Cara Mempelajari Skill Baru dalam Waktu 20 Jam!

Elang Alfarez
Ribrick Tech
Published in
5 min readApr 20, 2022

Hal yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah bagaimana caranya untuk mempelajari sesuatu secepat kilat? Apalagi buat mahasiswa dan pelajar musiman yang hanya belajar dengan menggunakan sistem kebut semalam (SKS). Min Ribrick telah merangkum bagaimana caranya mempelajari bidang apapun hanya dalam waktu 20 jam saja!

Pertama, miskonsepsi yang harus diluruskan adalah sebagian orang tidak dapat memahami bidang lain yang tidak diketahuinya sama sekali dan sangat sulit untuk mengajarkan orang-orang yang bodoh. Inilah miskonsepsi salah, menyesatkan, dan juga sangat sadis. Kenyataan yang ada di lapangan adalah semua orang dapat belajar apapun asalkan dibubuhi oleh alasan yang kuat, orang-orang yang selalu mendukung dan semangat mengajar, serta motivasi lainnya yang merupakan bagian dari konsolidasi faktor internal dan juga faktor eksternal.

(Andrea Piacquadio/Pexels)

Kedua, belajar tidak melulu mengenai sekolah ataupun membaca buku untuk memahami sesuatu. Ada orang yang belajar banyak dengan melihat langsung alias menggunakan teori aplikatif, ada juga orang yang belajar hanya perlu dengan mendengar percakapan, diberikan arahan sedikit sudah mengerti. Jadi, tidak mesti selalu berkorelasi dengan buku yang tebal dan harus dipelajari dalam sehari semalam.

Ketiga, semua orang mempunyai kapabilitas tidak peduli berapapun usianya, selama manusia masih bernafas, prinsip belajar apapun dalam waktu 20 jam berlaku kapan saja dan tanpa pandang bulu selama manusia masih hidup. Mungkin min Ribrick terlalu hiperbolik dengan menyatakan orang dari kalangan usia manapun dapat belajar secara singkat, tetapi memang pada kenyataannya semua orang yang mempunyai keinginan belajar dapat mempelajari apapun.

Bahkan dengan usia rentan yang dikategorikan lanjut usia pun masih dapat mempelajari apapun selama semangatnya dalam mengejar impian masih ada, atau semangat untuk belajar masih ada. Min Ribrick contohkan di sini adalah Colonel Sanders yang memulai usaha KFC pada saat usianya 65 tahun. Contoh lainnya adalah Wally Blume yang memulai bisnis Denali Flavours di Amerika Serikat dan sukses dalam menjadi pionir perusahaan es krim. Mereka masih sama-sama belajar, mendalami bisnis, dan lain-lainnya. Tentu, berangkat dari argumentasi ini, min Ribrick yakin bahwa siapa saja dalam umur kapan saja bisa belajar sesuatu. Walaupun mungkin untuk usia tua, waktu belajar dan waktu untuk memahami sesuatu akan lebih lama.

Kamu saat ini ingin menambahkan skill ataupun keterampilan baru kan? Seperti misalnya kamu adalah seorang programmer dan ingin mendalami lebih lanjut mengenai framework baru dunia pemrograman ataupun membuat project baru dengan bahasa pemrograman tingkat lanjut. Kamu sangat ingin dan tertarik untuk belajar bidang yang menarik dan memberikan benefit banyak di kemudian hari.

Tapi kebanyakan orang akan bilang bahwa untuk belajar sesuatu itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Orang-orang dalam dunia akademis boleh saja berkata bahwa untuk mempelajari keterampilan baru yang kamu sendiri tidak punya pemahaman apa-apa sebelumnya bisa membutuhkan waktu hingga 6 bulan atau bahkan tahunan. Ingat kan aturan yang menganjurkan seseorang mempelajari sesuatu selama 10.000 jam sebelum akhirnya dapat dinobatkan sebagai ahli. Namun, bagaimana jika min Ribrick katakan kamu dapat belajar apapun dalam waktu 20 jam saja? Tapi sebelum itu mari kita bedah lebih lanjut mengenai aturan “10.000 jam belajar”.

Malcolm Gladwell dan Aturan 10.000 Jam

Ada suatu aturan ibu jari (rule of thumb) populer yang menyatakan bahwa kamu harus mempelajari sesuatu selama 10.000 jam sebelum akhirnya menjadi ahli. Untuk menggambarkannya secara sederhana, hal tersebut dapat berarti kamu harus belajar gitar selama 10.000 jam. Atau artinya kamu harus belajar 4 jam sehari selama 10 tahun untuk bisa menjadi master di bidang tersebut.

Aturan populer karena dituliskan oleh penulis ternama Malcolm Gladwell dalam bukunya, Outliers: The Story of Success. Buku tersebut memberikan emfasis kuat bahwa untuk menjadi master dalam satu bidang, seseorang harus mempelajari bidang tersebut selama 10.000 jam.

Buku tersebut juga memberikan analisis teknikal tentang orang-orang yang mengatakan bahwa “practice is everything” atau “practices make perfect”. Orang-orang yang disebutkan adalah Bill Gates (Co-Founder Microsot), Mozart (Komposer Austria), The Beatles (Grup Band Inggris), dan beberapa pemain sepakbola yang sukses karena sering latihan.

