Yuk Berkenalan dengan Kerangka Penulisan Laporan Penelitian

Faizal Chan.
Risetnya Mfc
Published in
3 min readSep 6, 2018

Mfc, Bandung - Penelitian yang telah dilakukan haruslah dituliskan ke dalam bentuk laporan tertulis agar dapat terdokumentasi dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. Namun, seringkali kita belum memahami apa itu laporan penelitian, dan apa implikasinya terhadap dunia akademis. Ketika kita tidak memahami hal tersebut, bukannya tidak mungkin kalau laporan yang tertulis juga tidak mengikuti kaidah penulisan yang baik. Artikel ini membahas sedikit tentang laporan penelitian, mulai dari tujuan hingga struktur atau kerangka penulisan laporan itu sendiri. Yuk kita simak berikut ini!

Apa Itu Laporan Penelitian?

Laporan penelitian, terutama dalam konteks tugas akhir, adalah sebuah laporan yang berisikan detail pelaksanaan atas kegiatan penelitian yang telah kita lakukan. Semua yang kita tuliskan di dalam laporan tersebut haruslah dituliskan secara jelas dengan mengikuti standar penulisan laporan yang ada.

Hal tersebut harus dilakukan karena laporan yang kita buat dapat digunakan sebagai acuan bagi orang lain yang mungkin akan melakukan penelitian dengan topik atau bahasan yang sama. Lalu, bahasa yang dituliskan dalam laporan tersebut juga harus dapat dengan mudah dimengerti oleh umum, atau dapat diantisipasi dengan menjabarkan istilah-istilah yang masih terdengar asing di kalangan awam.

Mengapa? Karena pertama, penelitian yang kita lakukan idealnya dapat memiliki pengaruh terhadap masyarakat. Dengan menuliskan temuan-temuan tersebut dengan jelas, harapannya hasil penelitian kita dapat diimplementasikan dengan mudah. Kedua, hal ini dapat mempermudah peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian yang tengah kita lakukan sebelumnya. Misal, saya meneliti tentang user interface yang baik untuk sebuah website perguruan tinggi. Peneliti yang akan mengangkat tema website perguruan tinggi dari perspektif teknisnya, dapat menggunakan usulan user interface yang telah saya teliti sebelumnya. Di sini, peneliti dapat dengan lebih mudah menerapkan desain yang telah saya usulkan ke dalam kegiatan perancangannya tersebut karena melihat bagaimana desain tersebut dibuat, dan apa yang melandasi pembuatan desain tersebut.

Yang Harus Dituliskan Dalam Laporan

Secara umum, penelitian berangkat dari adanya suatu permasalahan. Dalam sebuah laporan penelitian, apa yang harus dituliskan pertama kali adalah fenomena yang melandasi dilakukannya penelitian tersebut. Dari fenomena yang ada, didefinisikan permasalahan-permasalahan yang kemudian dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan penelitian, dan kita harus menentukan batasan dari penelitian yang dilakukan agar kegiatan riset selalu terfokus kepada permasalahan yang diangkat. Kemudian, kita dapat menuliskan bagaimana sistematika penelitian yang kita jalankan (biasanya digambarkan dalam bentuk bagan).

Masuk ke bab berikutnya, kita menuliskan berbagai teori sebagai kerangka berpikir kita dalam meneliti. Idealnya, teori-teori tersebut dapat memunculkan sebuah hipotesis atau asumsi penelitian, yang juga dituangkan ke dalam kerangka teoretik. Hal ini dilakukan untuk memastikan teori yang dikutip dalam laporan tersebut benar-benar relevan dan digunakan dalam kegiatan riset, tidak sekadar untuk “memenuhi laporan” saja. Hipotesis ini juga dapat mempermudah peneliti untuk menentukan apa yang akan dituliskan pada kesimpulan penelitian.

Kemudian, masuk ke metode pengumpulan dan analisis data. Dari sinilah peneliti lain dapat mempelajari bagaimana cara melakukan penelitian dengan topik yang kita angkat, dan apa yang melandasi metode-metode tersebut. Setelah metode ini didefinisikan, kita dapat menuliskan berbagai temuan yang kita dapatkan pada bab berikutnya. Beberapa temuan yang kita dapatkan pada penelitian bisa saja tidak relevan dengan apa yang dibutuhkan dalam meneliti, namun data-data tersebut sebaiknya tetap dicantumkan ke dalam lampiran karena mungkin saja ada peneliti lain yang membutuhkan data tersebut ke dalam penelitiannya.

Terakhir adalah kesimpulan dan saran, yang sudah jelas berisikan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, beserta saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan berikutnya. Untuk saran tersebut, sebagai contoh bisa saja kita tuliskan bahwa penelitian yang telah kita lakukan membutuhkan pembenahan dari aspek teknisnya, dan dari hal tersebut dapat dibuat sebuah riset baru dengan menggunakan laporan yang telah kita tuliskan sebagai data sekundernya (seperti contoh tugas akhir yang telah saya tuliskan di atas).

Sebagai catatan, mungkin saja apa yang akan Anda tuliskan nanti di laporan memiliki sistematika penulisan yang sedikit berbeda dengan contoh yang telah dipaparkan di atas. Saya menyarankan agar Anda mengikuti standar atau ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh program studi Anda.

Jadi bagaimana, sudah terbayang apa yang akan dituliskan di laporanmu nanti? Semoga sukses!

--

--

Faizal Chan.
Risetnya Mfc

Actually a UX researcher, but often work as UX engineer. Jack of all trades, Master of Management.