Izzy Stradlin, Rocker yang Dilupakan Waktu.

Bagian Pertama: Cerita Sebelum Penggembala

Sambodo Sondang
ROCK dut
4 min readJan 3, 2016

--

source: fanpop.com

Guns N Roses, menggapai mimpi

Guns N Roses identik dengan Axl Rose dan Slash. Mereka berdua memang iconic. Slash identik dengan solo gitar yang terkesan malas, sementara Axl identik dengan lengking suara serak serta jingkrak-jingkrak dansa ala rakyat Skotlandia. Saat konser GNR keduanya adalah pemandangan yang menarik. Fans mereka akan dengan lancar bercerita panjang lebar mengenai kedua orang ini. Axl dan Slash mungkin Guns N Roses itu sendiri, terlepas dari kerja kolektif band ini.

Sedangkan bila kita membicarakan formasi GNR dari waktu ke waktu, formasi awal GNR bisa dibilang lebih ‘mantap’ dibandingkan dengan formasi ‘kedua’ atau ketiga (saat tulisan ini dibuat formasi ‘ketiga’ tersebut telah berhasil merampungkan album Chinese Democrazy). Steven Adler (Drum), Duff McKagan (Bass), dan Izzy Stradlin (Gitar) adalah tiga personel lainnya yang tentu sangat dikenang oleh para penggemar GNR. Selain karena album yang dihasilkan sangat ‘nakal’ ataupun ‘liar’. Formasi awal ini adalah produk Rock LA post-80an sangatlah unik dan langka.

Musik mereka agak berbeda dengan para pendahulunya. Lebih kacau dan lebih simpel. Akan sangat berbeda bila kita membandingkannya dengan Van Halen misalnya, atau Deep Purple. Terlepas dari fakta setiap band rock mempunyai rasa dan visi yang berbeda, GNR bisa dibilang merusak arus Rock mainstream saat itu. Musik mereka memang musik band-band rock-cafe LA tahun 80-an, yang cenderung memelihara suara distorsi gitar sedemikian rupa, mengandalkan solo-solo gitar, serta gaya urakan band rock, agresif, jujur, dan penuh sumpah serapah. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana mereka menulis lagu. Kebanyakan lagu di album ini bercerita seputar kehidupan mereka sendiri yang tanpa arah dan tujuan. Semua tentang seks bebas, alkohol, dan kokain, seperti kebanyakan anak muda Amerika di dekade 80-an yang mengalami degradasi moral dan ekonomi. Yang menjadi pembeda dari band-band yang ada saat itu adalah lirik-lirik mereka jauh dari kesan cengeng, cenderung gelap, bahkan terkesan puitis. Nightrain adalah judul lagu mereka, yang mereka ambil dari nama sebuah minuman keras kelas bawah. Nightrain mereka metaforakan sebagai sebuah kereta yang selalu bisa membawa mereka keluar dari kehidupan kumuh mereka. Outta get me adalah kemarahan tersurat mereka tentang bagaimana aparat setempat selalu mengganggu mereka, merampas hak-hak mereka, memenjarakan mereka. Berjoget dengan Mr. Brownstone, adalah kiasan bagaimana mereka tidak bisa lepas dari kokain. Sedangkan single perdana mereka, Welcome to The Jungle, adalah representasi dari bagaimana para pendatang di kota LA tidak sadar bahwa mereka sedang memasuki hutan belantara yang penuh dengan binatang buas.

Terlepas dari kisah dongeng yang dialami oleh personel awal GNR, ending dari formasi awal ini memberikan kisah yang amat berbeda bagi para personelnya. AXL mendaulat dirinya sebagai GNR, Slash memilih keluar dan membentuk band baru, Duff McKagan hampir sama dengan Slash, Steven Adler harus menjalani rehabilitasi narkoba, dan Izzy Stradlin memilih membunuh popularitasnya.

Izzy Stradlin, pria kalem ini memang kurang dikenal bila dibandingkan Axl atau Slash. Namun bagi sebagian penggemar GNR, termasuk saya, ia adalah sosok yang vital bagi GNR. Sentuhannya sangat terasa pada lagu-lagu GNR di album pertama mereka. Terlepas dari peran vital Slash sebagai gitaris utama, kehadirannya menopang sang gitaris utama dengan rhytim gitar yang unik. Terkadang terdengar kurang pas, namun hampir semua fansnya setuju, kolaborasi mereka berdua menghasilkan Rock n Roll yang benar-benar baru, musiknya terdengar brutal sekaligus malas.

Mr. Brownstone dan Nightrain tidak akan terdengar unik tanpa rhytim guitar section milik Izzy. Kedua lagu tersebut memang terdengar rock n roll sekaligus bluesy, namun di beberapa bagian terdengar ‘fals’ sekaligus ‘baru’ bagi musik sejenisnya. Sweet Child O’mine pun terdengar manis dengan kehadiran suara gitar Izzy, atau My Michele yang tak mungkin terdengar miris tanpa kehadirannya.

Appetite for Destruction, album pertama mereka yang sampai saat ini masih menjadi album debut terlaris yang pernah dibuat, memang memiliki pengaruh yang tidak semata baik bagi kelangsungan GNR. Kesuksesan dan popularitas yang mereka dapat dari album ini, memberikan banyak dampak yang negatif dari para personelnya, tak terkecuali Izzy Stradlin. Stradlin semakin kecanduan kokain, hingga ia beberapa kali masuk rehabilitasi narkoba.

Sampai pada titik dimana kehidupannya sebagai personel GNR tak lagi memberikan ruang untuknya menjadi dirinya sendiri, Izzy Stradlin memilih hengkang.

Izzy Stradlin and The JuJu Hounds, Izzy yang meninggalkan popularitas

Lepas dari GNR, Izzy Stradlin membentuk The JuJu Hounds. Izzy beberapa kali absen dalam agenda promosi yang telah dibuat oleh Geffen Records untuk band barunya tersebut. Izzy juga menolak beberapa tawaran wawancara eksklusif yang ditawarkan oleh media.

Izzy mungkin seorang selebriti Rock yang amat populer waktu itu, namun seolah-olah ia ingin melepaskan diri dari popularitas yang diperolehnya.

Album yang juga berjudul Izzy Stradlin and The JuJu Hounds ini, berisikan lagu-lagu yang khas rock-country, yang cenderung kontemplatif. Somebody Knockin’ misalnya, menceritakan tentang pintu yang diketuk tanpa ada seorang pun disana, amat mirip dengan lirik Estranged yang tengah dirilis GNR waktu itu, namun dengan sentuhan country-rock pada Somebody Knockin’ -lah yang membedakan keduanya. Shuffle it all, lebih kental dengan aroma anti-popularitas. Shuffle it all memperlihatkan sisi cuek Izzy Stradlin pada popularitas yang mengharuskannya melakukan berbagai sesi promosi.

Album ini cukup laris bila kita bandingkan dengan beberapa personel GNR yang juga memulai proyek solo-nya, seperti Slash. Namun Geffen Records mengklaim penjualan album ini tidak memenuhi target. Musik Grunge yang lahir dan segera menjadi tren anak muda waktu itu mungkin jugalah sebabnya.

Era Rock n Roll berakhir seiring bubarnya GNR, namun Izzy justru tengah bersiap mengimplementasikan dirinya yang baru.

Izzy sang penggembala album Rock tanpa promosi.

--

--