Simak 8 Perbedaan antara “Boss” dan Pemimpin yang Baik

Elang Alfarez
Ribrick Tech
Published in
4 min readApr 7, 2022

Seringkali ya ditemukan perbeaan yang sangat signifikan antara seorang “boss” dan seorang “pemimpin”. Kamu pasti mengerti kan definisi yang min Ribrick kutip hehe. Kalau mendengar kata “boss” emang kesannya kaya wah, elite, banget. Konotasinya lebih mengarah kepada pemimpin atau atasan yang menyeramkan. Lalu, apa yang membuat kamu bisa dibilang sebagai pemimpin atau sebagai “boss”?

(Yan Krukov/Pexels)

Sebenarnya definisi dari boss maupun pemimpin sama saja sih, di sini min Ribrick gunakan metafora untuk merujuk pada karakter pemimpin yang tidak sepatutnya kamu contoh jika kamu kelak akan membangun sebuah bisnis. Karakter “boss” itu tipikal sekali orang yang apa-apa itu ingin terima beres, tidak peduli tim, tidak peduli karyawan baik kesehatan dan juga mental, tidak peduli terhadap operasional dan blockers, yang penting semua sesuai keinginan dia yang mana kebanyakan keputusannya itu malah menjadi boomerang buat dirinya.

Jika kamu adalah seorang GM (General Manager), Managing Director, Direktur Utama, Komisaris, Partner, SPV, dan posisi jabatan lainnya yang berkaitan dalam hal mengelola operasional ataupun sumber daya sebuah bisnis. Simak 8 perbedaan antara “boss” dengan seorang “pemimpin yang baik”.

Berikut 8 Perbedaan “boss” vs Pemimpin

1. Cara Mengatur

Seorang “boss” lebih kepada bagaimana dia harus mempunyai kekuatan untuk mengatur. Dan sering memanfaatkan posisinya untuk bertindak seenaknya.

Cara mengatur seorang pemimpin lebih kepada sesuatu yang menginspirasi, Seorang pemimpin menginspirasi anggotanya untuk semakin tumbuh dan berkualitas. Dengan mengenali skill dan keahlian setiap karyawannya untuk menangani kekurangan mereka.

2. Cara Memberikan Perintah

Seorang “boss”, lebih memilih untuk melihat karyawannya melakukan pekerjaannya. Dan hanya merasa tugasnya adalah hanya mengkoreksi mereka. Seakan-akan tak ada yang terlewat dari penilaian seorang “boss”. Mengkritik segala kesalahan kecil yang dibuat oleh karyawan atau timnya.

Sedangkan seorang pemimpin lebih kepada mengajari para karyawannya. Melihat segala kekurangan dari para team maupun karyawan yang dibawahinya dan memberikan saran dan masukan agar dapat berkembang lebih baik.

3. Cara Mendengarkan Karyawan atau Tim

Seorang “boss” hanya sekedar mendengarkan apa yang disampaikan oleh karyawannya. Tapi tidak pernah menganggapnya sebagai masukan. Karena dia beranggapan bahwa dia adalah pimpinan dan semua karyawan harus menurutinya.

Sedangkan seorang pemimpin lebih mendengarkan keluhan karyawannya untuk meningkatkan kinerjanya sebagai pemimpin. Mendengarkan segala ide dan gagasan yang disampaikan oleh karyawannya, dan melakukannya sebagai apresiasi terhadap karyawannya.

4. Cara Memberikan Perintah

Seorang “boss” selalu memberikan perintah tanpa mengetahui kemampuan karyawannya. “Saya ingin kamu melakukan ini”, “Saya ingin kamu menyelesaikan ini besok”. Tanpa menyadari apakah hal tersebut dapat membebani karyawannya, Dan akan memarahi mereka jika tidak dapat melakukannya.

Sedangkan seorang pemimpin, sebelum memberikan tugas yang dirasanya sulit kepada karyawannya. Seorang pemimpin memberikan motivasi kepada karyawannya. “Bagaimana, apa kamu bisa menyelesaikan ini untuk besok?” Jika tidak mampu, seorang pemimpin lebih kepada mencari solusi secara bersama daripada menyalahkan karyawannya.

5. Cara Menanggapi Situasi Mendesak

Seorang “boss”, membuat pilihan dan menyampaikannya kepada para karyawannya dan hanya menunggu hingga persoalan tersebut telah selesai. Tidak ingin bertindak langsung jika persoalan tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya.

Seorang pemimpin menyadari, apakah karyawannya membutuhkan bantuannya atau tidak. Jika mereka membutuhkan bantuan, seorang pemimpin tidak segan-segan untuk turn tangan langsung membantu karyawannya.

6. Cara menilai Etos Kerja

Seorang “boss” menilai bahwa karyawannya adalah miliknya. Berpikiran bahwa pekerjaan adalah yang utama. Tidak mempedulikan apakah saat itu siang atau malam, apakah karyawannya sedang libur atau istirahat. Seorang “boss” selalu meminta pekerjaan harus diutamakan.

Sedangkan untuk seorang pemimpin. Pemimpin memahami keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari hari karyawannya. Pemimpin menghargai segala waktu yang digunakan oleh seluruh karyawannya. Karena karyawan menjual waktunya untuk ditukarkan dengan uang. Dan seorang pemimpin memahami bahwa waktu adalah lebih penting daripada uang.

7. Penetapan Tujuan Team

Bagi seorang “boss”, mereka selalu bertindak sesuka mereka. Beberapa “boss” bahkan bersifat berdasarkan mood mereka, sehingga tujuan team tidak jelas dan tidak pasti. Sering berganti-ganti kemauan, sehingga para team yang dipimpin menjadi frustasi dan takut jika ingin bertanya.

Sedangkan seorang pemimpin, selalu menetapkan tujuan di awal mereka mendirikan suatu grup. Memastikan bahwa seluruh anggota team yang dipimpinnya memiliki tujuan yang sama. Sehingga tidak terjadi salah paham, dan tetap fokus pada tujuan.

8. Pola Pikir

Seorang “boss” selalu mementingkan dirinya terlebih dahulu daripada para anggotanya. Dan merasa dia tahu segalanya, seorang “boss” tidak akan pernah sukses memimpin sesuatu sebelum dia belajar teknik memimpin.

Seorang Pemimpin menyadari bahwa dirinya selain menjadi pemimpin juga menyadari bahwa dirinya seorang yang masih butuh belajar. Selalu meminta masukan dari para anggota yang dipimpinnya agar bisa mencapai tujuannya bersama.

Sekian pembahasan mengenai perbedaan “boss” dan pemimpin. Min Ribrick berharap kamu dapat menjadi pemimpin yang baik, bagaimanapun metode kamu memimpin pasti selalu ada tantangan, jangan lupakan juga bahwa SDM adalah nomor satu. Tanpa SDM yang berkualitas dan puas atas kepemimpinan kamu, min Ribrick yakin bisnis kamu tidak akan berkembang dengan baik alias stagnan.

--

--

Elang Alfarez
Ribrick Tech

Marketing Lead at Ribrick Tech. Love the magical view of the starry night, and a keen astronomy observer.