Debat Panas Argumentasi Malcolm Gladwell

Buku tersebut memang memberikan kita gambaran yang bagus mengenai kapabilitas seseorang untuk bisa menjadi ahli dan terampil dalam satu bidang yang terfokus. Hal yang menjadi masalah adalah argumentasi dalam bukunya yang terkadang menyesatkan. “Orang-orang harus belajar selama 10.000 jam untuk mempelajari sesuatu atau menjadi ahli dalam bidang apapun.”

Kata kunci utamanya dalam aturan 10.000 jam ini adalah:

  • Akan membutuhkan waktu 10.000 jam untuk menjadi ahli dalam suatu bidang yang kompleks dengan persaingan yang sangat tinggi.
  • Semua orang yang berada dalam bidang kompleks dengan persaingan tingkat tinggi tersebut lebih banyak menghabiskan waktu mereka belajar dengan cara mengobservasi langsung (praktik lapangan).
  • Kata-kata yang menyatakan seseorang membutuhkan waktu 10.000 jam untuk mempelajari sesuatu yang baru adalah hoax.
  • Butuh waktu 10.000 jam untuk sampai ke titik expert-level. Atau kalau dalam peran bisnis, hal tersebut setara dengan jabatan eksekutif level-C.
(Cottonbro/Pexels)

Aturan Baru untuk Mempelajari Apapun Hanya Perlu 20 Jam Saja!

Dalam suatu penyelenggaraan komunitas seminar pendidikan terkenal di seluruh dunia, TedTalk, dari pemateri sekaligus penulis best-seller Josh Kaufman menyatakan bahwa hanya diperlukan waktu 20 jam yang terfokuskan untuk mempelajari sesuatu hal yang baru dan memahami konsepnya. Dalam hal ini, beliau menyampaikan mengenai strategi retensi belajar satu jam saja dalam satu hari selama 20 hari.

Dalam percakapan TedTalk tersebut, Josh mengatakan bahwa aturan 20 jam ini bisa berlaku kapan saja dan setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan keterampilan baru. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita seperti belajar bagaimana caranya mempelajari bahasa baru, bagaimana caranya mempelajari cara naik mobil, bagaimana caranya naik sepeda, dan lain-lainnya. Mereka yang mempelajari 20 jam secara terfokus pastinya akan mengerti konsep dasar dan lanjutan, tidak harus sampai ke tahap expert tetapi sudah bisa memahami dengan sangat baik.

4 Cara Mendapatkan Skill atau Keterampilan Baru dalam 20 Jam Saja!

Kata kunci utama dalam artikel ini adalah dengan menjadi terampil atau bisa melakukan apapun hanya dengan belajar 20 jam. Berikut ini dia caranya:

  • Dekonstruksi Skillset. Pecahkan materi menjadi beberapa komponen kecil agar lebih mudah dipelajari dan diobservasi apabila terkait dengan praktik langsung.
  • Gunakan Waktu untuk Riset dan Perbaiki Diri. Sama halnya dengan belajar sains, kamu memerlukan banyak sumber kredibel, dalam hal ini tiga atau lima sumber terpercaya dapat membuat kamu menjadi lebih percaya diri ketika ada kesalahan. Misal kamu bisa saja belajar bahasa dari 5 aplikasi ternama, kamu komparasikan kata demi kata, dan lain-lainnya untuk memahami betul mengenai apa yang kamu pelajari.
  • Hindari Halangan dan Fokuskan Produktivitas. Televisi, smartphone, internet, dll., bisa saja mengganggu proses kamu belajar secara terfokus. Kamu dapat menghindari hal tersebut dan gunakan metode dopamine detox.
  • Harus 20 Jam. Ingat bahwa tujuan utamanya adalah kamu ingin mempelajari dengan benar dan memahami betul. Min Ribrick berhasil menerapkan cara ini dengan belajar 20 jam untuk memahami materi tentang marketing. Tentu saja dengan pembelajaran terfokus dan praktik langsung dapat memudahkan progres belajar. Ingat kamu harus komitmen kalau ingin belajar sesuatu yang baru dan paham, minimal konsisten belajar 20 jam yang dipecah menjadi beberapa hari dan dilakukan secara kontinu apabila ingin mencapai tahap expert.

Kurang lebih seperti itulah caranya kamu mempelajari entah itu bahasa pemrograman yang baru, bahasa asing, mempelajari cara menganalisa data, mempelajari algoritma, dan mempelajari hal lainnya dalam waktu 20 jam saja. Minimal kamu akan mengerti sedikit demi sedikit konsepnya. Lagipula kebanyakan course pengembangan diri dan skill juga tidak mungkin kan sampai 10.000 jam, rata-rata hanya belasan jam saja. Ya dikarenakan penyusun kurikulum sudah mengetahui bahwa konsistensi dan komitmen adalah kunci mempelajari sesuatu yang baru dan menjadi expert dalam bidang tersebut.

--

--

Elang Alfarez
Ribrick Tech

Marketing Lead at Ribrick Tech. Love the magical view of the starry night, and a keen astronomy observer.