tidak hanya membantu monitor operasional bisnis tetapi juga meningkatkan efektivitas bekerja dan memungkinkan untuk peningkatan perusahaan secara keseluruhan.

Kemudian juga dukungan multi-platform sangat dibutuhkan sekali. Saat ini pasar Android dengan Google Play sangat besar, tapi kamu juga tidak boleh melupakan iOS dengan AppStore-nya. Untuk bisa bersaing dan memfasilitasi wadah perkembangan teknologi termutakhir, baiknya memang menggunakan dua platform utama tersebut. Dukungan ini tidak hanya memperluas jaringan operasional bisnis kamu tetapi juga menawarkan bantuan bagi karyawan yang misalnya tidak mempunyai android.

Ada ragam tipe pembuatan aplikasi, pertama adalah web view atau tampilan website saja. Biasanya fungsi hanya sebagai “browser” saja, misalnya kamu mempunyai website dan tampilan responsif mobile di website kamu dapat dikonversikan ke aplikasi mobile dengan cara menerapkan web view. Dikarenakan tidak dapat menambahkan fitur-fitur krusial, jadi web view bisa dibilang adalah paling dasar dan mudah menginkorporasikannya. Kekurangannya adalah ketika server website kamu down, kamu akan kepusingan karena nantinya hal tersebut berdampak pada aplikasi yang kamu kerjakan juga. Keuntungan terbesarnya adalah tidak resource intensive, jadi bisa menghemat biaya untuk kamu, pemeliharaannya juga tidak mahal karena tidak menggunakan server yang mahal.

Adapun versi yang lebih mahalnya lagi yang Ribrick Tech tawarkan adalah pembuatan aplikasi berskala besar yang ditujukan untuk pasar nasional dan juga internasional. Misalnya, perusahaan kamu ingin membuat aplikasi trading, aplikasi belanja online, aplikasi security, dan aplikasi lainnya yang fiturnya sangat kompleks. Ini yang harus kamu perhatikan, pembuatan aplikasi besar seperti ini akan memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk pengembangan awal, belum lagi untuk maintenance atau pemeliharaan itu membutuhkan server yang mahal banget. Ambil contoh saja Amazon Web Service (AWS), dia menawarkan server mulai dari harga $159 alias setara dengan Rp 2 juta lebih per bulannya, itu pun server yang hitungannya masih berskala kecil dan tidak bisa melakukan push notification ke puluhan ribu device.

Jadi dari sini bisa kamu ketahui bahwa range harga pembuatan aplikasi multi-platform yaitu di device android dan juga iOS berkisar antar 5–650 juta. Kalau dilihat memang perbandingannya cukup signifikan, tapi itu juga akan terkait dengan fitur-fitur yang ditambahkan, pemeliharaan, dan lain-lainnya. Oleh karena itulah, membuat aplikasi dual platform di digital agency maupun software house terbaik di Indonesia akan cukup mahal, tapi sebanding dengan ROI agar bisa tercapai KPI perusahaan yang terimplementasikan dengan baik.

--

--

Elang Alfarez
Ribrick Tech

Marketing Lead at Ribrick Tech. Love the magical view of the starry night, and a keen astronomy observer.